Polri Periksa 31 Anggotanya dalam Tragedi Kanjuruhan Malang

Editor

Febriyan

Kamis, 6 Oktober 2022 09:19 WIB

Coretan vandalisme "polisi pembunuh" terlihat di dinding Stadion Kanjuruhan, setelah kerusuhan pasca-pertandingan sepak bola antara Arema vs Persebaya, di Malang, Jawa Timur, Sabtu, 3 Oktober 2022. Sejumlah coretan terlihat di stadion sebagai aksi protes atas tindakan aparat yang menggunakan gas air mata dan berujung dengan tewasnya 131 orang. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim audit investigasi dari Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) dan Divisi Propam Polri telah memeriksa 31 anggota polisi yang terlibat dalam Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Meskipun demikian, belum ada satu pun pihak yang menjadi tersangka dalam peristiwa yang mengakibatkan meninggalnya 131 suporter Arema FC tersebut.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan mereka total telah memeriksa 35 saksi. Selain 31 anggota polisi, tim investigasi juga telah memeriksa empat saksi dari pihak eksternal.

“Saksi dari eksternal masih ada beberapa hal yang perlu didalami,” kata Dedi dalam keterangan tertulisnya dari Malang, Jawa Timur, Rabu, 5 Oktober 2022.

Dedi tak menjelaskan siapa saja identitas para saksi tersebut. Demikian juga dengan anggota polisi yang telah menjalani pemeriksaan.

Polri berjanji akan bekerja cepat

Advertising
Advertising

Jenderal bintang dua ini mengatakan akan menyampaikan perkembangan dari tim audit invesitgasi hari ini. Ia mengatakan tim bekerja secara cepat dan maraton sesuai arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Tim harus bekerja cepat, tetapi juga memperhatikan unsur kehati-hatian. Kecermatan juga menjadi standar,” ujarnya.

Baca: Tragedi Kanjuruhan, Tak Ada Soal Gas Air Mata dalam Rencana Pengamanan Arema FC vs Persebaya Surabaya

Sebelumnya, Kapolri telah menonaktifkan 10 anggotanya sehari setelah tragedi itu terjadi. Diantaranya adalah Kapolres Malang Ajun Komisaris Besar Ferli Hidayat dan sembilan komandan dari satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Jawa Timur.

"Danyon atas nama AKBP Agus Waluyo. Kemudian Danki AKP Khas Darman, Danton Aiptu Solihin, Aiptu M Syamsul, Aiptu Ari Dwiyanto, Danki atas nama AKP Untung, kemudian Danton atas nama AKP Danang, kemudian Danton AKP Nanang, kemudian Danton Aiptu Budi," kata Dedi.

Dedi pun tak menjelaskan soal materi pemeriksaan yang dilakukan oleh tim investigasi.

Selanjutnya, Komnas HAM menyebut gas air mata sebagai penyebab terjadinya Tragedi Kanjuruhan

<!--more-->

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam, menyebutkan bahwa penembakan gas air mata oleh aparat kepolisian sebagai penyebab utama terjadinya Tragedi Kanjuruhan. Dia menyatakan bahwa tembakan gas air mata itu membuat penonton panik.

"Jadi, gas air mata yang membuat panik," tutur Anam di Malang, Jawa Timur, Rabu, 5 Oktober 2022.

Kepanikan itu berubah menjadi tragedi setelah Aremania, sebutan untuk suporter Arema FC, tak bisa keluar stadion. Sejumlah pintu stadion dalam kondisi terkunci sehingga mereka berdesak-desakan dan kehabisan oksigen.

Baca juga: Investigasi Komnas HAM Soal Tragedi Kanjuruhan: Gas Air Mata Membuat Panik

Menurut Anam, hal itu terlihat jelas dari kondisi jenazah yang mereka lihat. Jenazah para korban, menurut dia, menunjukkan sejumlah kondisi seperti wajah membiru, mata merah dan beberapa lainnya mengeluarkan busa dari mulit.

"Kemungkinan besar karena kekurangan oksigen atau bisa juga akibat terkena gas air mata," ujar Anam.

Hingga hari ini, korban jiwa Tragedi Kanjuruhan berjumlah 131 orang. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, pun menyatakan bahwa panitia pelaksana Arema FC yang harus bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

EKA YUDHA SAPUTRA | M ROSSENO AJI

Berita terkait

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

5 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

10 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

14 jam lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

15 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

16 jam lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

16 jam lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

20 jam lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

1 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

1 hari lalu

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

Listyo Sigit mengatakan, penunjukan Andi Gani sebagai staf ahli Kapolri dilandasi banyak sengketa antara buruh dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

1 hari lalu

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyampaikan ada 71 titik dengan puluhan ribu buruh di seluruh Indonesia yang mengikuti aksi Hari Buruh Internasional 2024.

Baca Selengkapnya