BRI Liga 1 Belum Pasti Bergulir Bulan Ini, Polisi Tunggu Hasil Penilaian Resiko

Reporter

magang_merdeka

Editor

Febriyan

Jumat, 2 Desember 2022 20:54 WIB

Sebuah mobil polisi hancur dan terbalik akibat kericuhan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa TImur, Ahad, 2 Oktober 2022. Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam kerusuhan tersebut. ANTARA/H Prabowo

TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Operasi Kapolri, Irjen. Agung Setya Imam Effendi menyatakan pihaknya belum memberikan izin kompetisi BRI Liga 1 musim 2022 kembali digelar bulan ini. Dia menyatakan pihaknya sedang menunggu hasil penilaian resiko yang dibuat tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Kementerian Kesehatan.

"Kami sedang menunggu hasil penilaian resiko yang dijalankan oleh lima tim yang turun ke Jawa Tengah dan DIY. Tentu nanti dari penilaian resiko ini kita akan mendengarkan bagaimana teman-teman dari PUPR dari Kesehatan juga memberikan penilaian atas kesiapan stadion yang dilakukan penilaian," jelas Imam di Mabes Polri pada, Jumat, 2 Desember 2022.

Aspek yang dilihat dalam penilaian resiko

Imam menyatakan penilaian resiko tersebut dapat dijadikan sebagai rujukan untuk mengembalikan penyelenggaraan kompetisi BRI Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 yang dihentikan sejak Oktober lalu karena Tragedi Kanjuruhan. Hal tersebut, kata dia, agar mekanisme penyelenggaraan lebih baik dari sebelumnya.

"Dan tentu harapan saya penilai resiko ini kemudian akan kita bisa jadikan dasar dan bagi kita semua. Tentu ini satu hal yang baik karena saya tahu di penilaian resiko itu kita tahu bersama ya bahwa ada mekanisme untuk lihat sejauh mana prinsip keselamatan itu diterapkan," ujar Imam.

Dia juga menyatakan sejumlah aspek yang menjadi penilaian. Menurut Imam, tim melihat kapasitas stadion yang memadai, peralatan keselamatan dan kesehatan penonton. Imam menyatakan perlunya kesiapan itu agar penonton merasa nyaman dan aman saat menonton sepakbola secara langsung.

Advertising
Advertising

"Prinsip-prinsip itu meliputi terkait dengan jumlah kapasitas stadion, kemudian peralatan kalau kita bicara keselamatan itu peralatan apa saja yang di siagakan di stadion, bisa untuk kebakaran, untuk kesehatan, untuk menghadapi orang yan tiba-tiba ada masalah kesehatan," kata Imam.

Antisipasi terjadinya kericuhan

Tidak hanya itu, Imam menyebut bahwa penilaian resiko yang dilakukan juga memperhatikan terkait keselamatan penonton jika terjadi kericuhan. Ia mengatakan hal tersebut perlu dilakukan agar perubahan liga sepakbola Indonesia semakin baik.

"Kemudian kesiapannya seperti apa demikian juga terkait dengan pintu mungkin kita perlu lihat seberapa kemampuan pintu ini akan di buka, akan bisa mengeluarkan penonton dalam beberapa menit, itu hal secara teknis di kerjakan tapi itukan hal yang baik untuk kita semua ya," tutur Imam.

Berharap kondisi sepak bola Indonesia berubah pasca Tragedi Kanjuruhan

Menurut Imam, kondisi sepakbola Indonesia perlu berubah sejak adanya Tragedi Kanjuruhan. Ia berharap perubahan yang dilakukan dapat menjadikan standar sepakbola Indonesia lebih baik daripada sebelumnya.

"Kita berharap transformasi persepakbolaan Indonesia sudah kita wujudkan ya dengan nanti pelaksanaan liga yang akan datang. Dan saya harapkan bisa kita jadikan model bahwa sekarang penyelenggaraan sepak bola, kompetisi sepakbola itu memiliki standar yan baik," jelasnya.

Meskipun demikian, Imam mengungkapkan bahwa perbaikan ini ditujukan untuk keselamatan penonton saat menonton sepakbola secara langsung. Oleh karena itu, kata dia, pengamanan yang dilaksanakan jika liga sudah di mulai akan berfokus kepada masyarakat yang berada di stadion.

"Standar yang memastikan keselamatan penonton itu menjadi hal yang utama. Kemudian terkait dengan keamanan itu juga bagaimana kita mengatur pengamanan stadion tidak hanya di lokasi stadion tapi juga di luar stadion setelah kita di zona dua itu di atur seperti apa dan kemudian bagaimana masyarakat tidak terganggu dengan penyelenggaraan kompetisi," ujar Imam.

Kompetisi BRI Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 dihentikan pasca Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban 137 jiwa. Presiden Jokowi memerintahkan Kementerian PUPR untuk menelusuri ulang kelayakan stadion yang digunakan.

MUH RAIHAN MUZAKKI

Berita terkait

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

1 menit lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

41 menit lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

1 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

1 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

1 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 jam lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

2 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

2 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

3 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya