Ahli Nuklir Pensiunan Bapeten Gugat Jokowi Soal Kebijakan Energi Nasional

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 24 Mei 2022 10:48 WIB

Gedung Mahkamah Agung RI, Jakarta.

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pensiunan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Sudarto dan Dedi Sunaryadi, serta 1 orang wiraswasta, Achmad Nawawi menggugat Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Mahkamah Agung. Mereka melakukan uji materi terhadap Pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional.

“Pasal 11 mengakibatkan pemerintah sampai saat ini tidak pernah serius menjalankan program Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir,” kata kuasa hukum penggugat Adi Prakoso, lewat keterangan tertulis, Selasa, 24 Mei 2022.

Menurut Adi, Pasal itu juga yang membuat keahlian Sudarto dan Dedi tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Dia mengatakan padahal keduanya sudah mendapatkan pengakuan dari dunia internasional soal kepakarannya dalam tenaga nuklir.

Adi mengatakan Pasal 11 ayat (3) PP Kebijakan Energi memposisikan energi nuklir sebagai pilihan terakhir dalam pasokan energi nasional. Hal tersebut bertentangan dengan Pasal 4 ayat (1) UU Energi. “UU Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi tidak pernah memposisikan energi nuklir sebagai pilihan terakhir,” kata dia.

Sementara, Pasal 11 PP Kebijakan Energi Nasional justru menempatkan nuklir sebagai pilihan terakhir. Adi mengatakan aturan itu memberi kesan bahwa pemerintah ragu dengan kompetensi lembaganya sendiri. “Bagaimana mungkin pemerintah membuat kebijakan dengan double standard, dengan meragukan kompetensi lembaga pemerintahnya sendiri dalam PP Kebijakan Energi Nasional, namun memberikan jaminan dalam UU Ketenaganukliran,” kata dia.

Advertising
Advertising

Permohonan uji materi ini telah teregister dengan Nomor Perkara :39 P/HUM/2022, tertanggal 6 April 2022. Permohonan ini sendiri saat ini sedang dalam tahap pemeriksaan oleh Tim C Mahkamah Agung.

Baca juga: Ketika Ambisi Soekarno Membuat Senjata Nuklir Digagalkan Soeharto

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

2 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

2 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

3 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

3 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

3 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

3 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

4 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

7 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

7 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya