Prabowo dan Sandiaga Sempat Bahas Anies Baswedan sebagai Capres 2024

Selasa, 31 Januari 2023 15:23 WIB

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno bersilaturahmi dengan Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto di Kantor Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Jakarta Pusat pada Senin, 8 Maret 2021.Instagram/@sandiuno

TEMPO.CO, Jakarta -

TEMPO.CO, Jakarta – Rumah putih besar di Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menjadi saksi pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno, Selasa 10 Januari 2023 lalu.

Pertemuan keduanya cukup penting. Lantaran tengah marak kabar renggangnya hubungan Sandiaga dengan Partai Gerindra dan Prabowo. Serta tidak lepas dari berhembusnya kabar rencana kepindahan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Dalam pembicaraan yang disebut Sandi berlangsung hangat, Prabowo menekankan agar Gerindra dan para elite di dalamnya harus bersatu padu. Keduanya sepakat tidak boleh ada perpecahan di internal Gerindra seperti halnya pada masa penjajahan sebelum era kemerdekaan.

Pada malam itu ternyata sempat dibahas pula mengenai kabar Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres) 2024. Hal ini diungkapkan Sandiaga dalam podcast Youtube Akbar Faizal Uncensored.

Advertising
Advertising

Seperti diketahui, Anies resmi menjadi Capres 2024 yang diusung NasDem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sementara saat pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan didukung oleh Gerindra dan PKS. Anies tentu akan berhadapan dengan Capres Prabowo Subianto yang telah ikut membesarkan namanya.

Sandi mengakui sempat terjadi pembahasan seputar Anies sebagai Capres 2024. Namun Sandi mengelak mengungkapnya lebih jauh.

“Prabowo itu seorang negarawan. Dia tidak pernah bicara jelek tentang orang. Ada diskusi-diskusi seperti itu. Tapi tidak pas membicarakan hal itu di sini,” ujar Sandi dalam podcast itu.

Lebih lanjut Sandi mengatakan dia melihat Prabowo tidak khawatir dan menyalahkan situasi saat sebelumnya. Meskipun faktanya kini, Anies sebagai Capres 2024 yang diusung Nasdem, Demokrat dan PKS dan akan berhadapan dengan Prabowo yang diusung Gerindra dan Partai PKB.

Jika harus dihadapkan dengan memilih antara Anies dan Prabowo, Sandi dengan tegas mengatakan akan memilih Prabowo.

“Saya membela Prabowo. As simple as that. Saya melihat perjuangan beliau dari awal, konsistensinya terhadap NKRI. Tentunya saya juga pernah bermitra dengan Pak Anies. Saya bisa membandingkan antara Pak Prabowo dan Pak Anies sebagai mitra dalam pencalonan. Itu jawaban jujur saya,” ujar Sandi.

Kemudian Sandi menambahkan, ‘My heart is always bersama Pak Prabowo. Meski mungkin my brain bersama yang lain,” lanjut Sandi, tertawa.

Perjanjian politik dengan Anies

Selain mengungkapkan mengenai pencalonan presiden Anies Baswedan, Sandi juga mengungkapkan perjanjian politik yang pernah dibuat lalu diteken oleh dirinya, Prabowo Subianto, dan Anies.

Salah satu detail penting terkait perjanjian antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan tersebut adalah soal legalitas. “Perjanjian ini legal. Ditandangani bertiga dan seingat saya ada materai," kata Sandiaga Uno.

Kabar soal perjanjian ini mencuat dalam podcast yang sama. Terungkap dari jawaban Sandiaga Uno ketika ditanya soal beredarnya potongan video Anies Baswedan tak maju Pilpres bila Prabowo maju.

Pernyataan dalam podcast tersebut pun kembali ditegaskan oleh Sandiaga Uno."Perjanjian ditandatangani tiga pihak, saya, Pak Prabowo, dan Pak Anies," kata Sandi saat ditemui usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin, 30 Januari 2023.

Sandi Mengaku perjanjian tersebut disusun dan ditulis tangan oleh Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon. "Setahu saya sekarang juga dipegang oleh Pak Dasco (Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad), jadi mungkin Pak Dasco atau Pak Fadli yang bisa memberikan keterangan, karena itu menyangkut, ada sisi Pak Prabowo dan Pak Anies," kata dia.

Sandi menuturkan bahwa perjanjian itu berkaitan dengan Pilgub DKI Jakarta 2017. Anies dan Sandi saat itu resmi diusung oleh Gerindra dan PKS. "Malam itu kami tanda tangan sebelum kami mendaftar ke KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah), 2016, bulan September," kata dia.

Bantahan dari tim kecil koalisi perubahan

Ketua Tim Anies Baswedan, Sudirman Said, menanggapi pernyataan Sandiaga Salahudin Uno, soal adanya perjanjian tertulis antara Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto.

Said mengaku tidak pernah mendengar adanya perjanjian tersebut. Menurut dia, perjanjian yang ada mengenai pembagian beban biaya kampanye pada Pemilihan Kepala Daerah 2017 dengan Sandiaga Uno. Adapun Anies dan Sandi maju dalam Pilkada sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

“Saya tidak mendengar ada perjanjian. Yang ada adalah perjanjian soal berbagi beban biaya Pilkada dengan Pak Sandi, itu yang saya tahu,” kata Sudirman di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Senin, 30 Januari 2023.

FAJAR PEBRIANTO

Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Fadli Zon Pegang Fakta Perjanjian Politik Prabowo dan Anies Baswedan

Berita terkait

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

9 menit lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

8 jam lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan, gugatan PDIP salah alamat jika ingin membatalkan pelantikan kliennya

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

9 jam lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan PDIP tidak memiliki legal standing mengajukan gugatan ke PTUN di perkara ini

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

9 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

10 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

12 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

14 jam lalu

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

Cak Imin menyerahkan 8 agenda perubahan itu kepada Prabowo saat Ketua Umum Gerindra itu mengunjungi Kantor DPP PKB.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Gugatan PDIP ke KPU di PTUN dan Prediksi Pakar

14 jam lalu

Perjalanan Gugatan PDIP ke KPU di PTUN dan Prediksi Pakar

Berikut perjalanan gugatan PDIP ke KPU di PTUN terkait pencalonan Gibran. Lantas, apa prediksi pakar terkait gugatan PDIP tersebut?

Baca Selengkapnya

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

15 jam lalu

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

Kata PDIP soal upaya gugatan di PTUN.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

16 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya