Tepat Setahun Lalu Kapolri Listyo Sigit Sebut Siap Memotong Kepala Ikan Busuk

Reporter

Tempo.co

Minggu, 30 Oktober 2022 19:01 WIB

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberi keterangan pers terkait penyalah gunaan narkoba oleh anggota polisi di Mabes Polri, Jakarta. Jumat, 14 Oktober 2022. Dalam keteranganya Kapolri membenarkan adanya penggunaan narkoba oleh calon Kapolda Jatim, Irjen Teddy Minahasa serta memberi perintah pada Kadiv Propam untuk menjemput dan memeriksanya. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Listyo Sigit Prabowo di hadapan sejumlah calon Petinggi Polri, Listyo Sigit Prabowo menyebutkan pepatah soal pemotongan “kepala”. Ia mengungkapkan, “Ada pepatah, ‘ikan busuk mulai dari kepala‘, kalau pimpinannya bermasalah, maka bawahannya akan bermasalah juga. Pimpinan harus jadi teladan, sehingga bawahannya akan meneladani," kata Kapolri.

Pernyataan Kapolri itu setahun lalu, pada acara penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimmen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66 di Lembang pada 27 Oktober 2021.

Saat itu, Listyo Sigit menegaskan bahwa seorang pemimpin tidak mungkin diikuti oleh anak buahnya apabila tidak menunjukkan teladan yang baik. “Kalau tak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong," katanya.

Saat itu, ungkapan Kapolri menjadi perbincangan hangat publik. Masyarakat menunggu sikap Listyo Sigit, dalam membenahi institusi Polri.

Baca: Kronologi Kasus Narkoba Irjen Teddy Minahasa Dibeberkan Kapolri Listyo Sigit

Kasus Ferdy Sambo, Teddy Minahasa, Tragedi Kanjuruhan

Advertising
Advertising

Ucapan Listyo Sigit itu, jauh hari sebelum terjadinya kasus pembunuhan Brigadir J atau Yosua oleh mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo, yang diduga melibatkan tak kurang dari 100 anggota polisi, baik yang terlibat langsung maupun dalam berbagai upaya obstruction of justice, menghilangkan alat bukti atau menghalang-halangi penyidikan. Termasuk, isti Sambo, Putri Candrawathi. Kasus ini masih bergulir persidangannya.

Belum usai kasus Sambo, muncul Tragedi Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022. Aparat kepolisian melakukan tindakan penembakan gas air mata kadaluwarsa, yang diduga menjadi salah satu sebab 135 orang meninggal dunia. Dan, menjadi salah satu tragedi terburuk dalam sepak bola dunia.

Kapolri menonaktifkan 10 anggota Polri sehari setelah tragedi di Stadion Kanjuruhan. Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolres Malang Ajun Komisaris Besar Ferli Hidayat dan sembilan anggota lain.

"Malam ini Bapak Kapolri mengambil keputusan menonaktifkan dan mengganti Kapolres Malang," kata Kadivhumas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Senin, 3 Oktober 2022.

Belum usai kasus Sambo, menyusul kasus Irjen Teddy Minahasa. Perwira polisi yang menurut data LHKPN merupakan polisi terkaya di negeri ini, diduga terlibat kasus perdagangan narkoba. Penetapannya sebagai tersangka, hanya dua-tiga hari setelah penetapannya sebagai Kapolda Jawa Timur, dari posisinya sebagai Kapolda Sumatera Barat.

Kapolri dalam konferensi pers di Mabes Polri, 14 Oktober 2022 mengungkapkan kronologi tersangkutnya Irjen Teddy Minahasa. Dari penangkapan pengedar mengarah ke AKBP mantan Kapolres Bukittinggi, yang merujuk ke Irjen Teddy Minahasa. “Melihat ada keterlibatan Irjen TM atas dasar tersebut, kemarin saya minta Kadiv Propam lakukan penjemputan dan pemeriksaan Irjen TM,” katanya.

“Tadi pagi telah dilaksanakan gelar perkara dan saat ini Irjen TM dinyatakan telah melakukan pelanggaran dan sudah dilakukan penempatan khusus, tentunya terkait hal tersebut saya minta Kadiv Propam laksanakan terkait etik dan ancaman pidana,” ujar Listyo Sigit.

Kata-kata Kapolri Setahun Lalu

Setahun lalu itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan dirinya tidak akan ragu menindak tegas para Kapolda, Kapolres, hingga Kapolsek apabila tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya.

Menurut Kapolri, keteladanan itu diperlukan kebaikan Korps Bhayangkara ke depan. Sigit memerintahkan kepada para jajarannya, untuk turun langsung ke lapangan agar tahu apa yang dirasakan masyarakat dan anak buah.

Sigit mengingatkan kapada anggotanya agar menjaga emosi, dan jangan mudah terpancing. Emosi akan mudah meledak akan akibatkan perbuatan yang tidak terukur.

"Apalagi diberikan kewenangan oleh undang undang, maka tindakan tidak tersebut akan berpotensi menjadi masalah,” kata Kapolri saat itu.

"Ini semua untuk kebaikan organisasi yang susah payah berjuang. Menjadi teladan, pelayan dan pahami setiap masalah dan suara masyarakat agar kita bisa ambil kebijakan yang sesuai,” tutur Kapolri.

Menurut Sigit, pemimpin harus mampu menjadi teladan bagi semua pihak sebagaimana semangat dari lahirnya konsep Presisi yakni Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan. Konsep Presisi, menurutnya, baru bisa dirasakan oleh masyarakat dan internal kepolisian apabila benar-benar diimplementasikan dengan baik.

Eks Kabareskrim Polri ini menyayangkan tren kepercayaan publik terhadap Polri mengalami penurunan karena adanya sejumlah perbuatan sejumlah polisi yang tidak terpuji. Kapolri berharap ini menjadi koreksi bagi internal Polri untuk melakukan perbaikan.

“Saya dan seluruh pejabat utama memiliki komitmen kepada anggota yang sudah bekerja keras di lapangan, kerja bagus, capek, meninggalkan anak-istri. Akan selalu komitmen berikan reward. Kalau saya lupa, tolong diingatkan,” kata Kapolri, saat itu.

Namun sebaliknya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, sanksi tegas akan diberikan kepada seluruh personel yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik, atau melanggar aturan.

Baca juga: Kapolri: Tak Mampu Bersihkan Ekor, Kepalanya Saya Potong

Berita terkait

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

6 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

7 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

8 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

9 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

9 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

10 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

10 jam lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

11 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

14 jam lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

15 jam lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya