Koalisi dengan PKB, Pakar Sebut Gerindra Belum Maksimal Gaet Suara Nahdliyin

Editor

Amirullah

Minggu, 3 Juli 2022 09:45 WIB

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memberi salam kepada media usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Sabtu, 18 Juni 2022. Dalam pertemuan tersebut, Gerindra dan PKB bersepakat bekerja sama menyiapkan Pileg, Pilpres dan Pilkada di Pemilu 2024 mendatang. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Langkah Gerindra berkoalisi dengan PKB dinilai sebagai strategi untuk meraih suara kalangan nahdliyin. Rencana koalisi ini semakin menguat setelah elite kedua partai kembali bertemu pada Kamis dan membahas kemungkinan memasangkan Prabowo Subianto dengan Muhaimin Iskandar.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin mengatakan dengan memasangkan Prabowo dengan Muhaimin, Gerindra berpeluang meraih 13,5 juta suara yang diraih PKB pada Pemilu 2019.

"Soal populer, tentu (Muhaimin) sangat populer, karena bagaimana pun PKB lahir dari NU, dan darah Cak Imin itu NU murni atau tulen," ujar Ujang saat dihubungi Tempo, Ahad, 3 Juli 2022.

Meski Muhaimin dipercaya bisa menarik suara dari NU, Ujang menyebut Prabowo perlu melakukan pendekatan dengan tokoh NU lainnya jika ingin maksimal meraup suara nahdliyin. Menurut Ujang, saat ini suara simpatisan NU tersebar ke banyak figur dan partai lainnya.

Salah satu tokoh NU yang memilki massa cukup banyak adalah Khofifah Indar Parawansa. Gubernur Jawa Timur itu saat ini juga menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU. "Khofifah dia Muslimat dari kalangan ibu-ibu. Jadi di NU kan ada segmen-segmennya," ujar Ujang.

Advertising
Advertising

Selain itu, tokoh NU yang juga memiliki massa pendukung cukup banyak adalah Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya. Menurut Ujang, Ketua Umum PBNU itu sangat populer di kalangan NU struktural.

Ujang juga menjelaskan suara simpatisan NU saat ini juga berada di partai nasionalis, tak lagi hanya berada di partai berbasis agama saja. Sehingga, Prabowo harus mendekatkan diri dengan banyak tokoh dan partai jika ingin meraup suara dari NU.

"Jadi ini tergantung semua bisa ke Prabowo atau tidak. Kan pemilih kita itu ada yang militan, juga ada yang cair. Jadi saya melihat suara NU sejak dulu tersebar ke mana-mana," kata Ujang.

M JULNIS FIRMANSYAH

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Partai Buruh Terima Hasil Pilpres, Pertimbangkan Dukung Prabowo-Gibran

42 menit lalu

Partai Buruh Terima Hasil Pilpres, Pertimbangkan Dukung Prabowo-Gibran

Partai Buruh menyatakan telah menerima hasil Pilpres 2024 dan mempertimbangkan memberi dukungan ke pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

2 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

2 jam lalu

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

Gerindra membuka pendaftaran untuk posisi wali kota.

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

5 jam lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Ucapkan Hari Buruh, Prabowo Harap Kaum Pekerja Semakin Maju dan Sejahtera

6 jam lalu

Ucapkan Hari Buruh, Prabowo Harap Kaum Pekerja Semakin Maju dan Sejahtera

Prabowo mengajak seluruh rakyat, termasuk seluruh kaum buruh, untuk turut serta membangun masa depan gemilang.

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

6 jam lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

7 jam lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum PDIP Beberkan Persiapan Sidang Perdana Lawan KPU di PTUN Besok

8 jam lalu

Tim Hukum PDIP Beberkan Persiapan Sidang Perdana Lawan KPU di PTUN Besok

PDIP menggugat KPU RI ke PTUN. Menyoal perubahan PKPU tanpa melalui proses di DPR.

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

8 jam lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

10 jam lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya