Politisi Kutu Loncat atau Hobi Pindah Partai dan Problematikanya

Reporter

Haris Setyawan

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 4 Januari 2023 19:26 WIB

Politikus Partai Golkar Agung Laksono, politikus PDIP Sidarto Danusubroto, pengusaha Arifin Panigoro, mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, pengusaha Putri Kuswisnu Wardani, politikus PPP Mardiono, dan pengusaha Dato Sri Tahir akan dilantik sebagai Dewan Pertimbangan Presiden di Istana Negara, Jakarta, 13 Desember 2019. Tempo/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta -Di era reformasi demokrasi, fenomena perpindahan politisi dan pejabat publik dari satu partai politik (parpol) ke parpol lain atau pindah partai alias “kutu loncat” lazim terjadi. Terbaru, mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo alias Pakde Karwo resmi bergabung ke Partai Golkar setelah mundur dari Demokrat.

Baca : Malaysia Larang Anggota Parlemen Pindah Partai, Ini Sebabnya

Diberitakan Tempo, keputusan Soekarwo mundur dari Partai Demokrat lantaran didapuk menjadi komisaris utama PT Semen Indonesia. "Beliau membuat surat pengunduran diri dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat)," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, Kamis, 15 Agustus 2019. Belakangan Pakde Karwo didapuk sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar periode 2019-2024.

Apa Itu Politikus Kutu Loncat?

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui laman resminya menjelaskan, istilah “Politikus Kutu Loncat” dipahami sebagai sebutan bagi para politikus maupun pejabat publik yang berpindah dari parpol satu ke parpol lainnya. Alasan melakukan kutu loncat pun bermacam-macam, mulai dari sudah tidak loyalnya kepada parpol atau hendak menjadi dukungan suara.

Fenomena politikus kutu loncat ini bukanlah suatu hal yang baru, atau lazim terjadi di era reformasi demokrasi. Bahkan, tidak sedikit para elite politik yang justru melupakan partai yang mengantarkannya menuju singgasana kekuasaan untuk berpindah ke perahu politik lain yang diprediksi lebih menjanjikan di masa yang akan datang.

Secara umum dapat diamati bahwa parpol baru yang menjadi sandaran politikus kutu loncat adalah parpol yang dekat dengan penguasa dan wibawanya sedang berada di atas angin. Inilah yang kemudian menimbulkan pertanyaan terkait seberapa besar loyalitas dan ideologi politik para pelaku politikus kutu loncat.

Problem Besar

Advertising
Advertising

Ahli hukum dan tata negara LIPI, Ikrar Nusa Bhakti menyatakan, fenomena politikus kutu loncat yang kerap berpindah parpol menjadi problem besar di kancah perpolitikan Indonesia. Menurutnya, fenomena ini memang tidak bisa diikat oleh Undang-Undang karena menjadi urusan kontrak politik antara kader dengan parpol yang bersangkutan.

“Tindakan politikus kutu loncat yang dilakukan oleh seorang kader utama, jelas bisa merugikan parpol yang ditinggalkan yaitu rantai kaderisasi yang sudah dirintis sekian lama dan jaringan yang sudah dirintis menjadi terputus,” tutur Ikrar.

Fenomena politikus pindah partai politik, sambung Ikrar, tidak dapat dilepaskan dari kondisi internal parpol. Parpol dinilainya belum mempunyai aturan yang memadai dalam mengusung calon pejabat publik, baik kepala daerah maupun anggota legislatif. Hal tersebut menimbulkan celah bagi politikus mudah keluar masuk parpol saat menduduki pejabat publik.

HARIS SETYAWAN
Baca juga : Deretan 6 Partai Politik Lokal Aceh yang Lolos Pemilu 2024 dan Asal-usulnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Kamala Harris Vs Donald Trump di Pilpres AS, Bagaimana Jika Berakhir Seri?

4 jam lalu

Kamala Harris Vs Donald Trump di Pilpres AS, Bagaimana Jika Berakhir Seri?

Pilpres AS hari ini bisa saja hasilnya seri antara Kamala Harris melawan Donald Trump. Apa solusinya?

Baca Selengkapnya

Begini Kata Pakar UI Soal Dampak Pilpres AS terhadap Indonesia

9 jam lalu

Begini Kata Pakar UI Soal Dampak Pilpres AS terhadap Indonesia

Pakar UI dan CSIS menyoroti dampak Pilpres AS terhadap Indonesia.

Baca Selengkapnya

Janji Kamala Harris untuk Pemilih Arab-Muslim: Saya akan Akhiri perang di Gaza Jika Terpilih

21 jam lalu

Janji Kamala Harris untuk Pemilih Arab-Muslim: Saya akan Akhiri perang di Gaza Jika Terpilih

Kamala Harris pada Ahad berjanji akan melakukan apa pun untuk mengakhiri serangan Israel di Jalur Gaza, jika terpilih sebagai presiden Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres, Banyak Warga Amerika Serikat Ingin Pindah Keluar Negeri

1 hari lalu

Jelang Pilpres, Banyak Warga Amerika Serikat Ingin Pindah Keluar Negeri

Sejak debat Biden-Trump pada Juni, terdapat lonjakan 900 persen warga Amerika Serikat yang ingin pindah ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Donald Trump Bantah Dirinya Sahabat Rusia

3 hari lalu

Donald Trump Bantah Dirinya Sahabat Rusia

Calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump menanggapi kritik dari mereka yang menyebutnya sebagai "teman negara Rusia".

Baca Selengkapnya

Bill Clinton Sebut Hamas "Paksa" Israel Bantai Warga Gaza, Netizen Ngamuk

4 hari lalu

Bill Clinton Sebut Hamas "Paksa" Israel Bantai Warga Gaza, Netizen Ngamuk

Warga Arab-Amerika mengatakan komentar merendahkan Bill Clinton terhadap warga Palestina di Gaza dalam kampanye untuk Kamala Harris sangat menjijikkan

Baca Selengkapnya

Khofifah Bicara Penguatan Strategi Pemenangannya di Pilgub Jatim 2024

5 hari lalu

Khofifah Bicara Penguatan Strategi Pemenangannya di Pilgub Jatim 2024

Khofifah menuturkan partai pengusungnya di Pilgub Jatim 2024 harus sudah memetakan saksinya di masing-masing TPS.

Baca Selengkapnya

Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris Ingatkan Warga akan Sisi Negatif Donald Trump

5 hari lalu

Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris Ingatkan Warga akan Sisi Negatif Donald Trump

Kamala Harris menilai Donald Trump sedang mencari kekuasaan yang tak terkendali.

Baca Selengkapnya

Hampir 45 Juta Warga AS Sudah Memberikan Suara Awal Jelang Pilpres

6 hari lalu

Hampir 45 Juta Warga AS Sudah Memberikan Suara Awal Jelang Pilpres

Hampir 45 juta warga Amerika Serikat (AS) telah memberikan suara awal menjelang pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres) pada 5 November

Baca Selengkapnya

Deklarasi Dukungan untuk Kamala Harris, Beyonce: Saya di Sini Sebagai Ibu

8 hari lalu

Deklarasi Dukungan untuk Kamala Harris, Beyonce: Saya di Sini Sebagai Ibu

Beyonce mengungkapkan dukungannya secara terbuka kepada Kamala Harris.

Baca Selengkapnya