Kisah Sultan Hamengkubuwono II, Sultan Sepuh Memimpin Yogyakarta 3 Periode

Reporter

Tempo.co

Senin, 7 Maret 2022 19:01 WIB

Bregada keraton keluar dari bangsal Siti Hinggil Keraton Yogyakarta untuk mengawal rangkaian acara Gerebeg Maulud, Rabu, 21 November 2018. Sebanyak tujuh gunungan yang diarak menuju masjid Gedhe dan Pura Pakualaman. TEMPO/Yovita Amalia

TEMPO.CO, Jakarta - Sri Sultan Hamengkubuwono II merupakan raja Kasultanan Yogyakarta yang memimpin selama tiga periode, yaitu 1792-1810, 1811-1812, dan 1826-1828. Melansir dari prancis.fib.ui.ac.id, sosok Sultan Hamengkubowono II adalah satu-satunya raja yang naik tahta sebanyak tiga kali dengan periode kedua menjadi masa kepempimpinannya yang paling singkat dalam sejarah Kasultanan Yogyakarta.

Melansir dari p2k.unkris.ac.id, Sultan Hamengkubuwono II lahir pada 7 Maret 1750, Sri Sultan Hamengkubowono II adalah buah hati dari pasangan Sri Sultan Hamengkubowono I dan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Kadipaten. Semasa kecil, Saultan Hamengkubowono II dikenal dengan nama Raden Mas (RM) Sundoro. Nama kecilnya diambil dari tempat kelahirannya, yaitu lereng Gunung Sindoro, tepatnya di daerah Kedu Utara.

Setelah perjanjian Giyanti, yaitu pada 1755, RM Sundoro diakui sebagai adipati anom Kasultanan Yogyakarta. Kemudian, pada 1758, RM Sundoro diangkat menjadi putra mahkota setelah dikhitan. Pada 24 Maret 1792, RM Sundoro naik tahta sebagai Sultan Hamengkubuwono II Kasultanan Yogyakarta menggantikan ayahnya, Sultan Hamengkubuwono I.

Sultan Hamengkubuwono II. Wikipedia

Saat Belanda datang ke Indonesia di masa penjajahan, Hamengkubuwono II sangat antipati kepada Belanda. Ia sempat bersetegang dengan Herman Williem Daendels, gubernur jendral Hindia-Belanda. Hal ini karena Daendels memerintahkan kepada para raja-raja lokal untuk menghormati orang-orang Belanda.

Advertising
Advertising

Peraturan tersebut sangat ditentang oleh Sultan Hamengkubuwono II dan dianggap sebagi kesewenang-wenangan. Sikap berbeda justru ditunjukkan oleh Pakubiwana IV yang tunduk dengan Belanda dengan tujuan Daendels membantunya dan wilayahnya, Surakarta menaklukkan Yogyakarta.

Sikap yang sama juga ditunjukkan Sultan Hamengkubuwono II ketika Gubernur Jenderal Stamford Raffles berkuasa. Meskipun Raffles telah berusaha bersikap baik dengan Sultan Hamengkubowono II agar bisa diajak berkerjasama tetapi Sultan Hamengkubowono II tetap menentang keberadaannya. Sultan Hamengkubowono II menganggap bahwa keberadaan baik Belanda maupun Inggris hendak menguasai Bumi Mataram.

Melansir dari Jurnal Makara, Sosio Humaniora edisi 2008, Sultan Hamengkubuwono II digambarkan Belanda sebagai raja yang kontroversial dengan sikapnya yang keras kepala dan kejam termasuk terhadap kerabatnya sendiri. Sultan Hamengkubuwono II juga menjadi raja yang mengalami pergantian pemerintahan selama empat kali (VOC, Republik Bataf dan Prancis, Inggris, serta Belanda). Pada 3 Januari 1828, Sultan Sepuh meninggal dunia. Pemerintahan Kasultanan Yogyakarta diduduki oleh cicitnya, Sultana Hamengkubuwono V.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Pameran Sultan Hamengku Buwono II di Keraton Yogyakarta, Panen Wisatawan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mengenal Navarone Foor, Pesepak Bola Belanda Keturunan Indonesia

14 jam lalu

Mengenal Navarone Foor, Pesepak Bola Belanda Keturunan Indonesia

Pada 2017, Navarone Foor pernah masuk dalam deretan nama incaran untuk naturalisasi

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

19 jam lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

21 jam lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

1 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

1 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

1 hari lalu

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

Pemerintah Belanda mengumpulkan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk meminta pandangan mereka tentang proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

1 hari lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Alasan Pemerintah Belanda Temui JATAM Kaltim hingga AMAN sebelum Investasi di IKN

1 hari lalu

Alasan Pemerintah Belanda Temui JATAM Kaltim hingga AMAN sebelum Investasi di IKN

Pemberintah Belanda mengaku ingin melihat langsung kondisi di IKN sebelum mereka berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

1 hari lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

2 hari lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya