TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa, menekankan seluruh partai pengusung mulai memerinci strategi pemenangan dengan menyisir potensi suara serta menyiapkan saksi hingga di setiap tempat pemungutan suara (TPS) demi mengamankan suara dalam pemilihan gubernur atau Pilgub Jatim 2024.
Setelah hadir dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jawa Timur dalam rangka pemenangan Pilkada 2024 di Surabaya, Rabu, 30 Oktober 2024, Khofifah mengatakan hal ini harus dilakukan mengingat masa kampanye tersisa 27 hari menjelang hari pencoblosan pada 27 November nanti.
“Kita ini kan menghitung hari, dari menghitung hari pasti peta yang sudah kita miliki ini akan terus dikuatkan dengan sinergisitas seluruh elemen, terutama adalah partai pengusung Khofifah-Emil, relawan-relawan, TPP (tim pemenangan provinsi), TPD (tim pemenangan daerah), dan semua elemen strategis lainnya,” ujar Khofifah.
Menteri Sosial periode 2014-2018 itu mengatakan pihaknya sudah memiliki data daerah mana yang strong voters (pemilih garis keras), mana yang swing voters (pemilih yang masih gamang dengan pilihannya), dan mana yang belum menentukan pilihan.
Pemetaan itu akan menjadi bagian untuk membangun sinergi di antara seluruh kekuatan dan elemen strategis, baik faktor partai pengusul dan pengusung maupun TPP, TPD, dan relawan.
“Kami berterima kasih kepada seluruh elemen yang memberikan penguatan pada Khofifah-Emil, namun semua itu harus dipastikan bahwa semua bersama-sama ke TPS dan mencoblos nomor 2,” katanya.
Memetakan Saksi di Masing-masing TPS
Hal yang tak kalah penting adalah koordinasi soal saksi di masing-masing TPS. Menurut Khofifah, setiap TPS hari ini sudah harus dipetakan masing-masing saksinya.
“Rakerda seperti ini sangat penting karena juga mendatangkan pimpinan ranting, yang mana mereka akan melakukan pemetaan apakah ada TPS yang masih belum terkonfirmasi saksinya,” katanya.
Dia berterima kasih kepada Emil Elestianto Dardak karena menghadirkan pimpinan ranting. Pimpinan ranting inilah yang akan mengetahui berapa TPS di desa atau kelurahan masing-masing.
“Dari 8.501 desa dan kelurahan ini mereka akan meng-update peta terakhir TPS yang ada di lokasi mereka masing-masing dan memastikan untuk mengajak warganya ke TPS dan memastikan di TPS ada saksi. Bagaimana kemudian PPK (panitia pemilihan kecamatan) pastikan di setiap PPK juga ada saksi Khofifah-Emil,” tuturnya.