Kasus Polio Ditemukan di Aceh, Prof Tjandra Yoga: Mirip Kasus Papua

Reporter

magang_merdeka

Editor

Febriyan

Sabtu, 19 November 2022 23:47 WIB

Prof dr Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan KesehatanKementerian Kesehatan RI. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Eks Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, Prof. Tjandra Yoga Aditama, menanggapi soal munculnya kasus Polio di Pidie, Aceh, baru-baru ini. Tjandra meminta pemerintah untuk belajar dari pengalaman kasus yang sama di Papua beberapa tahun yang lalu.

"Tentu sekarang harus dilakukan upaya maksimal agar kasus di Aceh tidaklah merebak luas, dan kita sudah punya pengalaman panjang untuk mengendalikan polio di Indonesia," ujar Tjandra dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu, 19 November 2022.

Tjandra menyatakan Indonesia memiliki sejarah panjang dalam memerangi virus Polio. Salah satunya adalah ketika pada 2005 ditemukan 305 kasus yang kemudian ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

"KLB Polio di Indonesia dilaporkan terakhir terjadi pada 2005-2006 untuk virus Polio tipe satu yang berasal dari Timur Tengah. KLB kali itu terjadi di 10 propinsi dan 47 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia, dengan total kasus yang dilaporkan sebanyak 305," ujar Tjandra.

Kasus Aceh memiliki kesamaan dengan Kasus Papua

Soal kasus di Aceh, menurut Tjandra memiliki kesamaan dengan kasus yang terjadi di Papua pada 2018-2019. Meskipun tak ditetapkan sebagai KLB, menurut Tjandra, penyebaran Polio di Papua itu sempat mendapat perhatian dunia.

Advertising
Advertising

"Sebelum yang di Aceh ini, kejadian serupa pernah terjadi di Papua, dan bahkan masuk dalam Disease Outbreak News (DONs) WHO pada 27 Februari 2019, pada saat saya bertugas sebagai Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara," kata Pria yang sempat ikut membuat Indonesia mendapatkan .

Tjandra menduga kasus yang terjadi di Aceh ini merupakan virus yang berasal dari vaksin. Menurut dia, vaksin Polio dapat berubah menjadi virus pada daerah yang relatif rendah cakupan vaksinasi Polio-nya atau mereka yang daya tahan tubuh lemah. Dia menyatakan hal itu yang terjadi di Papua pada dua tahun lalu.

Pria yang menjabat sebagai Direktur Pasca Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi itu menceritakan kasus Papua bermula adanya laporan dua korban yang terinfeksi virus tipe satu. Ia mengatakan virus pada dua pasien tersebut memiliki hubungan genetik.

"Pada saat itu ada dua kasus terinfeksi circulating vaccine-derived poliovirus type satu (cVDPV1) di Papua yang kedua nya virusnya berhubungan secara genetik (Genetically-linked VDPV1 viruses), ini memang syarat seperti ini diperlukan untuk melihat adanya penularan di masyarakat," kata dia.

Dalam kasus Papua, pasien pertama dilaporkan mengalami kelumpuhan sementara pasien kedua tampak sehat, tetapi dalam tinjanya dinyatakan positif VDPV.

"Lokasi tinggal kasus ke dua adalah di desa terpencil berjarak 3-4 km dari kasus pertama," kata dia.

Sebelumnya Kementerian Kesehatan menyatakan menemukan kasus Polio di Aceh pada seorang anak berusia 7 tahun. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu menyatakan bahwa anak tersebut terjangkit virus Polio akibat air sungai yang tercemar kotoran tinja. Dia juga menyatakan bahwa pasien tersebut sebelumnya tak memiliki riwayat imunisasi Polio.

MUH RAIHAN MUZAKKI

Berita terkait

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

1 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

4 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

6 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

7 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

8 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

9 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

9 hari lalu

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

9 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya