Targetkan 50 Persen Obat hingga Alkes Diproduksi Lokal di 2023, Menkes Siapkan Insentif untuk Industri Kesehatan

Kamis, 3 November 2022 22:21 WIB

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. Menkes menyampaikan berdasarkan data per 21 Oktober 2022, jumlah kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada anak ditemukan sebanyak 241 kasus di 22 provinsi dengan 133 kematian atau 55 persen dari jumlah kasus. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan 50 persen obat, alat kesehatan atau alkes, hingga vaksin dapat diproduksi di dalam negeri pada akhir 2023. Salah satu upaya yang dilakukan Budi yaitu menebar insentif bagi industri untuk dapat membangun vaksin dan alat kesehatan di dalam negeri.

Ia mencontohkan pada 2022 ini, di mana Kementerian Kesehatan menganggarkan belanja alat kesehatan dan obat-obatan sekitar Rp 38 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 17 triliun dialokasikan untuk belanja obat, vaksin dan alat kesehatan produksi dalam negeri.

"Di tahun mendatang akan dipastikan lebih banyak lagi pembelian kemenkes untuk produk dalam negeri," kata Menkes Budi dalam pembukaan pameran Hari Kesehatan Nasional ke-58 di ICE BSD, Banten, Kamis, 3 November 2022.

Bahan baku lokal

Dalam acara ini, dilakukan penyerahan SPP bahan baku dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ke industri farmasi yang sudah melakukan peralihan dari bahan baku obat impor ke bahan baku lokal. “Tadi kita sudah melihat tanda tangan MOU dari produk bahan baku obat yang tadinya impor, kita sudah dorong agar dapat membeli bahan baku dalam negeri.” ujarnya.

Mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini menyebut butuh komitmen yang kuat dari pemerintah dan pelaku industri untuk mengejar target 50 persen ini. Komitmen lainnya, kata Budi, juga ditandai dengan mampunya industri Indonesia memproduksi vaksin dengan teknologi mRNA.

Advertising
Advertising

Menurut dia, teknologi ini ke depan akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kecepatan indonesia dalam merespons pandemi selanjutnya. Sehingga nantinya, pembuatan vaksin yang tadinya butuh waktu tahunan, bakal bisa masuk uji klinis dalam 100 hari saja. "Bisa kita capai dengan kemampuan yang ada di negara kita” ujarnya.

Lebih lanjut, Budi pun menerangkan lagi beberapa pilar transformasi kesehatan yang diusung kementeriannya. Salah satunya yaitu melalui transformasi layanan primer berupa revitalisasi 300 ribu posyandu dan 10 ribu puskesmas di seluruh indonesia.

Rumah sakit harus punya alkes untuk empat penyakit utama

Berikutnya, rumah sakit di 514 kabupaten kota harus memiliki alat kesehatan yang cukup untuk bisa melayani empat penyakit utama. Mulai dari jantung, stroke, kanker, dan ginjal. "Sebagai contohnya dengan pemenuhan cathlab yang difungsikan tidak hanya untuk melayani jantung melainkan juga penyakit lain seperti stroke," kata Budi.

Kementerian juga mengupayakan transparansi biaya kesehatan hingga memastikan fitur coordination of benefit untuk layanan BPJS Kesehatan dengan asuransi swasta. Kemudian, transformasi sistem SDM Kesehatan dengan meningkatkan jumlah beasiswa dokter spesialis dari 300 menjadi 1.500 beasiswa pada tahun ini.

Terakhir yaitu transformasi teknologi kesehatan melalui program satu sehat. Kementerian menargetkan 80 sampai 85 persen fasilitas kesehatan sudah terkoneksi dengan sistem satu sehat Kementerian Kesehatan per Desember 2023.

Baca: Menkes Sebut Pemberian Obat Fomepizole Mampu Tekan Angka Kasus Gagal Ginjal Akut

Berita terkait

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

3 jam lalu

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

Jokowi ubah sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan menjadi KRIS. Beriku 12 kriteria layanan KRIS dan 4 layanan ini yang tidak berlaku untuk KRIS.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Tarif Iuran Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tetap Sama Sampai Juli 2025

4 jam lalu

Kemenkes: Tarif Iuran Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tetap Sama Sampai Juli 2025

Sistem kelas 1-3 BPJS Kesehatan diganti jadi Kelas Rawat Inap Standar atau KRIS yang mulai berlaku Juni 2025.

Baca Selengkapnya

Segini Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

2 hari lalu

Segini Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Terdapat penyesuaian iuran peserta JKN setelah kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan berganti menjadi KRIS. Ini iuran BPJS Kesehatan terbaru.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Menkes Klarifikasi soal Hapus Sistem Kelas BPJS

3 hari lalu

Jokowi dan Menkes Klarifikasi soal Hapus Sistem Kelas BPJS

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklarifikasi soal kebijakan penghapusan sistem kelas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Baca Selengkapnya

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

6 hari lalu

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

7 hari lalu

Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

Edy mendesak Kemenkes agar segera turun tangan menangani ratusan bidan pendidik yang kelulusannya dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

8 hari lalu

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari model penyaluran dana pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

9 hari lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

10 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

10 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya