Anwar Ibrahim Berharap Proyek IKN Jokowi Berdampak ke Sarawak dan Sabah
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Eko Ari Wibowo
Senin, 9 Januari 2023 14:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mendukung proyek Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara yang sedang dikerjakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Kalimantan Timur. Sebab, Malaysia punya kepentingan untuk memajukan wilayah mereka di Pulau Kalimantan, yaitu Sarawak dan Sabah.
"Kedekatannya dan kepentingan ekonomi wilayah yang sangat bermakna. Rekan-rekan saya di Sarawak dan Sabah memuji inisiatif ini," kata Anwar Ibrahim dalam keterangan pers usai pertemuan dengan Jokowi, di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin, 9 Januari 2022.
Sehingga dalam pertemuan Anwar menyampaikan kepada Jokowi bahwa proyek IKN merupakan inisiatif besar dari Indonesia, yang dinilai akan ikut berdampak pada Sarawak dan Sabah. "Dibanding dengan apa yang saya mampu lakukan untuk Sabah dan Sarawak," ujarnya.
Oleh sebab itu, kata Anwar, Malaysia ingin mengambil pendekatan yang positif atas proyek tersebut. "Mencari jalan supaya pertumbuhan Ibu Kota Negara Nusantara itu akan juga memberi manfaat kepada wilayah, yang termasuk Sarawak dan Sabah," ujarnya.
Jokowi juga menyampaikan tujuh hasil pertemuannya dengan Anwar Ibrahim. Salah satunya, ada 11 Letter of Intent (LOI) alias surat pernyataan minat untuk berinvestasi di proyek IKN Nusantara.
Belasan LOI ini diteken investor atau sektor swasta Malaysia dan telah diserahkan ke Badan Otorita IKN. Swasta ini bergerak di berbagai bidang, mulai dari elektronik, kesehatan, pengelolaan limbah, konstruksi dan properti.
"Saya menyambut baik minat para investor Malaysia dalam pembangunan ibukota negara baru Nusantara," kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Selain itu, kepala negara menyebut juga terdapat sejumlah MoU di bidang perkapalan, pembiayaan ekspor impor, energi hijau, pengembangan industri baterai dan lain-lainnya. "Juga sudah ditandatangani," kata Jokowi.
Baca: Rasa Haru Anwar Ibrahim di Depan Jokowi: Indonesia di Hati Sanubari Saya