3 Usulan Eks Direktur WHO soal Layanan Telemedicine

Selasa, 1 Februari 2022 09:17 WIB

Guru Besar di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditama, yang juga Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020 . ISTIMEWA

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar ilmu kesehatan yang juga merupakan Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan pentingnya layanan Telemedicine di tengah melonjaknya sebaran Covid-19 akibat varian Omicron.

Dia menekankan, pelayanan telemedicine merupakan bagian yang sangat penting bagi masyarakat yang terjangkit virus corona tersebut dan tengah melakukan isolasi mandiri. Apalagi, menurutnya, diperkirakan kasus akibat Omicron masih akan terus meningkat.

"Sebaiknya konsultasi dengan dokter telemedicine tidak hanya di hari pertama saja, tetapi setiap hari selama masa isoman," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 1 Februari 2022.

Konsultasi dokter melalui Telemedicine ini katanya penting untuk memonitor perkembangan keluhan pasien dari hari ke hari. Selain itu, juga untuk memantau kemungkinan adanya keluhan dan atau efek samping waktu mengkonsumsi obat yang diberikan.

"Untuk kemungkinan menyesuaikan dosis dan atau memberi obat tambahan kalau diperlukan dalam hari-hari menjalani isoman," tegas Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini.

Advertising
Advertising

Jika layanan telemedisin tidak bisa gratis setiap hari, maka dia mengusulkan supaya pasien tersebut mendapatkan konsultasi harian melalui telepon dengan dokter atau tenaga kesehatan di Puskesmas terdekat.

"Atau ya ke dokter atau nakes yang kebetulan kenal atau keluarga, bagaimanapun konsul atau pengawasan harian memang penting, walaupun hanya dengan telepon atau WA," tuturnya.

Pada saat konsultasi pertama, menurut dia, pasien yang tertular Covid-19 harus melibatkan keluarga yang sehari-hari menanganinya saat isolasi mandiri. Pelibatan ini juga penting supaya penanganan pasien lebih efektif dan cepat memulihkan.

"Kepada keluarga perlu dijelaskan apa yang harus mereka lakukan dalam merawat pasien di rumah ini, yang seringkali bukan masalah mudah," tegas profesor bidang pulmonologi itu.

Kemudian, pemberian obat harus dipikirkan juga bagaimana ketersediaan alat kesehatan untuk memantau keadaan kesehatan saat isolasi mandiri. Kata dia minimal ada tiga alat, yaitu thermometer, tensimeter, dan oximeter.

"Oximetri nampaknya praktis tidak ada keluarga yang punya, padahal selalu disebutkan bahwa penurunan saturasi oksigen yang diukur dengan oximetri merupakan parameter penting untuk pertimbangan pasiennya harus masuk RS," tegas dia.

Khusus untuk Oximeter bagi pasien isoman yang belum memiliki, Tjandra mengusulkan supaya bisa segera meminjam dari Puskesmas, atau Satgas Covid-19 di tingkat kabupaten atau kota, khususnya yang terdekat.

Baca: Varian Omicron Kian Merebak, Ini Aturan Isolasi Mandiri Baru Pemerintah

Berita terkait

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

12 jam lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

15 jam lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

18 jam lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

4 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

6 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

6 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

6 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

7 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

12 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya