DPP PPP Rombak Susunan Pengurus Harian, Ada Mantan Petinggi BIN dan Ketua KPU
Rabu, 28 Desember 2022 08:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP, Muhammad Mardiono, mengumumkan struktur pengurus harian baru partainya di Jakarta, Selasa, 27 Desember 2022. Sejumlah pergantian hingga penambahan jumlah pengurus terjadi.
Mardiono menyatakan perombakan struktur pengurus harian partainya merupakan hasil kerja tim revitalisasi. Dia menyatakan tak banyak perubahan yang terjadi dalam susunan pengurus baru ini.
“Rapat pengurusan harian ke-15 dalam rangka mengumumkan hasil kerja tim revitalisasi kepengurusan baru. Tidak banyak perubahan, hanya ada penambahan yang semula 46 sekarang menjadi 49 personel,” kata Mardiono di Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan seluruh kader yang masuk ke dalam pengurus harian telah sepakat untuk bekerja sama dalam memenangkan Pemilu 2024.
“Ke depan, seluruh kader yang ditetapkan telah sepakat akan bekerja sekuat tenaga, mencurahkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk memenangkan Pemilu 2024,” ungkapnya.
Ia pun yakin para pengurus harian akan terus solid di bawah kepemimpinannya dan memberikan loyalitas terhadap partai berlambang Kabah tersebut.
“Dalam kepengurusan ini mereka telah menandatangani integritas, isinya termasuk loyalitas terhadap partai. Insya Allah tim ini solid di bawah kepemimpinan saya dan Sekjen Gus Arwani, dengan didampingi oleh empat wakil ketua umum,” katanya menegaskan.
Perubahan struktur pengurus harian tertuang dalam SK DPP PPP Nomor 0782/SK/DPP/P/XII/2022. Keputusan ini nantinya akan diserahkan ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dalam waktu dekat.
Berikutnya, ada nama mantan petinggi BIN dan KPU
<!--more-->
Sekretaris Jenderal PPP, Arwani Thomafi, menyatakan terdapat nama Mantan Deputi Badan Intelijen Negara Mayjen (Purn) Neno Hamriono dan mantan Ketua KPU Dahlia Umar dalam kepengurusan baru tersebut. Menurut dia, bergabungnya kedua tokoh tersebut bisa membantu partainya dalam menghadapi Pemilu 2024.
"Mayjen (Purn) Neno Hamriono yang pernah menjadi Deputi BIN dan Kabinda DKI Jakarta, yang saat ini menjadi Ketua Pertahanan dan Keamanan merupakan sosok berpengalaman dalam membaca situasi lapangan untuk memetakan pemilih. Begitu juga dengan Dahlia Umar yang mengerti seluk beluk penyelenggaraan pemilu," kata Arwani dalam keterangan tertulis.
Berikut susunan pengurus harian baru PPP:
Plt Ketua Umum : H Muhammad Mardiono
Wakil Ketua Umum (Politik, Hukum & HAM) : Dr. Asrul Sani, SH, M.Si, Pr.M
Wakil Ketua Umum (Keorganisasian) : Dra. Hj Ermalena, MHS
Wakil Ketua Umum (Pemenangan Pemilu dan Ekuin) : Dr. H.M Amir Uskara, M.Kes
Wakil Ketua Umum (Dakwah, Pendidikan dan Pesantren ) : Dr. H.M Musyafa Noer, M.Si, M.M
Wakil Ketua Umum (Kesejahteraan Rakyat) : H. Rusli Effendi, S.Pd, SE, M.Si
Sekretaris Jenderal : H. Moh. Arwani Thomafi
Wakil Sekretaris Jenderal : Chairunnisa Yusuf, S.Sos, M.IP
Wakil Sekretaris Jebderal : H. Norman Zein Nahdi, SE
Wakil Sekretaris Jenderal : Rapih Herdiyansyah, S.Sos, M.I.Kom
Bendahara Umum : R. Arya Permana Graha
Wakil Bendahara Umum : Nadia Hasna Humaira, MA
Bindang Politik, Hukum dan Kelembagaan Publik
Ketua Pertahanan dan Keamanan : Mayjen (Purn) Neno Hamriono
Ketua Politik dan Pemerintahan : Ir. Audy Joinaldy, S.Pt, M.Sc, MM, I.P.M., ASEAN Eng
Ketua Hukum, HAM & Advokasi : H. Andi Surya Wijaya, SH, MH
Ketua Hubungan Kelembagaan Publik : Dahlia Umar, M.A
Bidang Pemenangan Pemilu
Ketua OKK Wilayah I : Dr. H. Achmad Baidowi, S.Sos., M.Si
Ketua OKK Wilayah II : Dr. Ir. M. Qoyyum Abdul Jabbar, M.Si
Ketua OKK Wilayah III : Idy Muzayyad, M.Si
Ketua Data dan Digital : H. Rendhika D. Harsono, B.S.B.A., M.Sc
Ketua Informasi dan Komunikasi : Dr. H. Dony Ahmad Munir, S.T., M.M
Ketua Pengelolaan Aset : H. Lukman Yani, S.H
Bidang Pemenangan Pemilu
Ketua : H. Hilman Ismail Metareum, S.E
Ketua : Noor Al Janna Fitri Gayo, M.Si, Han
Ketua : Hj. Illiza Sa'aduddin Djamal, S.E
Ketua : Ir. Hj. Dewi Arimbi Soeharto Alamsyah
Ketua : H. Komaruddin Thaher
Ketua : Ainul Yakin, S.Ag, M.IP
Ketua : H. Abdul Hakim Hidayat
Ketua : : Drs Muhammad Yunus Razak
Ketua : Darwis Ismail, S.T, MMA
Ketua : Dr. H. Rusman Ya'qub, S.Pd, M.Si
Ketua : Tgk. H. Amri Ali
Ketua : H. Achmad Mustaqim, SP., MM
Ketua : H. Muhammad Iqbal, SE, M.Com
Ketua : H. Iskandar, S.Ag, M.Sos
Bidang Ekonomi Keuangan dan Industri Kreatif
Ketua Ekonomi dan Keuangan : H. Usman M. Tokan, SE, MBA, MA
Ketua Energi dan Infrastruktur : Dr. H. Muh. Aras, S.Pd, MM
Ketua Industri, Koperasi dan Ketenagkerjaan : Ir H. Aunur Rofiq
Bidang Dakwah dan Pesantren
Ketua Hubungan Ormas Islam dan Pesantren : Hj. Qonita Lutfiyah, S.H., M.M
Ketua Dakwah : KH. Rojih Ubad Maimoen
Ketua Pemuda dan Mahasiswa : M. Thobahul Aftoni, S.Pd.I, MM
Ketua Pendidikan dan Kebudayaan : Dr. Hj. Ariza Agustina
Bidang Kesejahteraan Rakyat
Ketua Kesehatan : Hj Atik Heru Maryati, S.T, S.E, Akt, M.B.A
Ketua Perempuan dan Anak : Dra Hj. Wartiah, M.Pd
Ketua Sosial : Syafa Illiyin, S.E, M.M
Ketua Pertanian dan Kehutanan : Rina Fitri, S.K.M., M.M
Ketua Lingkungan dan Bencana : Hj. Patrika Susana, S.H, M.H
Ketua Kelautan dan Perikanan : Hj. Zahratul Aini, S.Ag
Selanjutnya, siapa saja yang digantikan?
<!--more-->
Berdasarkan pantauan Tempo dengan membandingkan susunan pengurus harian lama di laman resmi PPP, Muhammad Mardiono mengubah sejumlah orang dalam susunan pengurus harian baru itu. Perubahan terjadi di posisi sejumlah posisi penting. Misalnya posisi Wakil Ketua Umum Zainut Tauhid Sa'adi yang digantikan oleh H. Rusli Effendi.
Selain itu, terjadi juga pergantian dan penambahan di posisi Wakil Sekjen. Jika sebelumnya hanya terdapat dua Wakil Sekjen yang diisi oleh Idy Muzayyad dan Hj. Qonita Lutfiyah, kini terdapat tiga Wakil Sekjen yang diisi oleh Chairunnisa Yusuf, H Norman Zein Nahdi dan Rapih Herdiyansyah.
Demikian juga di posisi Bendahara Umum dan wakilnya. Bendahara Umum PPP kini dijabat oleh R Arya Permana Graha sementara Wakil Bendahara Umum PPP diisi oleh Nadia Hasna Humaira. Keduanya menggantikan Surya Batara Kartika dan H.Lukman Yani.
Partai berlambang Ka'bah itu menargetkan penambahan jumlah kursi di DPR RI pada Pemilu 2024. Jika kini mereka mengantongi 19 kursi, pada periode berikutnya mereka menargetkan 40 kursi.
Menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024, PPP telah bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu bersama Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional. Akan tetapi koalisi tersebut hingga saat ini masih belum juga memutuskan siapa calon presiden dan wakilnya yang akan mereka usung.