Polisi Amankan Keluarga Korban Kapal Teratai Prima

Reporter

Editor

Jumat, 27 Februari 2009 14:09 WIB

TEMPO Interaktif, Parepare:Amri Biri, 34 tahun, keluarga korban tenggelamnya kapal motor Teratai Prima, memprotes lima hakim Mahkamah Pelayaran sebelum sidang pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal Teratai Prima digelar, di Kantor Informasi dan Komunikasi Kotamadya Parepare, Sulawesi Selatan, Jumat (27/2). Akibatnya ia terpaksa diamankan oleh polisi dari Polres Parepare.

Amri terpaksa membuat keributan karena merasa diperlakukan tidak adil. "Kenapa undangan sidang dibatasi, kita keluarga korban cuma tahu dari media," kata Amri. Saat itu juga dia diamankan oleh pengamanan, yang kemudian membawanya ke kantor Polres Parepare.

Tetapi ia tidak sampai ditahan, karena mampu membela diri dan beradu argumen dengan petugas, bahwa apa yang dilakukannya yakni bertanya itu bukan pelanggaran karena itu dilakukan sebelum sidang dimulai. "Saya tidak mengganggu jalannya sidang, karena saya bertanya sebelum sidang dimulai, kecuali kalau sidang sudah berlangsung," katanya.

Ia mengaku sangat kecewa sebagai keluarga korban, padahal di kapal yang tenggelam tersebut ia memiliki lima keluarga yang menjadi korban, masing-masing Hamzah (29), Syarifuddin Effendi (38), Jumadi atau Ludir (20), Jamil (17) dan Ikhsan atau Rizal Sain (15). Menurut Amri, kelima keluarganya ini membeli tiket resmi tetapi tidak satupun yang terdaftar di manifes.

Sidang pemeriksaan lanjutan kecelakaan KM Teratai Prima dengan tersangkut (istilah untuk terdakwa atau tersangka) yakni nahkoda, Sabir, Dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Mahkamah Pelayaran, Capt.T.W.Geiliyanto SH.M.Mar, dan empat hakim anggota masing-masing Capt.Sonny Ikhsan, Ir Koesbini.L, Zulrekmika.SH.ATT.I, dan Capt Supriadi.SH.MH. Dengan komposisi hakim masing-masing dua ahli notika, satu ahli bangunan kapal, satu ahli mesin kapal dan satu ahli hukum. Rencananya dalam sidang ini juga akan dihadirkan 9 saksi.

Dari hasil pemeriksaan nahkoda, korban selamat dan keluarga korban jumlah penumpang dan awak kapal 306 orang, jumlah ini berbeda dengan yang tertera pada manifes dimana penumpang 250 orang ditambah awak 17 orang. Hingga saat ini jumlah korban yang ditemukan sebanyak 44 orang, masing-masing 35 korban selamat dan 9 korban meninggal.

KM Teratai Prima rute Parepare-Samarinda yang berangkat Sabtu (10/1) sekitar pukul 17.45 Wita, awalnya lokasi tenggelam menurut awak kapal di Perairan Tanjung Batu Roro, Majene, Sulawesi Barat, Minggu (11/1) sekitar pukul 04.00 Wita setelah dihantam ombak tinggi yang mengakibatkan air masuk dan kapal terbalik. Kapal bertonase 747 Gross Ton (GT) ini mengangkut 250 penumpang ditambah 17 ABK dan nahkoda, jumlah penumpang ini belum termasuk anak-anak dan balita, karena tidak masuk dalam daftar manifes.

IRMAWATI

Berita terkait

Pejabat Kementerian Perhubungan Dilaporkan Istrinya karena Injak Alquran

21 jam lalu

Pejabat Kementerian Perhubungan Dilaporkan Istrinya karena Injak Alquran

Seorang pejabat Kementerian Perhubungan diduga melakukan penistaan agama karena mengInjak Alquran saat bersumpah tidak selingkuh

Baca Selengkapnya

Orang Tua Calon Taruna STIP Ajukan Keberatan Keputusan Kemenhub Tak Buka Penerimaan Tahun Ini

1 hari lalu

Orang Tua Calon Taruna STIP Ajukan Keberatan Keputusan Kemenhub Tak Buka Penerimaan Tahun Ini

Alasan Menhub meniadakan penerimaan taruna STIP tahun ini adalah untuk memutus rantai tradisi tidak baik antara senior dan junior.

Baca Selengkapnya

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

1 hari lalu

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

Kementerian Perhubungan memiliki sejumlah aplikasi guna meningkatkan pelayanan bidang transportasi.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengecek Kelayakan Bus di Aplikasi Spionam

1 hari lalu

Begini Cara Mengecek Kelayakan Bus di Aplikasi Spionam

Berikut cara mengecek kelayakan bus di aplikasi Spionam milik Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina Buka Fasilitas Avtur 24 Jam di Bali Selama World Water Forum

2 hari lalu

Pertamina Buka Fasilitas Avtur 24 Jam di Bali Selama World Water Forum

Pertamina mengoperasikan seluruh sarana dan fasilitas di terminal Avtur Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali selama 24 jam selama WWF.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Rampungkan 25 Proyek Strategis Nasional, Kebut 4 Lagi Tahun Ini

2 hari lalu

Kemenhub Rampungkan 25 Proyek Strategis Nasional, Kebut 4 Lagi Tahun Ini

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan penyelesaian Proyek Strategis Nasional atau PSN Kemenhub sudah mencapai 82 persen

Baca Selengkapnya

SBMI Somasi Kementerian Perhubungan terkait Pekerja Migran di Kapal Niaga dan Perikanan

2 hari lalu

SBMI Somasi Kementerian Perhubungan terkait Pekerja Migran di Kapal Niaga dan Perikanan

Serikat Buruh Migran Indonesia atau SBMI somasi Kementerian Perhubungan terkait perlindungan pekerja migran di kapal niaga dan perikanan.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ingatkan Cek Bus Sebelum Berwisata: Pakai Aplikasi Spionam

3 hari lalu

Sandiaga Uno Ingatkan Cek Bus Sebelum Berwisata: Pakai Aplikasi Spionam

Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengingatkan untuk cek kendaraan sewa sebelum berwisata menggunakan aplikasi Spionam.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Otobus Tak Berizin Masih Beroperasi, MTI: Lama Dibiarkan Pemerintah

3 hari lalu

Perusahaan Otobus Tak Berizin Masih Beroperasi, MTI: Lama Dibiarkan Pemerintah

Kendaraan yang dikelola perusahaan otobus yang tidak memiliki izin angkutan biasanya tidak berhenti atau transit di terminal. Sulit ditindak Dishub

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok di Subang: 12 orang Tewas, Sopir Minta Maaf

3 hari lalu

10 Fakta Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok di Subang: 12 orang Tewas, Sopir Minta Maaf

Fakta-Fakta Bus yang membawa siswa SMK Lingga Kencana mengalami kecelakaan di Subang

Baca Selengkapnya