Siswa Tetap Masuk Sekolah Usai Temuan Hepatitis Akut

Minggu, 8 Mei 2022 13:32 WIB

Ilustrasi kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). ANTARA/Asprilla Dwi Adha

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan memastikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tetap digelar sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. PTM masih tetap digelar setelah Kementerian Kesehatan mengumumkan tiga kasus hepatitis akut pada anak, pada 1 Mei lalu.

Sebagian daerah akan memulai PTM pada 9 Mei, dan sebagian lain seperti di Jakarta dan daerah penyangga pada 12 Mei. PTM digelar karena memang belum ada arahan dari Kementerian Kesehatan ke Kementerian Pendidikan terkait hal ini.

"Kami belum pernah diskusi dengan Kemenkes, dan belum ada arahan tentang hepatitis. Kemenkes sedang mengkaji," kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Jumeri, saat dihubungi, Minggu, 8 Mei 2022.

Saat ini, memang belum ada protokol dari Kementerian Pendidikan untuk pencegahan ke anak didik soal hepatitis akut ini yang diterapkan secara luas di sekolahan. Menurut Jumeri, otoritas yang berwenang dalam hal kesehatan ini tetap Kementerian Kesehatan.

"Setiap langkah bersifat nasional harus dipertimbangkan bersama kementerian lembaga," kata dia.

Advertising
Advertising

Saat ini di Indonesia, sudah ada tiga kasus hepatitis akut pada anak. Kementerian Kesehatan pertama kali melaporkannya pada 1 Mei 2022 setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo, Jakarta, dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia.

Pada 5 Mei, juru bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, telah menjelaskan kalau ketiga kasus ini belum bisa digolongkan sebagai penyakit hepatitis akut dengan gejala berat.

Ketiganya masuk pada kriteria pending classification karena masih ada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan. Terutama pemeriksaan adenovirus dan pemeriksaan Hepatitis E yang membutuhkan waktu. "Antara 10 sampai 14 hari ke depan," kata Nadia.

Kemarin, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga belum merekomendasikan ke pemerintah menunda PTM di sekolah guna menghadapi penyebaran penyakit hepatitis akut ini.

Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI Muzal Kadim menjelaskan, rekomendasi ini belum diberikan karena sampai saat ini dunia kesehatan juga masih menginvestigasi penyebab atau etiologi hepatitis akut yang berasal dari Inggris Raya tersebut.

"Sampai saat ini belum ada putusan IDAI untuk menyarankan PTM itu," kata Muzal dalam diskusi secara daring, Sabtu, 7 Mei 2022.

Pemerintah, kata dia, juga belum bisa memastikan apakah hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya itu apakah sudah benar-benar masuk ke Indonesia atau belum. Sebab, tiga anak yang meninggal karena diduga terserang penyakit itu masih dalam kategori pending classification.

Berita terkait

Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Jadwalnya

1 jam lalu

Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Jadwalnya

Kemendikbudristek membuka pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) 2024 hingga 15 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

16 jam lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

23 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

6 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

8 hari lalu

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

10 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya