TEMPO.CO, Jakarta - Anwar Ibrahim menyampaikan pernyataan emosional dalam kunjungan perdananya ke Indonesia usai terpilih sebagai Perdana Menteri Malaysia. Kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Anwar menyebut Indonesia dan Malaysia bukan sekedar menjadi hubungan diplomatik biasa.
"Saya agak sentimentil sedikit," kata Anwar, yang membuat Jokowi tampak tersenyum lebar, dalam pernyataan pers usai pertemuan di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin, 9 Januari 2022.
"Bapak Presiden tahu, bahwa Indonesia ini ada tempat yang khusus di hati sanubari saya," kata Ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR) ini, yang disambut tepuk tangan Jokowi.
"Saya belajar dan berpengalaman, menimba banyak ilmu dan tadi, walaupun saya sedikit lebih tua dari Pak Jokowi tetapi pengalaman beliau itu saya sangat hargai," kata Anwar.
Ini adalah pertemuan perdana Jokowi dengan Anwar Ibrahim, yang baru saja terpilih menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-10 akhir November lalu. Indonesia jadi negara pertama yang dikunjungi Anwar.
Anwar merasa Indonesia sahabat sejati
Anwar menyebut terlalu banyak pihak di Indonesia yang membantunya selama ini. "Ini juga agak personal bapak presiden. Semasa kita agak sukar, hidup dalam keadaan terombang-ambing, derita, itu Indonesia itu menyambut kita sebagai sahabat sejati," ujar Anwar yang pernah dipenjara ini.
Anwar memang diketahui punya hubungan dekat dengan Indonesia. Tokoh politik Malaysia itu sudah lama dikenal di Tanah Air. Bahkan Anwar punya hubungan spesial layaknya kakak-adik dengan BJ Habibie.
Bagi Anwar, mendiang Presiden ketiga Indonesia itu sudah seperti kakak sekaligus sahabat. Pernyataan itu disampaikan Anwar setelah ia bertakziah atau menemui keluarga Habibie di kediaman mereka di Jakarta pada Rabu malam, 9 Oktober 2019.
Anwar menceritakan peran kakak dan sahabat ditunjukkan Habibie saat dirinya mendekam di penjara.
"Saya sebagai adik, hubungan saya dengan Habibie begitu akrab. Sewaktu saya dipenjara, mungkin intel Indonesia mendengar saya disiksa, dipukul," kata Anwar, kala itu.
Kabar tersebut, kata Anwar, membuat Habibie melakukan sebuah langkah diplomatik luar biasa. "Dia mengirim surat (ke otoritas Malaysia, red), isinya: Tolong jangan apa-apakan adik saya," kata Anwar kepada Antara.
Menurut Anwar, perhatian Habibie terhadap dirinya berlanjut saat ia mengikuti proses pengadilan. Anwar bercerita, sehari sebelum vonis pengadilan dibacakan, ia sempat menginap di kediaman Habibie di Jakarta.
"Februari, 2015. Saat itu satu hari sebelum saya divonis, saya sempat menginap. Saya di sini shalat Jumat, dan ikut sarapan bersama beliau. Dia bilang ke saya: Anwar, jangan pulang, kalau kamu pulang, kamu dipenjara," kata Anwar Ibrahim mengenang sosok Habibie yang wafat pada 11 September 2019 itu.
Kedekatan Anwar dan Habibie pun terus berlanjut setelah tokoh politik Malaysia itu bebas dari tahanan pada 16 Mei 2018. Setelah bebas, Anwar mengatakan, kunjungan luar negeri pertamanya adalah ke Indonesia untuk menemui Habibie sebelum ia melawat ke negara lain.
Hubungan baik dua tokoh itu pun terus terbangun, bahkan Anwar sempat menjenguk Habibie beberapa hari sebelum ia wafat. Namun saat Habibie berpulang, Anwar tak dapat menghadiri upacara pemakamannya karena tengah mengurusi keperluan lain.
Oleh sebab itu, hari ini Anwar mengaku telah berbicara di depan media sebelum pertemuannya dengan Jokowi. "Tak mungkin kita lupakan ya orang yang sedia membantu kita, menunjukkan rahmat dan menyayangi kita dalam keadaan kita itu tersisih, terbuang atau terlempar di arus perkembangan di Malaysia," ujarnya.
Di akhir pernyataanya, Anwar berkomitmen untuk segera menindaklanjuti kesepakatan yang dibuat dengan para menterinya. "Dengan syarat bapak berkunjung ke Malaysia," kata Anwar.
Jika Jokowi cepat ke Malaysia, maka cepat pulalah perjanjian dilaksanakan. Bila Jokowi menunda kunjungn, Anwar bercanda, maka tertunda pula pelaksanaan perjanjian. Jokowi tertawa mendengar ucapan Anwar.
"Jadi Sekali lagi saya ucapkan terima kasih dan saya sangat terharu ya. Saya mengambil keputusan yang saya rasa sesuai dengan memilih Indonesia sebagai negara pertama saya lawati," ujar Anwar.
Sebelum Anwar menyampaikan keterangan, Jokowi juga lebih dulu menyampaikan pujian terhadap Malaysia. "Malaysia bukan saja negara tetangga dekat Indonesia, namun kita juga merupakan bangsa serumpun dan memiliki hubungan yang sangat kokoh," kata Jokowi.
Selanjutnya: hasil pertemuan Jokowi - Anwar Ibrahin...