Keluarga Korban Mutilasi di Papua Minta Jokowi Bentuk Tim Independen

Jumat, 16 September 2022 17:27 WIB

Ilustrasi mayat. AFP/JEFF PACHOUD

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga korban mutilasi dan tembak mati empat warga Papua oleh anggota TNI di Timika, Papua, mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar membentuk tim investigasi untuk mengungkap fakta dan motif kejahatan ini.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, 16 September 2022, keluarga dari empat warga Papua yang dimutilasi ini juga menuntut hal ini kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Papua, Pangdam Cenderawasih XVII, Kapolres Mimika, dan Dandim Mimika.

“Keterlibatan anggota TNI dari Brigif/20 IJK Timika dengan melibatkan seorang berpangkat mayor, kapten, praka, dan Pratu, serta berkonspirasi dengan warga sipil lain merupakan kerja sistematis dan terstruktur, di bawah perintah komando yang berakibat pada terpenuhinya unsur pertanggungjawaban komando,” kata keterangan keluarga.

Selain itu, keluarga korban juga meminta Dewan HAM PBB agar membentuk Tim Investigasi untuk mengusut kejahatan negara terhadap rakyat Papua sejak 1961 hingga sekarang, terutama terhadap empat warga sipil yang ditembak mati dan dimutilasi.

Keluarga juga mendesak TNI memecat secara tidak terhormat anggota TNI yang terlibat dalam kasus penembakan dan mutilasi empat warga sipil dari kesatuan Brigif/20 IJK Timika dan meminta diadili di pengadilan umum Timika, termasuk mencopot komandan Brigif/20 IJK Timika dan menuntut proses hukum terbuka untuk umum.

Advertising
Advertising

Keluarga juga mengatakan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran HAM di tanah Papua bukan peristiwa baru. Pembunhan disertai mutilasi terhadap empat warga sipil asal Nduga di Timika pada 22 Agustus lalu merupakan yang kedua setelah kasus mutilasi dalam Biak Berdarah pada pada 6 Juli 1998, dan ini merupakan pertama kali pada masa pemberlakuan status Otonomi Khusus Papua.

“Dengan realitas praktik hukum di Biak Berdarah yang tak diselesaikan secara hukum, maka persoalan inipun akan senasib dengan kasus sebelumnya,” ujar keterangan tersebut.

Selanjutnya: Keluarga bantah dugaan keempat korban terlibat KKB..

<!--more-->

Sebelumnya, pihak keluarga membantah kerabat mereka terlibat Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB. Menurut cerita versi keluarga, kasus pembunuhan ini berawal pada 22 Agustus 2022 pukul 19.00 waktu setempat. Saat itu, kedua korban atas nama Irian Nirigi dan Arnold Lokbere meninggalkan rumah mereka dengan menggunakan Toyota Avanza hitam bernomor polisi PA 1082 WR. Di tengah perjalanan, kedua korban mengganti kendaraan dengan Toyota Calya karena mobil sebelumnya hendak digunakan untuk keperluan keluarga.

"Selanjutnya setelah mengganti mobil, keduanya menjemput Atis Tini di Kilo 11 Kampung Kadun Jaya sekitar pukul 19:45 WIT dan selanjutnya mobil menjemput salah satu korban lainnya," dalam keterangan pihak keluarga korban yang diterima Tempo, Sabtu, 3 September 2022.

Keempat korban atas nama Arnold Lokbere, Irian Nirigi, Lemanion Nirigi, dan Atis Tini selanjutnya pergi ke area Kampung Kamoro Jaya Distrik Wania SP 1 Timika Papua. Setelah mereka berangkat, pihak keluarga tidak mendapat kabar apapun lagi dari para korban.

Hingga pada Jumat, 26 Agustus 2022, pihak keluarga baru mendapatkan kabar penemuan satu jasad korban atas nama Lemaniol Nirigi dalam kondisi termutilasi di RSUD Timika. Jasad ketiga korban lainnya baru ditemukan setelah pihak keluarga dan warga melakukan pencarian di Sungai Lopong Iwaka, Timika, Papua. "Sehingga kami keluarga korban membenarkan adanya dugaan pembunuhann terjadi di SP sebagaimana yang disampaikan pada beberapa media," bunyi siaran pers tersebut.

Keluarga klaim korban mau beli bahan bangunan bukan senjata

Adapun versi kepolisian menyebut keempat korban ini dibunuh oleh enam anggota TNI setelah dijebak untuk melakukan transaksi pembelian senjata api. Para korban dibunuh karena diduga simpatisan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Selain membunuh, para tersangka merampas uang Rp250 juta milik korban.

Polisi telah menyerahkan anggota TNI tersebut ke Sub-Detasemen Polisi Militer Kodam XVIII/Cenderawasih di Mimika. Selain enam orang anggota TNI, dalam kasus ini Polres Mimika telah menetapkan tiga warga sipil sebagai tersangka.

Namun, pihak keluarga membantah klaim mereka anggota TPNPB-OPM. Menurut mereka, para korban merupakan warga sipil dan sudah dibenarkan oleh Bupati Nduga. Mengenai aktivitas mereka pada malam itu, pihak keluarga juga membantah bahwa keempatnya hendak membeli senjata. Menurut keluarga, para korban saat itu hendak membeli barang-barang bangunan.

Para pelaku segera jalani persidangan

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menyatakan sidang terhadap enam prajurit tersangka mutilasi di Timika akan dilaksanakan di Mahkamah Militer Makassar dan Jayapura.

"Sidang keenam prajurit Brigif 20 dilaksanakan di dua tempat, yakni bagi yang berpangkat mayor sidangnya dilaksanakan di Makassar, sedangkan yang kapten dan empat anggota lainnya di Jayapura," kata Saleh di sela kunjungan kerja di Korem 172/PWY Jayapura, Papua Selasa 6 September 2022.

Ia mengatakan enam prajurit TNI sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dikenakan pasal berlapis, dengan yang terberat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.


EKA YUDHA SAPUTRA | M. JULNIS FIRMANSYAH | MUHAMMAD HENDARTYO | ANTARA

Baca: Kasus Prajurit TNI Mutilasi Warga Papua, Satu Tersangka Warga Sipil Masih Buron

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

5 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

5 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

5 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

5 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

6 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

6 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

6 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

7 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Anggota Bawaslu Intan Jaya Cerita Penyanderaan KKB Berdampak Pemilu Ditunda

8 jam lalu

Anggota Bawaslu Intan Jaya Cerita Penyanderaan KKB Berdampak Pemilu Ditunda

Cerita pengalaman Bawaslu Intan Jaya disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan harus bayar tebusan agar bebas

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

10 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya