Jokowi Sebut Anak Nakal di Depan Megawati, Politikus PDIP Bilang Begini

Editor

Amirullah

Kamis, 9 Juni 2022 09:09 WIB

Presiden Jokowi (kanan) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) dan Presiden kelima RI yang juga Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) tiba menghadiri peresmian Masjid At-Taufiq di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 8 Juni 2022. ANTARA/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PDIP Hendrawan Supratikno tak menampik soal pernah adanya masalah atau ketegangan di antara hubungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pernyataan ini Hendrawan sampaikan menyikapi pernyataan Jokowi yang menyebut "anak nakal" di depan Megawati.

Hendrawan tak merinci masalah antara Jokowi dengan Megawati tersebut. Namun, ia menyebut persoalan di antara mereka muncul akibat adanya perbedaan pendapat.

"Perbedaan pendapat merupakan bagian dari proses berdialetika dan deliberasi untuk sampai pada pilihan terbaik. Dengan demikian perbedaan tersebut bukan mengarah kepada pertikaian, melainkan dibingkai dalam bingkai kepentingan bersama yang lebih besar," ujar Hendrawan saat dihubungi Tempo, Kamis, 9 Juni 2022.

Hendrawan menerangkan, selama ini jika ada masalah berupa perbedaan pendapat yang muncul di antara Jokowi - Megawati, selalu diselesaikan melalui komunikasi di antara keduanya. Menurut dia, keduanya selalu mengedepankan kepentingan umum, bukan pribadi.

"Inilah yang membedakan negarawan dengan yang bukan negarawan. Negarawan memikirkan konteks dan kepentingan yang menyangkut kepentingan bangsa dan negara," ujar dia.

Advertising
Advertising

Isu keretakan hubungan Jokowi dan Megawati sebelumnya mencuat pasca Rapat Kerja Nasional V kelompok relawan Pro Jokowi atau Projo di Magelang, 22 Mei lalu. Dalam pidatonya, Jokowi memberi sinyal dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju pada Pilpres 2024.

Setelah itu, Megawati tak hadir dalam sejumlah acara yang digelar Presiden Jokowi seperti pernikahan adiknya, Idayati, dengan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman. Megawati juga tak hadir dalam acara peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende, Nusa Tenggara Timur.

Megawati sejauh ini belum berbicara soal siapa calon yang akan diusung partainya pada Pilpres 2024. Selain Ganjar Pranowo, PDIP disebut berpeluang mengusung Puan Maharani sebagai capres.

Namun, saat ditemui wartawan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan kemarin, Jokowi membantah hubungannya dengan Megawati sedang renggang.

"Siapa bilang renggang? Saya dengan Ibu Megawati sudah seperti ibu dan anak dalam sebuah keluarga besar. Jelas kan?" ujar Jokowi usai meresmikan Masjid At-Taufiq di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 8 Juni 2022.

Jokowi mengaku sesekali berbeda pendapat dengan Megawati. "Dalam perjalanan, anak itu kadang ada yang bandel, ada yang nakal, biasa. Itu wajar. Tapi jangan ditarik kemana-mana," ujar Jokowi.

Saat ditanya apakah Jokowi berbeda pendapat soal calon presiden, ia enggan menjawab. "Ini tanyanya aneh-aneh saja," ujar Jokowi.

Ditemui di lokasi yang sama, Megawati ogah menjawab soal isu kerenggangan antara dirinya dengan Jokowi. Megawati malah meminta wartawan belajar soal kode etik jurnalistik.

"Ini ada Pak Jokowi, ada Ibu juga, kami dari dulu kekeluargaan. Jadi, jangan istilahnya digoreng-goreng, kan begitu," ujar Megawati.

M JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

14 menit lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

1 jam lalu

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

Sidang pemeriksaan pendahuluan gugatan PDIP terkait dugaan perbuatan melawan hukum oleh KPU telah gelar pukul 10.00 WIB, Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

3 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Modus Penyelewengan Dana BOS

5 jam lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

5 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

15 jam lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan, gugatan PDIP salah alamat jika ingin membatalkan pelantikan kliennya

Baca Selengkapnya

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

15 jam lalu

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

PDIP sudah mengajukan gugatan ke PTUN sebelum MK menyampaikan putusan sengketa pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

15 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

15 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

15 jam lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan PDIP tidak memiliki legal standing mengajukan gugatan ke PTUN di perkara ini

Baca Selengkapnya