Survei Indikator Politik: Partai Politik Jadi Institusi Paling Tidak Dipercaya

Minggu, 3 April 2022 14:27 WIB

Warga memasukkan jarinya ke dalam tinta usai Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Jalan Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Rabu, 24 April 2019. Pemilu ulang tersebut dilakukan kembali karena pada pemungutan suara 17 April lalu terdapat pemilih pemegang form A5 yang mencoblos 5 surat suara. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil sigi terbaru perihal perkembangan demokrasi di Indonesia. Salah satu temuannya yaitu soal kepercayaan pada institusi negara, di mana partai politik masih menjadi institusi paling tidak dipercaya di Indonesia.

"Ini bukan temuan baru, juga terjadi beberapa tahun terakhir," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis Survei Nasional tentang Trust terhadap Institusi Politik, Isu-isu Mutakhir, dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu Serentak 2024 secara virtual, Minggu, 3 April 2022.

Dalam survei ini, hanya 6 persen saja responden yang menyatakan sangat percaya dengan partai politik. Lalu 38 persen percaya. Sisanya responden menyebut sedikit percaya dan tidak percaya sama sekali.

Kondisi ini terjadi bertahun-tahun ini, kata Burhanuddin, harusnya menjadi introspeksi bagi partai politik. "Ada ekspektasi tinggi, tapi tak bisa dijalankan elit partai," kata dia.

Dalam catatan Tempo, rendahnya kepercayaan pada partai politik selalu terjadi dalam berbagai survei dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya pada Februari 2021, hasil sigi Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga menempatkan partai politik diurutan paling rendah yang dipercaya publik.

Advertising
Advertising

Sebaliknya, Indikator mencatat institusi dengan kepercayaan paling tinggi yaitu TNI. Sebanyak 26 persen sangat percaya dengan TNI dan 67 persen cukup percaya.

Sebenarnya, kata Burhanuddin, di awal-awal masa reformasi kepercayaan pada TNI masih rendah karena masih dikaitkan dengan Orde Baru. Indikator punya catat sejak 2010 lalu, dan menemukan kepercayaan publik pada TNI kian meningkat.

Menurut Burhanuddin, tingginya kepercayaan ini memberi indikasi kalau publik menilai TNI yang sekarang beda dengan yang sebelumnya. Ia berpandangan salah satu penyebabnya adalah karena TNI semakin menarik jarak dengan politik praktis.

Secara umum, kepercayaan pada institusi negara hanya satu dari tiga kriteria yang digunakan Indikator dalam mengukur kualitas demokrasi di Indonesia. Kriteria lainnya yaitu preferensi publik pada sistem demokrasi.

Hasil survei menemukan sebanyak 77,2 persen responden masih percaya kalau demokrasi adalah sistem yang terbaik untuk penyelenggaraan pemerintahan. Artinya, kata Burhanuddin, demokrasi pasca reformasi sudah benar-benar diterima publik walau ada kekurangan.

"Ini yang menjelaskan mengapa publik, dalam kasus penundaan (Pemilu 2024) bereaksi keras. Karena mereka rasa ini sudah jadi bagian dari kehidupan mereka," kata dia.

Lalu kriteria terakhir yaitu kinerja institusi negara. Survei ini juga menemukan kalau kinerja dipengaruhi oleh pengetahuan publik terhadap apa yang sedang dikerjakan oleh institusi tersebut.

Burhanuddin mencontohkan hasil survei terhadap kasus korupsi ASABRI yang ditangani oleh Kejaksaan Agung. Hasilnya, 85,2 persen dari responden yang mengetahui kalau Kejaksaan Agung sedang menyelidiki kasus ini.

Kondisi ini dinilai mempengaruhi kepercayaan publik terhadap Kejaksaan Agung. Hanya 10 persen yang sangat percaya dan 64 persen yang percaya. "Karena dalam demokrasi institusi tak bisa hanya menjalankan fungsi teknokratis, tapi juga sosialisasi," kata dia.

Survei ini dilakukan secara tatap muka terhadap 1.200 responden dengan jumlah proporsional di setiap provinsi. Sampel diambil berdasarkan jumlah masyarakat yang punya hak pilih di setiap provinsi. Metode survei yaitu stratified multi-stage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.

Berita terkait

Revisi UU TNI Disebut Bakal Menambah Daftar Panjang Perwira TNI Nonjob

12 jam lalu

Revisi UU TNI Disebut Bakal Menambah Daftar Panjang Perwira TNI Nonjob

Revisi UU TNi diprediksi bakal menambah daftar perwira-perwira non-job atau tak mempunyai pekerjaan di institusi militer.

Baca Selengkapnya

Wacana DPR Bahas Revisi UU TNI Menuai Sorotan, Bahas Perpanjangan Usia Pensiun?

15 jam lalu

Wacana DPR Bahas Revisi UU TNI Menuai Sorotan, Bahas Perpanjangan Usia Pensiun?

Rencana revisi UU TNI menuai sorotan publik, karena bukan semata masalah perpanjangan usia pensiun.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan terhadap Wacana DPR akan Bahas Lagi Revisi UU TNI

1 hari lalu

Ragam Tanggapan terhadap Wacana DPR akan Bahas Lagi Revisi UU TNI

Rencana revisi UU TNI dinilai mencerminkan keinginan mengembalikan masa kejayaan TNI di era Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Kritik Wacana Revisi UU TNI, PBHI Ungkap Ada 114 PSN Dijaga Militer Saat Ini

2 hari lalu

Kritik Wacana Revisi UU TNI, PBHI Ungkap Ada 114 PSN Dijaga Militer Saat Ini

Wacana Revisi UU TNI kembali mencuat, kritik mulai berdatangan. Salah satunya PBHI yang melihat kemiripan seperti era Orde Baru, hingga mengungkap 114 PSN yang kini dijaga TNI.

Baca Selengkapnya

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

2 hari lalu

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

Ditpolairud Polda Bali kini melakukan pengamanan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, kerahkan 2 kapal dan 3 helikopter.

Baca Selengkapnya

Fahri Bachmid Gantikan Sementara Yusril yang Mundur dari Ketum PBB

2 hari lalu

Fahri Bachmid Gantikan Sementara Yusril yang Mundur dari Ketum PBB

Pergantian Yusril Ihza Mahendra dari Ketua Umum Partai Bulan Bintang dianggap telah dilakukan secara demokratis dan sah.

Baca Selengkapnya

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

3 hari lalu

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, bersama para perwira tinggi Jenderal TNI siap bergerak bersama memastikan program optimasi lahan rawa (Oplah) dan pompanisasi di seluruh Indonesia berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Polda Bali Tolak Cabut Status Tersangka, Kuasa Hukum Anandira Puspita Siapkan Alat Bukti dan 2 Saksi Ahli

3 hari lalu

Polda Bali Tolak Cabut Status Tersangka, Kuasa Hukum Anandira Puspita Siapkan Alat Bukti dan 2 Saksi Ahli

Kepolisian Daerah Bali menolak mencabut status tersangka dalam sidang perdana praperadilan Anandira Puspita.

Baca Selengkapnya

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

3 hari lalu

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

Dian Andriani merupakan perempuan pertama yang mencapai pangkat Mayjen TNI AD di Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).

Baca Selengkapnya

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

4 hari lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya