Ahli Katakan Klaim Tanah Wadas Gersang adalah Hoaks

Reporter

M Rosseno Aji

Selasa, 22 Februari 2022 02:00 WIB

Warga beraktivitas di sekitar rumahnya di Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu, 9 Februari 2022. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Akademikus Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Rina Mardiana menepis anggapan bahwa tanah di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah gersang. Menurut dia tuduhan itu merupakan kebohongan besar untuk melegitimasi penambangan di desa tersebut. “Saya menyatakan itu 100 persen hoaks,” kata Rina dalam diskusi berjudul Kepada Tanah di YouTube Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Senin, 21 Februari 2022.

Rina berujar klaim bahwa tanah Wadas gersang sering diucapkan untuk mendukung penambangan batu andesit di desa itu untuk pembangunan Bendungan Bener. Penambangan itu, kata dia, ditolak mayoritas warga Wadas.

Menurut Rina tanah di Wadas tergolong sangat subur. Berbagai tumbuhan, mulai dari padi serta tanaman jenis empon-empon, seperti jahe, tumbuh melimpah di desa tersebut. “Bahkan banyak yang tidak terpanen saking banyaknya,” kata dia.

Selain itu, Rina mengatakan hampir semua jenis buah dapat tumbuh di desa tersebut. Tanah yang subur, ujar dia, menunjukkan bahwa sumber daya alam di Wadas cukup besar. “Barangkali yang ngomong itu belum pernah ke sana,” kata dia.

Sebelumnya Rina dan sejumlah akademikus lintas kampus mendesak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencabut izin Analisis Dampak Lingkungan (Andal) Bendungan Bener. Para akademikus itu menilai Andal bendungan Bener dilakukan secara tidak valid.

Para akademikus membedah Andal Bendungan Bener di Purworejo melalui dua kegiatan. Pertama, meninjau langsung lokasi dan membedah dokumen Andal serta meminta kesaksian warga Wadas. Selain Institut Pertanian Bogor, pengajar dari Universitas Negeri Semarang, Universitas Sebelas Maret dan Universitas Gadjah Mada ikut dalam penelitian ini.

Dari penelitian itu, tim menemukan terdapat masalah dalam dokumen Andal Bendungan Bener dari aspek formil dan materil. Dalam aspek formil, tim menemukan konsultasi publik tidak dilakukan dengan mekanisme seharusnya, yaitu dua arah dengan warga. Ditemukan pula klaim sepihak terhadap persetujuan warga. Penyusunan Andal, kata dia, mengabaikan penolakan warga Wadas terhadap rencana kegiatan penambangan batuan andesit.

Baca Juga: Mahfud Md Klaim Kondisi di Wadas Sudah Aman

Berita terkait

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

1 hari lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

4 hari lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

5 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

5 hari lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

5 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

5 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

5 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

7 hari lalu

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.

Baca Selengkapnya

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar Pranowo mengaku tak diundang untuk menghadiri penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Soal Hak Angket Usai Putusan MK, Ganjar Pranowo: Itu Nanti di Parlemen, Saya Bukan Anggota Dewan

7 hari lalu

Soal Hak Angket Usai Putusan MK, Ganjar Pranowo: Itu Nanti di Parlemen, Saya Bukan Anggota Dewan

Ganjar Pranowo angkat bicara soal rencana hak angket DPR hingga gugatan PDI Perjuangan kepada KPU dalam kaitan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya