TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menanggapi soal deklarasi koalisi pengusung Anies Baswedan yang tak kunjung dilaksanakan. Dia menyatakan mereka tak terburu-buru menggelar deklarasi karena banyak hal yang harus dibahas.
Herzaky menyatakan bahwa deklarasi koalisi bisa menjadi game changer yang mengubah peta kontestasi saat ini. Oleh sebab itu, kata dia, persiapan pembentukan koalisi memakan waktu yang tidak sebentar.
“Tentu butuh waktu dalam persiapannya. Karena bagaimanapun, ada harapan besar dari masyarakat yang kini ditumpukan kepada Koalisi Perubahan. Rakyat menanti-nanti, kapan koalisi ini dideklarasikan,” kata Herzaky dalam keterangannya, Rabu, 9 November 2022.
Tim kecil membahas masalah selain soal cawapres Anies
Sejauh ini, menurut dia, Partai Demokrat, Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih berkomunikasi secara intensif. Dia menyatakan, dalam berbagai pertemuan tim kecil, mereka juga membahas soal permasalahan bangsa seperti kenaikan harga berbagai bahan pokok yang menyebabkan masyarakat merasakan kesulitan ekonomi dalam dua tahun terakhir.
Selain itu, pertemuan tim kecil ketiga partai juga membahas soal upaya membelah dan mengadu domba masyarakat oleh sekelompok buzzer bayaran. Menurut dia, kelompok ini mengeksploitasi identitas untuk memperkaya diri dan mendapatkan insentif elektoral.
“Mengolah dan menciptakan permusuhan antar kelompok yang berbeda identitas. Padahal, Indonesia dibentuk oleh keragaman identitas, multikultur, dan sangat terbiasa hidup dalam harmoni perbedaan,” kata dia.
Adapun soal Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang akan diusung, Herzaky menyebut itu hanya salah satu bagian dari sekian banyak hal yang mesti disepakati.
“Tentunya kami masih berproses. Mana pasangan yang benar-benar wajah dari perubahan itu sendiri, dan berpeluang besar mendulang kemenangan di Pilpres 2024 serta mendukung pemenangan kami bertiga di Pileg 2024,” kata dia.
Masih menunggu tanggal baik untuk deklarasi
Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, menyatakan hal serupa. Dia menyatakan ketiga partai masih menunggu tanggal baik untuk melakukan deklarasi. Ali membantah anggapan tak dideklarasikannya koalisi tersebut sebagai tanda-tanda keretakan.
"Kita semua sepakat menunggu hari baik," kata Ali kepada wartawan di Kompleks DPR Senayan, Rabu, 9 November 2022.
Ali memastikan deklarasi koalisi akan dilakukan sebelum pembukaan pendaftaran capres oleh KPU. Oleh sebab itu, Ali menambahkan, tim kecil terus bertemu untuk pembahasan mengenai pembentukan koalisi di pilpres nanti.
"Bisa tahun 2022, bisa juga tahun 2023. Kami mengusahakan secepatnya," kata anggota DPR RI tersebut.
Sementara soal cawapres pendamping Anies Baswedan, Ali menyatakan sejauh ini PKS dan Demokrat tak memaksakan pilihan mereka. PKS sebelumnya mengusulkan nama mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sementara Demokrat mengusulkan nama Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).