TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung telah menetapkan Mischa Hasnaeni Moein atau yang biasa dikenal sebagai wanita emas dalam perkara dugaan korupsi pegadaan proyek fiktif pada PT Waskita Beton Precast, Tbk. Diketahui bahwa Waskita Beton merupakan anak perusahaan BUMN Waskita Karya.
"Yang bersangkutan (Hasnaeni) adalah wanita emas," kata Direktur Penyidikan Jampidsus Kuntadi saat di Kejagung, Jakarta, Kamis 22 September 2022.
Saat diminta masuk ke mobil tahanan, wanita emas langsung berteriak histeris bahwa dirinya sedang sakit. Hasnaeni diketahui keluar dari gedung Bundar Jaksa Muda Tindak Pidana Khusus pada Kamis 22 September 2022 pukul 15.20 dengan menggunakan baju tahanan Kejagung berwarna merah muda. Ia menggunakan kursi roda berusaha menutupi wajahnya sambil berteriak histeris saat sudah mendekati mobil.
"Saya sakit, saya sakit," teriak Hasnaeni disambut mobil tahanan yang langsung melaju menghindari wartawan.
Siapa Wanita Emas?
Julukan Wanita Emas yang melekat pada Mischa Hasnaeni Moein adalah karena ia pernah mendirikan Partai Era Masyarakat Sejahtera atau Partai Emas. Partai ini didirikannya pada 11 Juli 2020.
Pendirian Partai Emas ini merupakan buntut kekesalan Hasnaeni pada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Ia menilai dukungan SBY terhadap pencalonan Agus Yudhoyono-Sylviana pada 2016 sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta tak menghargai perjuangannya sebagai kader.
“Saya sudah berjuang hampir sepuluh tahun,” ujarnya pada Jumat, 23 September 2016.
Kerap dikecewakan partai, anak kandung politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Max Moein, itu berencana membuat partai baru. “Namanya Partai Emas: Era Masyarakat Sejahtera,” ujarnya.
Hasnaeni sebelumnya juga gagal menjajal peluang pencalonan dalam pilkada Jakarta 2012. Tak ada partai politik yang berkenan mendukungnya ketika itu. Begitu pun saat ia mencoba peruntungan bertarung dalam pilkada Tangerang pada 2010 bersama Saipul Jamil.
Hasnaeni yang pernah menjadi kader Partai Demokrat ini pada 2019 juga pernah berusaha mencalonkan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia sempat mengunjungi Ketua Umum Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Abraham “Lulung” Lunggana di kantor Dewan Pimpinan Pusat PPP. Hasnaeni mengatakan pertemuannya itu sebagai salah satu bentuk konsolidasinya dengan berbagai partai.
"Tidak menutup kemungkinan untuk saya maju jadi ibu kota atau mungkin wakilnya bapak kota," ucap Hasnaeni di kantor DPP PPP, Sabtu, 19 Maret 2019.
Selanjutnya: pernah bagi-bagi uang dari mobilnya...