Kenapa Tersangka Korupsi Waskita Beton Mischa Hasnaeni Moein Dijuluki Si Wanita Emas?

Sabtu, 24 September 2022 18:18 WIB

Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Mischa Hasnaeni Moein alias Wanita Emas menyambangi kantor Yusril Ihza Mahendra, di Jakarta, 28 April 2016. Kantor Yusril berlokasi di Ihza & Ihza Law Firm di Gedung 88 Kota Kasablanka lantai 19, Jakarta Selatan. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung telah menetapkan Mischa Hasnaeni Moein atau yang biasa dikenal sebagai ‘Wanita Emas’ dalam perkara dugaan korupsi pegadaan proyek fiktif pada PT Waskita Beton Precast (WBP) pada tahun 2016 sampai dengan 2020.

Direktur Utama PT Misi Mulia Metrikal (MMM) tersebut ditetapkan sebagai tersangka bersamaan dengan eks Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Jarot Subana, eks General Manajer PT WBP Kristadi Juli Hardjanto.

Julukan wanita emas sendiri tak luput dari perjalanan kariernya di dunia politik. Lantas bagaiamana awal mula sapaan ini terbentuk dan sampai menjadi julukan Hasnaeni? Berikut penjelasan lengkapnya.

Awal Mula Hasnaeni Dijuluki Wanita Emas?

Sebelum terjun di dunia politik, Hasnaeni Moein dikenal sebagai pengusaha. Usaha dari perempuan kelahiran Makassar, 17 Juli 1976 ini berfokus pada bidang kontraktor dan energi. Ia telah menggeluti usaha ini bahkan sejak usianya masih 19 tahun. Salah satu perusahaan yang dipimpinnya adalah PT Misi Mulia Metrical.

Barulah ia memulai karier politiknya ketika menjadi Wakil Bendahara Umum Partai Hanura pada tahun 2008. Namanya kian menaik sehingga bergabung dengan Partai Demokrasi Kebangsaan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Nasional pada 2009.

Advertising
Advertising

Awal mula julukan 'Wanita Emas' bermula ketika ia mengokohkan diri sebagai salah satu kandidat calon di Pilkada 2012. Ketika itu, ia memiliki maju dengan mengusung slogan “Hj. Hasnaeni, SE. MM: Wanita Emas, Mengubah Sampah Menjadi Emas”. Kampanyenya pun ramai diperbincangkan karena slogannya banyak terpajang dalam iklan di kaca belakang angkutan kopaja dan metromini.

Dalam catatan Tempo, julukannya ‘Wanita Emas” tersebut diperkuat dengan hadirnya partai yang didirikannya pada 11 Juli 2020, yaitu Partai Era Masyarakat Sejahtera atau disingkat menjadi Partai Emas. Latar belakang dari pembuat partai ini disinyalir lantaran dirinya kesal dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau dikenal SBY.

Hasnaeni menilai bahwa SBY tidak menghargai perjuangannya sebagai kader dan lebih mendukung Agus Yudhoyono untuk mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Jakarta pada 2016. Pasalnya ia juga berada dalam Parta Demokrat dan memperjuangkan dirinya sebagai calon Gubernur.

Hingga di saat Harnaeni Moein terjerat kasus korupsi yang totalnya senilai Rp2,5 triliun, dirinya masih dikenal dengan julukan ‘Wanita Emas’. Saat ini, ia disangkakan dengan Pasal 2 Ayat (1) subsider Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

FATHUR RACHMAN

Baca: Hasnaeni 'Wanita Emas' Tersangka Korupsi Waskita Beton Pernah Nyalon Gubernur DKI dan Bagi-bagi Uang

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kejaksaan Tinggi DKI Beberkan Peran Empat Tersangka Korupsi di Indofarma

3 jam lalu

Kejaksaan Tinggi DKI Beberkan Peran Empat Tersangka Korupsi di Indofarma

Kejati DKI menetapkan empat tersangka dalam dugaan korupsi di PT Indofarma Tbk. dan anak perusahaannya pada tahun 2020-2023.

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi di Indofarma, Mantan Manajer Keuangan jadi Tersangka Baru

3 jam lalu

Dugaan Korupsi di Indofarma, Mantan Manajer Keuangan jadi Tersangka Baru

Manager Keuangan dan Akuntansi Indofarma pada tahun 2020 diduga terlibat dalam tindakan melawan hukum bersama tiga petinggi lain di perusahaan itu.

Baca Selengkapnya

KPK Telusuri Aliran Uang Tersangka Korupsi Proyek Jalan di Kalimantan Timur

7 jam lalu

KPK Telusuri Aliran Uang Tersangka Korupsi Proyek Jalan di Kalimantan Timur

KPK memeriksa tiga saksi dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Provinsi Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Tiga Sopir Sahbirin Noor Mangkir dari Panggilan KPK

12 jam lalu

Tiga Sopir Sahbirin Noor Mangkir dari Panggilan KPK

Selain ketiga sopir Sahbirin Noor tersebut, KPK juga memanggil 14 saksi lainnya.

Baca Selengkapnya

KPK Dalami Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan Direksi Pertamina dalam Kasus Korupsi LNG

1 hari lalu

KPK Dalami Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan Direksi Pertamina dalam Kasus Korupsi LNG

KPK menelusuri dugaan pemalsuan tanda tangan dalam risalah rapat direksi Pertamina terkait kasus pengadaan LNG.

Baca Selengkapnya

Baleg DPR Buka Opsi Pakai Kata Pemulihan di RUU Perampasan Aset

1 hari lalu

Baleg DPR Buka Opsi Pakai Kata Pemulihan di RUU Perampasan Aset

Baleg masih mengkaji penggunaan diksi perampasan dalam RUU Perampasan Aset. Doli menyebut dalam UNCAC, kata yang digunakan adalah pemulihan.

Baca Selengkapnya

Survei Kawula17 Ungkap Penyebab Nilai Kinerja Jokowi Merosot Menjelang Lengser

2 hari lalu

Survei Kawula17 Ungkap Penyebab Nilai Kinerja Jokowi Merosot Menjelang Lengser

Sigi Kawula17 menunjukan bahwa dari rentang nilai 1-10, nilai kinerja Jokowi merosot dari 5,7 di Q2 2024 menjadi 5,4 di Q3 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Kejagung dalam Sepekan: Ungkap Kasus Ronald Tannur, Teranyar Tersangkakan Tom Lembong

2 hari lalu

Kejagung dalam Sepekan: Ungkap Kasus Ronald Tannur, Teranyar Tersangkakan Tom Lembong

Teranyar, Kejagung menetapkan Tom Lembong sebagai tersangka korupsi atas kasus dugaan impor gula.

Baca Selengkapnya

Charles Sitorus dan Tom Lembong jadi Tersangka Kasus Impor Gula, Respons Bos PT PPI?

3 hari lalu

Charles Sitorus dan Tom Lembong jadi Tersangka Kasus Impor Gula, Respons Bos PT PPI?

PPI Soegeng Hernowo merespons proses penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi impor gula yang melibatkan Charles Sitorus dan Tom Lembong.

Baca Selengkapnya

20 Tahun Kenal Tom Lembong, Anies Baswedan Bilang Sahabatnya Itu Prioritaskan Kepentingan Publik

3 hari lalu

20 Tahun Kenal Tom Lembong, Anies Baswedan Bilang Sahabatnya Itu Prioritaskan Kepentingan Publik

Anies mengatakan Tom Lembong merupakan orang yang lurus dan tidak neko-neko.

Baca Selengkapnya