TEMPO.CO, Ambon - Presiden Joko Widodo hari ini resmi membuka Tanwir Muhammadiyah 2017 di Islamic Center Ambon, Maluku. Bagi Presiden Jokowi, Ini merupakan kunjungan keduanya ke daerah itu selama Februari 2017. Sebelumnya, Presiden hadir pada peringatan Hari Pers Nasional, 9 Februari lalu.
"Dua minggu ini, saya datang ke Ambon. Pertama, karena saya cinta Maluku. Kedua, saya cinta Muhammadiyah," kata Jokowi, Jumat, 24 Februari 2017, di Ambon.
Di hadapan peserta Tanwir, Presiden menyatakan misi dan tema tanwir, yaitu “Indonesia Berkemajuan Merupakan Kekuatan Besar bagi Bangsa Indonesia”. Lewat pendidikan, kesehatan, dan aktivitas sosial, ia percaya misi Muhammadiyah akan terwujud bila semua pihak bekerja sama.
Baca: Ketua Umum PP Muhammadiyah: Presiden Netral dalam Pilkada Serentak
Sebagai upaya mengurangi kesenjangan di Indonesia, pemerintah sedang menyiapkan kebijakan pemerataan ekonomi yang berkeadilan. Ada tiga sektor yang ingin disasar. Pertama, reformasi agraria dan redistribusi aset. Kedua, akses keuangan dan permodalan. Ketiga, peningkatan pembangunan sumber daya manusia.
"Sekarang di kantong saya sudah ada 12,7 juta hektare lahan. Ini nanti dengan skema khusus dibagikan, entah untuk rakyat, koperasi, atau Muhammadiyah," ucap Jokowi dalam siaran pers yang diterima Tempo, Jumat, 24 Februari 2017. Karena akan dibagikan, pemerintah memberi syarat, yaitu lahan harus produktif dan tidak dijual lagi.
Baca Juga:
Di sisi lain, Jokowi menuturkan pemerintah sedang berusaha mewujudkan visi keadilan sosial. Salah satu langkah yang dilakukan ialah kebijakan bahan bakar minyak satu harga.
Ke depan, pemerintah akan berupaya menyamakan harga semen untuk wilayah Indonesia timur. Jokowi mencatat, harga satu sak semen di Papua mencapai Rp 2,5 juta. Bandingkan dengan harga di Pulau Jawa yang dibanderol Rp 70 ribu per sak. "Yang ini belum berhasil karena jurusnya belum ketemu. Tapi insya Allah nanti harganya akan sama," kata Jokowi.
ADITYA BUDIMAN
Simak pula : Dua Alasan Kenapa Kunjungan Raja Arab Penting Bagi Indonesia