Kasus Penembakan Demonstran, Komnas HAM Minta Polisi Terbuka Soal Uji Balistik

Rabu, 16 Februari 2022 12:44 WIB

Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komnas HAM. ANTARA/Muhammad Zulfikar

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) perwakilan Sulawesi Tengah, Dedy Askari, meminta agar Polri belajar dari insiden penembakan di Tinombo Selatan, Parigi Moutong. Penembakan itu diduga dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap demonstran penolak tambang emas di wilayah tersebut, Sabtu, 12 Februari 2022.

“Kepada pimpinan Polri baik di jajaran Polres maupun jajaran Polda Sulteng agar mengambil pembelajaran berharga atas pengamanan massa aksi seperti ini. Harus benar-benar dilakukan profesional, bijak, dan manusiawi,” ujar dia saat dihubungi pada Rabu, 16 Februari.

Saat ini untuk menemukan pelaku penembakan, Polda Sulawesi Tengah melakukan uji balistik. Ada 60 proyektil yang dikirimkan ke laboratorium untuk diuji yang semuanya diambil dari 20 pucuk senjata api milik anggota polisi. Masing-masing senjata api diambil sampel sebanyak 3 peluru.

“Komnas HAM menghimbau agar proses pemeriksaan dan penyitaan senjata api harus benar-benar dilakukan secara terbuka dan transparan,” kata Dedy.

Selain itu, Dedy melanjutkan, langkah atau upaya preventif perlu dilakukan aparat keamanan agar hal seperti ini tidak terjadi kembali. Ia menilai aksi massa yang berujung kisruh seharusnya tidak lagi terjadi jika evaluasi pengamanan aksi-aksi sebelumnya dilakukan secara baik.

Advertising
Advertising

“Termasuk identifikasi langkah aksi pemblokadean jalan pasti akan dilakukan sebagaimana aksi-aksi massa yang dilakukan sebelum-sebelumnya,” tutur dia.

Dedy juga menjelaskan bahwa proses uji balistik senjata api milik personel Polres Parigi Moutong menguatkan dugaan bahwa pelaku penembakan yang menyebabkan Erfaldi meninggal adalah anggota polisi. “Dari Polres Parigi Moutong,” ujar dia.

Menurut dia, pemeriksaan terhadap 17 anggota Polres Parigi Moutong sudah mulai dilakukan. Semua senjata yang disita akan digunakan dalam upaya saintifik, berupa uji balistik. “Tujuannya untuk mencocokkan atau membuktikan secara ilmiah sumber senjata api atau proyektil yang bersarang di tubuh Erfaldi atau Aldi,” kata Ketua Komnas HAM Sulawesi Tengah.

Baca: Alasan Komnas HAM Duga Pelaku Penembakan di Parigi Moutong Aparat Polisi

Berita terkait

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

3 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

3 hari lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

4 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

4 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

5 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

8 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

9 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

9 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

9 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya