FAO Jajaki Tanah Papua untuk Diversifikasi Produksi Pangan Lokal

Minggu, 11 Desember 2022 07:50 WIB

Kepala Perwakilan FAO Rajendra Aryal dan Bupati Jayapura Mathius Awoitauw setelah penerimaan secara adat Papua. Foto: APS/Billy

TEMPO.CO, Jakarta - Rajendra Arya, Kepala Perwakilan Badan Pangan dan Pertanian Persatuan Bangsa Bangsa (FAO), mengunjungi Papua untuk menelusuri potensi kerja sama dengan masyarakat lokal dan otoritas lokal di provinsi tersebut, pada 5 Desember 2022. Kunjungan tersebut dilakukan bersama dengan pejabat Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) dan Kementerian Pertanian serta difasilitasi oleh Analisis Strategis Papua (APS).

Rajendra menuturkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar tanaman alternatif yang dapat dieksplorasi lebih jauh. Tujuan utama kunjungan ini pun melihat peluang pengembangan pembangunan dan diversifikasi produksi pangan lokal di Papua dari berbagai sumber termasuk hasil hutan bukan kayu.”Kunjungan ini dilakukan untuk mendorong kolaborasi dengan petani lokal guna mencapai ketangguhan dan meningkatkan mata pencaharian petani,” ujarnya.

Baca: 9 Proyek FAO dan Kementerian Pertanian untuk 4 Tahun ke Depan, Apa Saja?

Rajendra melakukan kunjungan kehormatan kepada Bupati Jayapura dan Yahukimo, melakukan kunjungan lapangan, dan melakukan diskusi teknis dengan akademisi Papua di Universitas Cendrawasih dan Bappeda.

Diskusi terutama berfokus pada peningkatan ketahanan petani, diversifikasi produksi dan konsumsi pangan, penguatan cadangan pangan, transfer pengetahuan teknis, dan promosi ekspor pertanian bekerja sama dengan masyarakat adat sebagai platform baru.

Advertising
Advertising

Rajendra menuturkan bahwa sistem pangan dunia saat ini menghadapi banyak kendala. Peristiwa-peristiwa mulai dari dampak pandemi Covid-19, perubahan iklim, hingga konflik yang sedang berlangsung di Ukraina sangat memengaruhi sistem pangan di tingkat global. Menurutnya, saat ini seluruh dunia tengah menghadapi krisis 5F yaitu food (bahan makanan), fuel (bahan bakar), finance (keuangan), feed (pakan ternak), dan fertilizer (pupuk). “Sudah saatnya mencari pendekatan inovatif untuk mentransformasi sistem pertanian pangan,” imbuhnya.

Rajendra menekankan pula pentingnya kerja sama dengan berbagai elemen, khususnya dengan melibatkan masyarakat adat untuk mencapai tujuan kerja sama antara Papua dan FAO. Semua pihak diupayakan terlibat dalam kerja sama ini, mulai masyarakat, otoritas terkait, mitra pembangunan internasional, dan pemangku kepentingan lainnya. Pada akhirnya, seluruh masyarakat dapat merasakan manfaat dari keberadaan kerja sama ini.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: FAO dan Indonesia Kerja Sama Sistem Pangan yang Berkelanjutan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

9 jam lalu

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

Empat pejabat di Kementerian Pertanian kompak menjawab terpaksa memenuhi permintaan Syahrul Yasin Limpo karena takut dipecat atau dimutasi.

Baca Selengkapnya

Berkas Perkara Penyuplai Senjata untuk TPNPB Diserahkan ke Kejaksaan

9 jam lalu

Berkas Perkara Penyuplai Senjata untuk TPNPB Diserahkan ke Kejaksaan

Polres Nduga, Papua, melimpahkan berkas perkara Epson Nirigi, anggota TPNPB pimpinan Egianus Kogeya yang bertugas menyuplai senjata

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

11 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Polda Papua sebut TPNPB Serang Polsek dan Koramil di Distrik Homeyo dari Berbagai Sisi

13 jam lalu

Polda Papua sebut TPNPB Serang Polsek dan Koramil di Distrik Homeyo dari Berbagai Sisi

Serangan terbaru TPNPB di Intan Jaya terjadi dalam dua hari berturut

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

13 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

Bendahara Dirjen PSP Kementerian Pertanian mengaku diminta menyiapkan Rp10 juta untuk honor Syahrul Yasin Limpo sebagai narasumber

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

15 jam lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

15 jam lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kementan Optimalkan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Bantuan Alsintan

16 jam lalu

Kementan Optimalkan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Bantuan Alsintan

Kementan menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani Jawa Barat, juga memberi bantuan 10.000 pompa air.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

18 jam lalu

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

Jaksa KPK menghadirkan empat saksi dalam sidang bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Amnesty International Indonesia Desak Polisi Bebaskan Pelajar Nabire yang Ditangkap Usai Perayaan Kelulusan

21 jam lalu

Amnesty International Indonesia Desak Polisi Bebaskan Pelajar Nabire yang Ditangkap Usai Perayaan Kelulusan

Amnesty International Indonesia juga mendesak pemerintah, untuk memastikan hak-hak dasar seluruh individu di Tanah Papua.

Baca Selengkapnya