Surya Paloh Temui Presiden Jokowi, NasDem Bantah Bahas Reshuffle

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Febriyan

Sabtu, 20 Agustus 2022 07:17 WIB

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh usai meresmikan NasDem Tower di Gondangdia, Jakarta Pusat pada Selasa, 22 Februari 2022. Dewi Nurita/TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Jumat, 19 Agustus 2022. Pertemuan Surya dan Jokowi menimbulkan beragam spekulasi, salah satunya soal perombakan kabinet atau reshuffle. Sebab, sampai saat ini kursi Menpan-RB masih kosong sejak almarhum Tjahjo Kumolo wafat pada 1 Juli lalu.

Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Johnny Gerald Plate menampik bahwa pertemuan itu membahas reshuffle. "Bang SP tidak membicarakan topik tersebut dengan bapak Presiden. Reshuffle kabinet sepenuhnya kewenangan bapak Presiden," ujar dia lewat pesan singkat, Jumat malam, 19 Agustus 2022.

Surya menyambangi istana sekitar pukul 16.30. Pertemuan berlangsung sekitar dua jam. Johnny mengklaim pertemuan tersebut membahas persoalan bangsa. "Sekitar dua jam berdiskusi tentang penyelenggaraan negara di saat tantangan dunia global yang masih luar biasa," ujar Menkominfo itu

Catatan Tempo, terakhir kali Surya menyambangi Jokowi di Istana adalah sehari sebelum pengumuman reshuffle kabinet pada 15 Juni lalu. Paloh datang di saat beredar nama-nama menteri yang akan diganti, di antaranya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang merupakan kader Nasdem.

Di hadapan sejumlah pimpinan media massa di Hotel Sultan pada 16 Juli lalu, Surya mengaku juga sempat berpikir Menteri Pertanian bakal diganti ketika dipanggil Jokowi.

"Semua orang menganggap kawan ini akan di reshuffle," ujar Surya sambil menunjuk Syahrul, seperti dikutip dari laporan Majalah Tempo edisi 18 Juni lalu.

Ternyata, menurut Surya, tidak ada pembicaraan mengenai penggantian menteri saat pertemuan dengan Jokowi kala itu. Menurut dia, Jokowi hanya menanyakan kemampuan Kementerian Pertanian untuk mengekspor beras ke Cina. Jokowi memerintahkan Syahrul mengirim 200 ribu ton beras ke Negeri Tirai Bambu tersebut.

"Coba dulu 100 ribu ton," ujar Surya menirukan pesan Jokowi.

Sebelumnya dikabarkan bahwa Presiden Jokowi akan segera melantik pengganti Menpan RB, Tjahjo Kumolo, yang meninggal pada Juni lalu. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristyanto menyatakan bahwa mereka akan menyodorkan nama pengganti Tjahjo pada awal bulan ini.

Kepala Sekretariat Heru Budi Hartono pun menyatakan bahwa pelantinkan Menpan RB yang baru akan dilakukan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada akhir bulan ini. Pelantikan itu akan berbarengan dengan rencana peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan Istana Negara di sana.

Selain soal Menpan RB, isu reshuffle kabinet menteri dari Nasdem mencuat lantaran hubungan partai itu dengan PDIP belakangan memanas. Memanasnya hubungan itu tak lepas dari pengumuman bakal calon presiden yang dilakukan Surya Paloh pada Juni lalu. Satu dari tiga nama yang diumumkan Surya saat itu adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang merupakan kader PDIP dan disebut sebagai calon presiden pilihan Presiden Jokowi. Hasto sempat menyindir Nasdem dengan menyatakan sebaiknya partai tidak saling membajak kader.

Advertising
Advertising

Berita terkait

MKMK Putuskan Saldi Isra dan Arief Hidayat Tak Langgar Kode Etik, Begini Pertimbangan Hukumnya

2 jam lalu

MKMK Putuskan Saldi Isra dan Arief Hidayat Tak Langgar Kode Etik, Begini Pertimbangan Hukumnya

MKMK menggelar sidang pengucapan putusan pada Kamis, 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Nita Setiawan dan GBI Keluarga Allah Jakarta Berbagi Takjil

3 jam lalu

Nita Setiawan dan GBI Keluarga Allah Jakarta Berbagi Takjil

Sebagai bentuk kepedulian dan empati terhadap sesama di Bulan Suci Ramadhan, Ps. Nita Setiawan dan GBI Keluarga Allah Jakarta menggelar acara Berbagi Takjil di CBD Puri Jakarta Barat pada Rabu, 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sinyal Megawati Bakal Bertemu Prabowo Semakin Terang Benderang

4 jam lalu

Sinyal Megawati Bakal Bertemu Prabowo Semakin Terang Benderang

Sinyal persamuhan antara Megawati dengan Prabowo semakin terang benderang. Berikut sinyal-sinyal tersebut.

Baca Selengkapnya

Hak Angket DPR Tak Kunjung Bergulir, Politikus PKB: Kita Masih Tetap Usaha

4 jam lalu

Hak Angket DPR Tak Kunjung Bergulir, Politikus PKB: Kita Masih Tetap Usaha

PKB berharap PDIP dapat bergerak ikut mengajukan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Soal Peluang Pertemuan Megawati dan Prabowo, Puan Maharani Bilang Begini

6 jam lalu

Soal Peluang Pertemuan Megawati dan Prabowo, Puan Maharani Bilang Begini

Puan Maharani buka suara soal peluang pertemuan antara Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan calon presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

KPK Belum Terima Rp40 Juta dari Ahmad Sahroni, Uang Transfer dari Syahrul Yasin Limpo

7 jam lalu

KPK Belum Terima Rp40 Juta dari Ahmad Sahroni, Uang Transfer dari Syahrul Yasin Limpo

KPK meyakini Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni akan segera mengembalikan duit dari Syahrul Yasin Limpo tersebut.

Baca Selengkapnya

MKMK Putuskan Saldi Isra Tak Langgar Kode Etik Soal Tudingan Terafiliasi PDIP

10 jam lalu

MKMK Putuskan Saldi Isra Tak Langgar Kode Etik Soal Tudingan Terafiliasi PDIP

MKMK memutuskan Hakim Saldi Isra tidak melanggar kode etik atas dugaan terafiliasi PDIP.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo: Gugatan ke MK untuk Menjaga Agar Warga Tidak Putus Asa

1 hari lalu

Ganjar Pranowo: Gugatan ke MK untuk Menjaga Agar Warga Tidak Putus Asa

Menurut Ganjar Pranowo, gugatan hasil Pilpres di MK juga dilakukan untuk merawat ingatan tentang pengorbanan begitu banyak orang saat reformasi.

Baca Selengkapnya

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

1 hari lalu

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

Kursi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Lumajang dipastikan bertambah menjadi 11 dalam Pemilu 2024 ini. Sementara PKB dan PDIP tetap.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Sebut Hanya Butuh 5 Hakim Konstitusi Pemberani untuk Selamatkan Demokrasi

1 hari lalu

Ganjar Pranowo Sebut Hanya Butuh 5 Hakim Konstitusi Pemberani untuk Selamatkan Demokrasi

Ganjar Pranowo mengatakan, perbaikan demokrasi di Tanah Air hanya butuh keberanian lima hakim konstitusi untuk mengabulkan gugatan hasil Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya