Eks Direktur WHO Jelaskan Alasan Orang Bisa Dua Kali Terinfeksi Covid-19

Senin, 7 Februari 2022 15:50 WIB

Ilustrasi Vaksinasi Covid-19. TEMPO/Hilman Fathurrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama, menjelaskan alasan kemungkinan seseorang bisa terinfeksi Covid-19 kembali.

“Setidaknya ada tiga kemungkinan, walaupun sebelumnya sudah pernah sakit dan bahkan sudah divaksin,” ujar dia dalam keterangannya, Senin, 7 Februari 2022.

Pertama, Tjandra melanjutkan, karena sekarang yang menyerang adalah varian Omicron. Menurutnya sudah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa varian itu memang dapat menembus pertahanan tubuh yang terbentuk karena seseorang pernah sakit sebelumnya. “Ada penelitian yang menyebut dua atau tiga atau lima kali lebih sering,” katanya.

Penelitian lainnya menunjukkan risiko relatif terinfeksi ulang adalah 6,36 kali pada yang belum divaksin dan 5,02 kali pada yang sudah divaksin. Jadi, kata dia, walaupun sudah divaksin maka kemungkinan tetap terinfeksi Omicron memang mungkin terjadi, hanya diharapkan tanpa gejala atau keluhannya ringan saja.

Kemungkinan yang kedua, orang dapat tetap sakit walaupun sudah divaksin lengkap, bahkan mungkin sesudah dapat booster, karena memang efikasi vaksin tidaklah 100 persen. Jadi masih mungkin akan ada yang sakit, disebut breakthrough infection, yang derajatnya dinilai dalam bentuk breakthrough infection rate (B-Infection rate).

Tapi yang jelas, Guru Besar di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu menambahkan, memang pemberian vaksin secara lengkap apalagi booster akan secara bermakna mengurangi angka masuk rumah sakit. Dan jauh mengurangi kemungkinan penyakitnya jadi memberat.

Advertising
Advertising

“Akan sangat baik kalau kita di Indonesia juga menghitung angka B-Infection rate dan menyampaikannya ke masyarakat luas,” tutur Tjandra.

Serta kemungkinan ketiga adalah status suseptibilitas genetika seseorang. Yang sudah diteliti antara lain peran polimorfisme ACE2, fenomena type 2 transmembrane serine proteases (TMPRSS2), dan genotype HLA-B*15:03 yang dihubungkan dengan kejadian sakit.

“Memang bukti ilmiah untuk ini belumlah terlalu jelas, tapi akan baik kalau dilakukan juga penelitian suseptibilitas genetika COVID-19 di Indonesia,” ujar pria yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas YARSI itu.

Dia juga mengaku infeksi dua kali Covid-19 tersebut terjadi pada beberapa orang anggota keluarganya. Semuanya ada enam orang dan sudah pernah tes PCR positif tahun lalu. “Jadi sakit yang kedua kali. Semuanya juga sudah divaksin dua kali, kecuali cucu saya yang baru berumur 5 tahun,” katanya.

Sementara lima orang lainnya sudah di vaksin Covid-19 sesudah sembuh dari sakit tahun yang lalu, jadi harusnya sudah sesuai dengan fenomena super immunity. “Tapi toh ternyata sekarang terinfeksi kembali.”

Baca: BPOM Setujui Uji Klinis Vaksin Merah Putih

Berita terkait

Asosiasi Konveksi Sebut Ratusan Ribu Pekerja Industri Tekstil Kehilangan Pekerjaan

1 hari lalu

Asosiasi Konveksi Sebut Ratusan Ribu Pekerja Industri Tekstil Kehilangan Pekerjaan

Asosiasi Konveksi berharap pemerintahan Prabowo Subianto serius memberikan perhatian pada industri tekstil dan produk tekstil.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Vaksin yang Dianjurkan untuk yang Berusia 50 Tahun ke Atas

4 hari lalu

5 Jenis Vaksin yang Dianjurkan untuk yang Berusia 50 Tahun ke Atas

Orang yang berusia di atas 50 tahun sebaiknya disuntik lima jenis vaksin ini karena seiring pertambahan usia, sistem imun juga semakin menurun.

Baca Selengkapnya

Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional

16 hari lalu

Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional

Penanganan Covid-19 yang Efektif Menjadi Kunci Kebangkitan Ekonomi.

Baca Selengkapnya

Lima Tahun Indonesian AID: Kontribusi untuk Diplomasi dan Pembangunan Dunia

18 hari lalu

Lima Tahun Indonesian AID: Kontribusi untuk Diplomasi dan Pembangunan Dunia

Indonesian AID menjadi garda terdepan diplomasi pembangunan Indonesia dengan kontribusi signifikan dalam 5 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Pernah Terinfeksi Covid-19? Peneliti Ingatkan Risiko Lebih Besar Alami Penyakit Jantung dan Stroke

25 hari lalu

Pernah Terinfeksi Covid-19? Peneliti Ingatkan Risiko Lebih Besar Alami Penyakit Jantung dan Stroke

Penelitian mengungkapkan orang yang pernah terinfeksi Covid-19 lebih berisiko mengalami penyakit jantung, stroke, bahkan kematian.

Baca Selengkapnya

Cerita Luhut Kenal dengan Menpan RB Anas, dari Koordinasikan Daerah Tangani Covid-19 hingga Benahi E-Katalog

25 hari lalu

Cerita Luhut Kenal dengan Menpan RB Anas, dari Koordinasikan Daerah Tangani Covid-19 hingga Benahi E-Katalog

Menko Luhut Pandjaitan menceritakan bagaimana awalnya mengenal sosok Menpan RB Abdullah Azwar Anas.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Karier Kim Jae Joong, Bakal Konser di Indonesia Setelah Ditunda Karena Covid-19

26 hari lalu

Perjalanan Karier Kim Jae Joong, Bakal Konser di Indonesia Setelah Ditunda Karena Covid-19

Kim Jae Joong bakal sapa penggemar di Jakarta dalam konser anniversary debut ke-20 tahun pada Sabtu, 19 Oktober 2024

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi APD di Kemenkes, 2 Tersangka Ditahan Hari Ini

33 hari lalu

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi APD di Kemenkes, 2 Tersangka Ditahan Hari Ini

KPK menahan dua dari tiga tersangka korupsi APD di masa pandemi Covid-19. Audit BPKP menyebut ada kerugian negara sebesar Rp 319 miliar.

Baca Selengkapnya

Cerita Edy Rahmayadi Baru Jadi Gubernur Sumut Ditagih Bayar Utang Rp 1,7 Triliun

34 hari lalu

Cerita Edy Rahmayadi Baru Jadi Gubernur Sumut Ditagih Bayar Utang Rp 1,7 Triliun

Edy Rahmayadi berkisah soal utang Rp 2,7 triliun yang harus dibayar Pemprov Sumut saat ia baru menjabat pada 2018 silam.

Baca Selengkapnya

KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Ahmad Taufik dalam Dugaan Korupsi Alat Pelindung Diri Covid-19

36 hari lalu

KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Ahmad Taufik dalam Dugaan Korupsi Alat Pelindung Diri Covid-19

Ahmad Taufik menjadi salah satu tersangka dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri Covid-19 di Kementerian Kesehatan.

Baca Selengkapnya