NasDem Larang Kadernya Kritik Jokowi

Rabu, 9 November 2022 20:10 WIB

Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Ali.

TEMPO.CO, Jakarta - Partai NasDem menegaskan pihaknya masih akan terus memberi dukungan untuk pemerintahan Presiden Jokowi hingga 2024. NasDem juga menyebut dukungan kepada Jokowi tidak akan berubah meski sudah menyatakan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden di pilpres 2024.

"Sehingga seluruh kader NasDem di Indonesia tidak dibenarkan melayangkan kritik kepada pemerintahan Jokowi," kata Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali pada Rabu 9 November 2022.

Selain itu, Ali juga mengatakan NasDem akan selalu mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah. Hal tersebut diungkapkannya sebagai komitmen dukungan partai besutan Surya Paloh itu terhadap Presiden Jokowi sejak awal pilpres 2019 lalu.

Baca juga: Koalisi Pengusung Anies Baswedan Tak Kunjung Dideklarasikan, Ini Kata Demokrat

"Kami merupakan partai pertama yang mendeklarasikan dukungan kepada Presiden Jokowi pada 2014 dan 2019. Oleh karena itu kami akan dukung pemerintahan beliau hingga akhir masa jabatan di 2024 nanti," kata dia.

Advertising
Advertising

NasDem kini telah mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden atau Capres 2024. Partai itu akan menggalang koalisi dengan Partai Demokrat dan PKS yang selama ini diketahui berada di luar pemerintahan.

Langkah NasDem itu dikritik oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Menurut Hasto, semua partai politik koalisi yang mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin, bertanggungjawab mewujudkan janji kampanye Jokowi. Bahkan, partai koalisi juga harus mendukung pemerintah hingga mencapai kinerja terbaik. Deklarasi NasDem mengusung Anies sebagai Caprer di tengah masa kepemimpinan Jokowi, kata Hasto, menunjukkan adanya perbedaan misi partai.

“Rakyat sudah jelas bisa memahami siapa (partai) yang saya maksudkan,” kata Hasto, saat diwawancarai wartawan di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Ahad, 30 Oktober 2022.

Hasto mengatakan, saat ini bukan saatnya bagi partai koalisi Jokowi untuk mendeklarasikan Capres. Sebab, KPU baru akan membuka pendaftaran capres pada Oktober 2023 mendatang. Menurutnya, seharusnya sekarang partai koalisi fokus mendukung kinerja presiden dan wakilnya. Salah satunya membantu Jokowi menggerakkan perekonomian rakyat. “Itu yang harus kita dukung oleh semua pengusung Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin, kecuali ada yang menyatakan berubah,” kata dia.

Bahkan Hasto kemudian menyindir agar biru keluar dari kabinet. Menanggapi itu Ahmad Ali mengatakan, pernyataan Hasto itu seperti dialah penguasa dan orang yang berhak menilai orang.

Padahal, kata Ali, yang berhak menilai terhadap partai koalisi pemerintahan saat ini adalah Presiden Jokowi. Dia juga menilai penempatan kader partai koalisi dalam kabinet Jokowi saat ini adalah hak presiden.

Baca juga: Soal Deklarasi Koalisi Pengusung Anies Baswedan, Nasdem: Tunggu Hari Baik

Berita terkait

Jokowi Masih Sibuk Menjelang Lengser, Kunjungan ke Dearah dan Teken Berbagai Peraturan

3 menit lalu

Jokowi Masih Sibuk Menjelang Lengser, Kunjungan ke Dearah dan Teken Berbagai Peraturan

Menjelang lengser, Jokowi masih sibuk tandatangani Keppres, Perpres, Revisi UU dan lakukan kunjungan kerja ke daerah.

Baca Selengkapnya

Satu Tahun Beroperasi, Tiket Kereta Cepat Whoosh Terjual 5,8 Juta

1 jam lalu

Satu Tahun Beroperasi, Tiket Kereta Cepat Whoosh Terjual 5,8 Juta

Tepat setahun beroperasi, tiket kereta cepat atau Whoosh telah terjual 5,8 juta.

Baca Selengkapnya

Sejak 2020, Program Kartu Prakerja Salurkan Total Insentif Rp 41,59 Triliun ke Peserta Program

2 jam lalu

Sejak 2020, Program Kartu Prakerja Salurkan Total Insentif Rp 41,59 Triliun ke Peserta Program

Total insentif yang disalurkan dalam Program Kartu Prakerja kepada seluruh peserta sejak 2020 hingga 30 September 2024 mencapai Rp 41,59 triliun.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Kerugian Negara selama Era Jokowi Mencapai Rp 290 Triliun

4 jam lalu

ICW Sebut Kerugian Negara selama Era Jokowi Mencapai Rp 290 Triliun

Di Aksi Kamisan terakhir di era Jokowi, aktivis ICW menyinggung besarnya kerugian negara akibat kasus korupsi mencapai Rp 290 triliun

Baca Selengkapnya

Sepekan Jelang Lengser, Kegiatan Jokowi: Tanda Tangan 2 Keppres, ke Aceh dan Sumut sampai Jenguk Cucu

4 jam lalu

Sepekan Jelang Lengser, Kegiatan Jokowi: Tanda Tangan 2 Keppres, ke Aceh dan Sumut sampai Jenguk Cucu

Dalam sepekan terakhir sebelum lengser, Jokowi melakukan berbagai kegiatan mulai dari kunjungan ke Aceh dan Sumut, sampai menandatangani dua Keppres

Baca Selengkapnya

Sekjen Partai NasDem Ungkap Isi Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo di Kemhan

4 jam lalu

Sekjen Partai NasDem Ungkap Isi Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo di Kemhan

Ketum NasDem Surya Paloh menyambangi Presiden terpilih Prabowo Subianto di Kantor Kemhan pada Kamis kemarin. Apa yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Muhadjir Yakin Prabowo Lanjutkan Program Kemenko PMK Era Jokowi

4 jam lalu

Muhadjir Yakin Prabowo Lanjutkan Program Kemenko PMK Era Jokowi

Muhadjir Effendy optimis pemerintahan Prabowo akan melanjutkan program Kemenk PMK era Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Tinggalkan Rumah Dinas Wapres, Pindah ke Cimanggis

6 jam lalu

Ma'ruf Amin Tinggalkan Rumah Dinas Wapres, Pindah ke Cimanggis

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan sudah tidak menempati rumah dinasnya yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Kirimi Jokowi Surat Tolak Rancangan Perpres PKUB

6 jam lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Kirimi Jokowi Surat Tolak Rancangan Perpres PKUB

Rancangan Perpres PKUB dianggap diskriminatif terhadap kelompok minoritas berbasis agama maupun kepercayaan,

Baca Selengkapnya

Aktivis Aksi Kamisan Tak akan Kirim Surat ke Presiden Lagi saat Prabowo Memimpin Indonesia

7 jam lalu

Aktivis Aksi Kamisan Tak akan Kirim Surat ke Presiden Lagi saat Prabowo Memimpin Indonesia

"Tidak masuk akal kami mengirim surat kepada presiden, jika pelaku pelanggaran HAM adalah presiden itu sendiri" kata aktivis Aksi Kamisan, Asfinawati

Baca Selengkapnya