PDIP Tawarkan Amandemen Terbatas UUD 1945, Hasto Singgung Soal Perbedaan Jokowi dan Anies

Reporter

Ima Dini Shafira

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 13 Oktober 2022 13:15 WIB

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah) didampingi Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto (kanan) mengisi buku tamu saat akan mendaftarkan partai politik tersebut sebagai calon peserta Pemilu tahun 2024 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Senin 1 Agustus 2022. PDI Perjuangan sebagai partai politik pertama yang mendaftarkan diri untuk calon peserta Pemilu tahun 2024. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto, mengatakan partainya bakal menawarkan amandemen terbatas UUD 1945 ihwal haluan negara melalui MPR pasca-2024. Menurutnya, situasi global saat ini memunculkan urgensi untuk kembali menata sistem politik di Indonesia.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Hasto menyebut Indonesia belum punya visi misi dalam 50 hingga 100 tahun ke depan. Dia mengambil contoh Tiongkok yang sudah memiliki blueprint haluan negara 100 tahun ke depan.

Menurutnya, konsepsi ihwal haluan negara antara Presiden dan Gubernur sering berseberangan. Dalam kasus ini, Hasto menyinggung soal Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca juga: Bamsoet Akui PPHN Buat Jamin Keberlangsungan IKN

“Antara Presiden dengan Gubernur berbeda, yang deket aja berbeda, sama sama di Ibu Kota negara aja berbeda, saudara-saudara. Antara Pak Jokowi dengan Pak Anies, kan berbeda,” kata Hasto saat menyampaikan paparannya di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Kamis, 10 Oktober 2022.

Hasto menilai konsep dan pandangan tentang haluan negara antara Presiden dan Gubernur mestinya seragam. Karenanya, amandemen terbatas ihwal haluan negara dalam 50 hingga 100 tahun ke depan diperlukan bagi bangsa.

“Harusnya satu suara dalam konsepsi tentang haluan negara masa depan. Maka ini penting adanya haluan negara 50-100 tahun ke depan,” ujarnya.

Sindiran Hasto soal perbedaan pandangan antara Jokowi dengan Anies ini bukan pertama kalinya. Sebelumnya, Hasto mengkritik Partai NasDem yang mengusung Anies sebagai Capres 2024. Ia menyayangkan sikap NasDem tersebut karena selama ini pandangan Anies kerap berbeda dengan program Jokowi.

Dukungan NasDem untuk Anies dinilai Hasto bakal memicu hal kontradiktif di sisa pemerintahan Jokowi. Salah satunya ihwal proyek strategis pemindahan Ibu Kota Negara atau IKN ke Kalimantan.

"Dalam berbagai kesempatan yang kami dengar, Pak Anies kan ingin mempertahankan ibu kota di Jakarta, ini berbeda dengan pemahaman Pak Jokowi yang ingin memindah ibu kota ke Kalimantan," kata Hasto.

Baca juga: Ahmad Basarah: PPHN Hasil Panitia Ad Hoc Permudah Amendemen Terbatas UUD 1945

Berita terkait

PTUN Gelar Sidang Gugatan PDIP terhadap KPU Secara Tertutup

6 menit lalu

PTUN Gelar Sidang Gugatan PDIP terhadap KPU Secara Tertutup

Tim Hukum PDIP juga akan mengikuti arahan dari Hakim PTUN mengenai berkas apa yang dibutuhkan.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Tata Negara Anggap Gugatan PDIP di PTUN Sulit Dieksekusi

14 menit lalu

Pakar Hukum Tata Negara Anggap Gugatan PDIP di PTUN Sulit Dieksekusi

Charles pesimistis hakim PTUN bakal mengabulkan petitum PDIP untuk menganulir pencalonan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

28 menit lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

44 menit lalu

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

1 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

1 jam lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

1 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

2 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

2 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

2 jam lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya