Usulan Penghapusan Jabatan Gubernur, PP Muhammadiyah: Lebih Baik Dibahas Usai Pemilu 2024

Senin, 6 Februari 2023 16:38 WIB

Ketua umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir turut menyoroti soal usulan penghapusan jabatan gubernur yang dilontarkan Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum lama ini.

“Jangan setiap muncul gagasan lantas menjadi keputusan tanpa kajian akademik yang mendalam,” kata Haedar Nashir ditemui di Yogyakarta Senin 6 Februari 2023.

Cak Imin sebelumnya mengusulkan penghapusan jabatan gubernur karena menilai posisi kepala daerah di tingkat provinsi itu tidak terlalu krusial dan melelahkan dalam proses pemilihannya. PKB yang dipimpin Cak Imin, juga telah meminta DPR agar dapat membentuk tim khusus untuk membahas usulan ketua umumnya itu.

Namun, Haedar menilai, penghapusan jabatan seperti gubernur itu merupakan satu bagian upaya mereformasi sistem pemerintahan. Di mana dampaknya bisa luas dan menyangkut kepentingan masyarakat banyak.

“Kita harus belajar dari masa reformasi soal (usulan penghapusan jabatan gubernur) seperti ini," kata Haedar.

Advertising
Advertising

Haedar membeberkan, saat reformasi Indonesia bergulir tahun 1998 silam, terjadi gelombang yang mengakibatkan perubahan besar tatanan sosial maupun ekonomi bangsa. Namun yang patut dicatat, ujar Haedar, berbagai perubahan akibat gelombang reformasi itu, tidak semuanya membawa air yang bersih atau hal yang positif.

"Jadi kalau sekarang muncul usulan perubahan sistem pemerintahan atau ketatanegaraan seperti penghapusan jabatan gubernur itu, lebih baik dibahas setelah Pemilu 2024 selesai,” kata Haedar.

“Kami berharap para elit bangsa saat ini bersama-sama fokus mengawal dulu jalannya Pemilu 2024 agar lancar," Haedar menambahkan.

Haedar meminta pula, seluruh komponen bangsa, tak hanya eksekutif dan legislatif, berfokus mengamankan agenda besar pemilu 2024 yang diperkirakan lebih ramai seiring bermunculannya partai-partai baru.

"Jadi terkait hal-hal yang ingin direformasi (seperti jabatan gubernur) itu, silahkan diagendakan dan dibahas setelah pemilu," kata Haedar.

Kedepankan semangat kolektif kebangsaan

Hanya saja, Haedar juga menambahkan, agenda-agenda terkait reformasi seperti jabatan kepala daerah, juga musti mengedepankan semangat kolektif kebangsaan. Bukan karena kemauan satu dua kelompok kepentingan.

“Untuk sekarang ini (jelang pemilu 2024), hindari hal-hal yang malah membuat kita jadi kontrapoduktif , jauhkan ide-ide yang membuat masyarakat terpecah belah lagi," Haedar menambahkan.

PP Muhammadiyah mendorong para elit politik dan pemerintah menjadi teladan dalam bertutur dan bersikap, terlebih makin hangatnya tensi politik jelang 2024.

"Kami berharap para elit bisa menciptakan kondisi yang membuat bangsa ini tetap aman, gotong royong, menjaga kebhinekaan, meskipun di tengah ragam pilihan politik,” ujar Haedar.

“Kami yakin semua bisa mewujudkan situasi itu, karena kuncinya para tokoh baik pemerintahan, partai politik dan organisasi masyarakat," Haedar menambahkan.

PRIBADI WICAKSONO

Baca: Isu Penghapusan Jabatan Gubernur, Ketua Komisi II DPR Pertanyakan Urgensinya

Berita terkait

KPK Sebut Sahbirin Noor Melarikan Diri setelah Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi

26 menit lalu

KPK Sebut Sahbirin Noor Melarikan Diri setelah Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi

KPK mengungkapkan informasi tersebut dalam sidang praperadilan yang diajukan Sahbirin Noor di PN Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Din Syamsuddin Sempat Curhat soal PAM

43 menit lalu

Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Din Syamsuddin Sempat Curhat soal PAM

Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin menuturkan Ridwan Kamil adalah sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Ridwan Kamil setelah Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin

8 jam lalu

Respons Ridwan Kamil setelah Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin

Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin menuturkan Ridwan Kamil adalah sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta.

Baca Selengkapnya

Diminta Terlibat dalam Kampanye di Pilkada, Apa Kata Jokowi?

1 hari lalu

Diminta Terlibat dalam Kampanye di Pilkada, Apa Kata Jokowi?

Jokowi masih belum memberikan kepastian mengenai keterlibatannya dalam kampanye paslon kepala daerah yang didukung oleh Koalisi Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya

Catat, Ini Perkiraan Hari Raya Idul Fitri 2025 Versi Pemerintah

1 hari lalu

Catat, Ini Perkiraan Hari Raya Idul Fitri 2025 Versi Pemerintah

Kapan hari raya Idul Fitri 2025? Berikut ini perkiraannya versi pemerintah dan Muhammadiyah.

Baca Selengkapnya

Serius Santai ala Mega

1 hari lalu

Serius Santai ala Mega

Megawati Soekarnoputri menyampaikan pesan penting untuk generasi muda dengan cara yang berbeda. Santai, sesekali berseloroh, namun memuat hakikat kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Selengkapnya

Legislator PDIP ke Mendagri Tito Karnavian: Pemilu 2024 Paling Brutal, Cawe-cawe Dianggap Normal

4 hari lalu

Legislator PDIP ke Mendagri Tito Karnavian: Pemilu 2024 Paling Brutal, Cawe-cawe Dianggap Normal

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Deddy Sitorus, di depan Tito Karnavian menyebut Pemilu 2024 sebagai Pemilu paling brutal sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya

Mau Evaluasi Pemilu, Komisi II DPR Pertimbangkan Revisi 3 UU Politik

5 hari lalu

Mau Evaluasi Pemilu, Komisi II DPR Pertimbangkan Revisi 3 UU Politik

Komisi II DPR akan mengevaluasi pelaksanaan Pemilu melalui revisi terhadap paket UU terkait politik.

Baca Selengkapnya

FPN Serukan NU-Muhammadiyah Bersatu Kepung Kedutaan AS: Hentikan Bantuan Militer ke Israel

12 hari lalu

FPN Serukan NU-Muhammadiyah Bersatu Kepung Kedutaan AS: Hentikan Bantuan Militer ke Israel

NU dan Muhammadiyah harus bersatu kepung kedutaan Amerika, untuk menekan pemerintah AS agar menghentikan dukungan militernya terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Harapan PP Muhammadiyah dan PBNU kepada Prabowo-Gibran

15 hari lalu

Harapan PP Muhammadiyah dan PBNU kepada Prabowo-Gibran

PP Muhammadiyah berharap pemerintahan Prabowo-Gibran dapat mewujudkan kemajuan Indonesia sejalan dengan Asta Cita.

Baca Selengkapnya