TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dijadwalkan hadir dalam pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 yang akan digelar di Kota Solo, Jumat-Minggu, 18-20 November 2022.
Tahun 2022 adalah kali ketiga Kota Solo menjadi tuan rumah penyelenggaraan permusyawaratan tertinggi di
Muhammadiyah itu setelah kali pertama pada 1929 dan yang kedua pada 1985.
Ketua Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 Sofyan Anif, mengemukakan, perhelatan tersebut akan diikuti sekitar 5.000 undangan. Namun diperkirakan jumlah peserta yang akan turut meramaikan serangkaian acara itu akan melebihi angka itu karena mereka datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, bahkan akan ada peserta yang hadir dari luar negeri.
Untuk persiapan penyelenggaraan Muktamar, Sofyan menuturkan saat ini sudah mencapai 70 persen. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Wali Kota Solo,
Gibran Rakabuming Raka soal dukungan dari Pemerintah Kota Solo terhadap pelaksanaan Muktamar.
Rencananya, pembukaan Muktamar akan digelar di Stadion Manahan Solo. Adapun untuk musyawarah dan sidang-sidang akan bertempat di Edutorium UMS. Sejumlah acara untuk menyemarakkan Muktamar juga akan digelar di UMS serta beberapa tempat di wilayah Colomadu, Karanganyar.
"Tadi sudah kami sampaikan tentang persiapan itu, pelaksanaan acara, sidang-sidang, kegiatan pendukung, untuk keamanan juga, termasuk nanti pengerahan UMKM. Tinggal koordinasi dengan masing-masing daerah karena yang ribet nantinya terutama penanganan terhadap peserta penggembira ini," ujar Rektor Universitas Muhammdiyah Surakarta (UMS) itu kepada awak media seusai beraudiensi dengan Wali Kota Solo di balai kota setempat, Jumat, 26 Agustus 2022.
Peserta Penggembira
Sofyan menyebut, persiapan itu juga melihat pengalaman dari penyelenggaraan Muktamar sebelumnya di Makassar yang dihadiri hingga lebih dari 2,25 juta peserta penggembira.
Selanjutnya: Panitia hanya fasilitasi peserta undangan
<!--more-->
Sofyan memastikan panitia hanya akan memfasilitasi peserta yang diundang dalam Muktamar tersebut. Adapun peserta penggembira, menurut Sofyan, biasanya juga sangat antusias untuk mengikuti rangkaian acara itu dengan menggunakan biaya sendiri.
"Untuk itu tadi kami juga memohon dukungan dan bantuannya agar dapat memfasilitasi para peserta penggembira itu tempat-tempat, seperti masjid, sekolah-sekolah, termasuk sekolah-sekolah nonmuslim di sekitar Stadion Manahan, mohon agar bisa diizinkan bagi peserta penggembira itu untuk dapat menggunakannya sebagai tempat untuk tidur atau transit, saat mengikuti rangkaian acara," tuturnya.
Sofyan juga memaparkan kesiapan panitia dalam menyediakan perangkat teknologi informasi (TI) yang akan mendukung pelaksanaan e-voting dan sudah diuji coba dengan simulasi coblosan.
"Dalam simulasi coblosan dengan cara e-voting dalam waktu singkat sudah ada hasilnya dan tidak akan ada celah. Penyediaan IT ini persiapannya sudah sangat baik," kata Sofyan.
Dia menambahkan, sebelum rangkaian acara Muktamar dimulai, akan dilangsungkan Forum Perdamaian atau Peace Forum yang diikuti perwakilan dari beberapa negara di luar negeri.
"Pelaksanaannya sekitar tanggal 16-17 November 2022, kami akan undang sekitar 100 tokoh agama dari beberapa negara. Sedangkan untuk Muktamar juga akan diikuti peserta dari luar negeri karena Muhammadiyah kan juga sudah ada 27 cabang di luar negeri seperti Mesir, Sudan, Timur Tengah, Malaysia, juga dari Amerika dan beberapa negara lain," kata dia.
Sebagai tuan rumah, Gibran menyatakan saat ini Kota Solo siap menyambut dan mendukung pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 tersebut.
"Intinya Solo sudah siap. Terima kasih sekali Solo sudah dipercaya menjadi tuan rumah, yang jelas kami siap mendukung dengan mengerahkan dinas-dinas terkait termasuk berkoordinasi dengan Forkompinda, Pak Kapolres, Pak Dandim, Pak Danrem terutama berkaitan dengan pengamanan, mengingat perkiraannya acara itu akan dihadiri hingga jutaan peserta penggembira," kata Gibran.
Dengan kesiapan Kota Solo, Gibran berjanji akan optimal dalam memberikan pelayanan sehingga para peserta Muktamar tersebut nantinya tidak sampai kecewa.
SEPTHIA RYANTHIE