Kasus Ismail Bolong, Kapolri Tak Tahu Soal Dugaan Keterlibatan Anak Buahnya
Senin, 21 November 2022 09:42 WIB
Kuasa hukum mantan Kepala Biro Paminal Polri Brigjen Hendra Kurniawan, Henry Yosodiningrat, membantah kliennya sempat menekan Ismail.
“Itu cerita ngarang (jika Hendra menekan). Itu semua ucapan Ismail Bolong dalam kondisi mabuk,” kata Henry selepas sidang Hendra Kurniawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 10 November 2022.
Henry menyatakan bahwa alasan video itu dibuat untuk saling menguatkan keterangan satu sama lainnya dalam memenuhi bukti permulaan yang cukup. Pasalnya, dugaan suap yang diselidiki melibatkan pejabat perwira tinggi dan beberapa perwira serta anggota lainnya.
“Video testimoni tidak hanya dilakukan terhadap Saudara Ismail Bolong saja, tetapi diperlakukan sama juga terhadap perwira atau anggota lainnya di Polda Kaltim yang terlibat setelah memberikan keterangan dalam Berita Acara Interogasi yang telah ditandatangani,” kata Henry Yosodiningrat ditemui.
Listyo Sigit mengaku tak tahu rincian laporan itu
Listyo Sigit menyatakan tak mengetahui secara rinci soal laporan tersebut. Dia menyatakan hanya mendapatkan laporan singkat soal itu.
"Terakhir ada rekaman testimoni yang menyebutkan soal itu, tidak masuk ke saya. Yang dilaporkan kepada saya hanya ringkasan pemeriksaan dan rekomendasi. Bukan laporan pemeriksaan yang rinci. Itu biasanya dari bawahan ke atasan," kata dia.
Padahal, dalam dokumen tersebut jelas tertulis bahwa Sambo menulis laporan itu dengan ditujukan kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia, yaitu Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Listyo Sigit menyatakan tengah mendalami keterlibatan para anggotanya tersebut secara etik. Dia pun tak menutup kemungkinan untuk mengembangkan masalah ini ke ranah pidana.
"Kami dalami. Proses etik berbeda dengan pidana. Dalam proses etik, bersumber dari keterangan orang, bisa diambil langkah. Kalau pidana, harus cukup alat buktinya. Kami mengambil langkah dengan mengedepankan asas praduga tidak bersalah," kata dia.
Agar kasus ini lebih jelas, Listyo Sigit juga menyatakan telah memerintahkan untuk menangkap Ismail Bolong.
"Supaya lebih jelas, lebih baik tangkap saja," kata Kapolri.
Seorang petinggi Polri yang disebut dalam laporan itu tak bisa dikonfirmasi Tempo.
LINDA TRIANITA | FEBRIYAN | EKA YUDHA (JAKARTA) | SAPRI MAULANA (SAMARINDA)