Kinerja Jokowi Terus Menurun, Relawan LGP Minta Reshuffle Disegerakan

Editor

Febriyan

Rabu, 27 April 2022 21:57 WIB

Presiden Joko Widodo (berdiri) didampingi Wapres Ma'ruf Amin (keempat kanan) mengumumkan enam orang calon menteri baru di Kabinet Indonesia Maju Jilid 2 di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 22 Desember 2020. Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet untuk pertama kalinya selama 14 bulan pemerintahan periode kedua. ANTARA FOTO/Setpres/Laily Rachev/handout

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP), Mochtar Mohamad, meminta agar Presiden Joko Widodo atau Jokowi segera melakukan reshuffle terhadap Kabinet Indonesia Maju. Hal itu sebagai salah satu langkah mencegah terus menurunnya penilaian kinerja Jokowi seperti pada hasil sejumlah lembaga survei.

"Dari data survei ini, Pak Jokowi segera mengevaluasi kinerja kabinetnya, khususnya menteri yang menimbulkan polemik dan tidak serius mengatasi persoalan ekonomi," ujar Mochtar dalam keterangannya, Rabu, 27 April 2022.

Survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting, Charta Politika dan Indikator Politik Indonesia menyatakan penilaian masyarakat terhadap kinerja Presiden terus menurun.

Meskipun angka kepuasan masyarakat masih di atas 50 persen, mereka menilai tren penurunan terus berlangsung sejak awal tahun ini.

Data Charta Politika misalnya, menyebutkan bahwa kepuasan masyarakat terhadap Jokowi turun dari 71,7 persen pada Januari lalu menjadi 65,3 persen pada Februari dan menjadi 62,9 pada survei terakhir bulan ini. Menurut mereka, penurunan itu tak lepas dari permasalahan ekonomi dan mahalnya harga bahan pokok seperti minyak goreng.

Advertising
Advertising

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, juga menyatakan bahwa mayoritas masyarakat, mencapai 68,5 persen, setuju Jokowi melakukan reshuffle kabinet. Hanya 18,2 persen yang tak setuju dan sisanya tak menjawab.

Mochtar menilai kebutuhan reshuffle kabinet sangat mendesak terutama pada kementerian terkait harga kebutuhan pokok dan energi. Menurut dia, hasil survei juga dengan jelas menunjukkan harga bahan pokok menduduki nomor urut satu dengan 47,6 persen sebagai masalah mendesak yang perlu diselesaikan.

"Ini prioritas masalah yang harus diatasi oleh kabinet Jokowi," kata Mochtar.

Presiden Jokowi memang sempat dikabarkan akan melakukan reshuffle kabinet pada bulan Maret lalu. Dia disebut akan memberikan kursi menteri kepada Partai Amanat Nasiional yang baru belakangan bergabung dengan koalisi partai pengusung pemerintah. Jokowi juga sempat menyentil sejumlah menteri yang disebut memiliki kinerja buruk. Dia mengancam akan mengganti menteri yang tak memihak barang produksi dalam negeri untuk belanja anggaran mereka.

Berita terkait

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

2 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

2 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

5 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

6 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

6 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

6 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

7 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

8 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

8 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

9 jam lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya