Soal KIB Usung Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil, Ini Kata Pengamat

Reporter

magang_merdeka

Editor

Febriyan

Rabu, 2 November 2022 05:00 WIB

Walikota Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Menteri Agraria & Tata Ruang/Kepala BPN, Ferry Mursyidan Baldan, bersepeda di kawasan bebas kendaraan Dago, Bandung, Jawa Barat, 6 September 2015. Ketiga pejabat tinggi ini melakukan gowes bareng santai tanpa kawalan petugas keamanan. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, menilai pasangan duet Ganjar Pranowo - Ridwan Kamil memiliki peluang besar untuk diusung oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sebagai calon presiden dan wakil presiden. Ujang merujuk pada sikap Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), anggota KIB, yang sudah memberikan sinyal sepakat dengan duet tersebut.

Ujang menilai sikap PAN dan PPP itu menjadi salah satu indikator bahwa KIB merupakan sekoci Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024. Selain PAN dan PPP KIB sendiri merupakan koalisi yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan PPP.

"Jadi sebagai sekocinya Ganjar, saat ini sudah mulai terbuka, sudah mulai kelihatan hilalnya. Apa? Indikatornya adalah salah satunya usulan PAN, Bima Arya tersebut yang menginginkan katakanlah duet pasangan Ganjar dan RK", kata Ujang kepada Tempo, Selasa, 1 November 2022.

Ketua DPP PAN, Bima Arya Sugiarto, mengatakan nama duet Ganjar- Ridwan Kamil sangat diperhitungkan oleh partainya untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dia menyatakan partainya akan mengusulkan duet Gubernur Jawa Tengah dan Gubernur Jawa Barat tersebut ke KIB.

Sementara Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani, menyatakan bahwa partainya kemungkinan besar akan sepakat dengan duet itu. Syaratnya, PAN dan Golkar juga sepakat untuk mengusung keduanya.

Ganjar Pranowo didukung Jokowi, Ridwan Kamil?

Menurut Ujang, baik Golkar, PAN, maupun PPP tidak akan menolak bila Ganjar disodorkan jadi capres karena didorong oleh Presiden Jokowi. Hal ini didukung, kata Ujang, dengan pernyataan Airlangga yang mengatakan akan minta restu Jokowi terkait dengan pencapresan.

Advertising
Advertising

Yang menjadi masalah, menurut dia, adalah Ridwan Kamil yang tak mendapatkan rekomendasi dari siapa pun.

"Ridwan Kamil ini bukan siapa-siapa juga di Golkar, di PAN, maupun di PPP. Kalau Ganjar walaupun bukan siapa-siapa di KIB tetapi dia diendorse di dukung oleh Jokowi", ujarnya.

KIB harus pertimbangkan cawapres dari internal

Menurut Ujang, seharusnya KIB lebih realistis untuk menentukan cawapres untuk mendampingi Ganjar. Ia menilai akan berbahaya bagi Golkar dan KIB bila mengusung cawapres dari eksternal juga.

Meski Ganjar juga bukan dari internal Koalisi Indonesia Bersatu, tetapi masalah itu bisa disingkirkan karena dukungan dari Jokowi. Saat ini, Ganjar secara resmi masih menjadi kader PDI Perjuangan.

"Bagusnya sih ya, Ganjar (dari) eksternal, cawapresnya dari internal misalnya Airlangga itu baru bagus, baru cocok dan itu adil. Kalau semuanya eksternal ya mohon maaf, KIB dianggap tidak berdaya", tuturnya.

Ujang menambahkan, KIB bisa dianggap hanya dikendalikan oleh pihak luar. Untuk mengusung Ganjar, kata Ujang, KIB harus menunggu putusan PDIP tentang siapa yang akan diusung partai berlambang kepala banteng itu.

Masih ada kemungkinan bila PDIP mengusung Puan Maharani sebagai capres dan tidak mengusung Ganjar, maka Ganjar bisa saja diusung KIB. Namun bila PIDP usung Ganjar, tidak menutup kemungkinan KIB akan bersatu dengan PDIP untuk mendukung Ganjar.

"Tentunya skenario politik hanya sekedar prediksi, masih berproses, masih banyak segala kemungkinan yang akan terjadi kedepannya", ujar Ujang.

Ridwan Kamil sendiri saat ini dikabarkan akan bergabung dengan Golkar. Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily menyatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan pria yang akrab di sapa Emil tersebut. Hanya saja, Emil masih membutuhkan waktu untuk memutuskan akan bergabung dengan partai mana.

GADIS OKTAVIANI

Berita terkait

Revisi UU Kementerian Negara, Baleg DPR Singgung Soal Efektivitas Pemerintahan

15 jam lalu

Revisi UU Kementerian Negara, Baleg DPR Singgung Soal Efektivitas Pemerintahan

Fraksi PDIP mengusulkan agar diksi efisien dijabarkan dalam perubahan UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Putusan MK Jadi Pertimbangan Setujui Revisi UU Kementerian Negara

18 jam lalu

Golkar Klaim Putusan MK Jadi Pertimbangan Setujui Revisi UU Kementerian Negara

Anggota Fraksi Golkar, Bambang Hermanto, mengatakan revisi terhadap Undang-Undang Kementerian Negara mesti dilakukan.

Baca Selengkapnya

Respons Mohammad Idris soal Dipasangkan dengan Bima Arya di Pilgub Jabar

19 jam lalu

Respons Mohammad Idris soal Dipasangkan dengan Bima Arya di Pilgub Jabar

Wali Kota Depok Mohammad Idris enggan berandai-andai dan membuat gimik politik saat disebut masuk bursa di Pilgub Jabar.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi Protes Mahasiswa Hingga Politisi Karena UKT Mahal

22 jam lalu

Ragam Reaksi Protes Mahasiswa Hingga Politisi Karena UKT Mahal

Berbagai reaksi muncul dari berbagai pihak, perdebatan terkait kenaikan UKT tinggi masih terus berlangsung.

Baca Selengkapnya

Golkar Bicara dengan Khofifah Besok, Bahas Nama Bakal Cawagub Jatim

23 jam lalu

Golkar Bicara dengan Khofifah Besok, Bahas Nama Bakal Cawagub Jatim

Khofifah mengatakan mengaku nyaman dan produktif bekerja sama dengan Emil Dardak, yang menjadi wakil Gubernur mendampingi dia.

Baca Selengkapnya

Kata Bima Arya Soal Peluangnya di Pilgub Jabar Jika Berhadapan dengan RK

1 hari lalu

Kata Bima Arya Soal Peluangnya di Pilgub Jabar Jika Berhadapan dengan RK

Politikus PAN Bima Arya menyebut peluang Pilgub 2024 Jawa Barat masih 50: 50, terlebih Ridwan Kamil belum memastikan akan kembali bertarung di bumi pasundan atau DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

PKS Menjelang Pilkada 2024, Membuka Peluang Koalisi hingga Berikrar di Depok

1 hari lalu

PKS Menjelang Pilkada 2024, Membuka Peluang Koalisi hingga Berikrar di Depok

Menjelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024, Partai Keadilan Sejahtera atau PKS mempersiapkan calon-calon yang akan diusung

Baca Selengkapnya

Alasan Bey Triadi Machmudin Tolak Pinangan Demokrat Maju di Pilkada Jabar 2024

1 hari lalu

Alasan Bey Triadi Machmudin Tolak Pinangan Demokrat Maju di Pilkada Jabar 2024

Partai Demokrat menilai Bey Triadi Machmudin sebagai figur potensial untuk Pilkada Jabar 2024.

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

1 hari lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

Rabu, 15 Mei 2024, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla genap berusia 82 tahun. Ini perjalanan politik JK.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Diberi 2 Surat Tugas Maju di Pilkada 2024, Airlangga: Dia Menjanjikan

1 hari lalu

Ridwan Kamil Diberi 2 Surat Tugas Maju di Pilkada 2024, Airlangga: Dia Menjanjikan

Partai Golkar memberi dua surat tugas kepada Ridwan Kamil untuk maju dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya