Komnas HAM Sebut Suara Kritis Masyarakat Masih Dibungkam

Reporter

Tempo.co

Senin, 17 Januari 2022 23:59 WIB

Wakil Ketua Eksternal Komnas HAM Amiruddin (ketiga kanan) menyampaikan paparan tim penyelidikan Komnas HAM atas tewasnya enam orang Laskar FPI di Jakarta, Jumat, 8 Januari 2021. Komnas HAM juga merekomendasikan melakukan penegakan hukum terhadap orang-orang yang terdapat dalam dua mobil dengan nomor polisi B 1739 PWQ dan B 1278 KJD, serta mengusut kepemilikan senjata api yang diduga digunakan Laskar FPI. ANTARA/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia memaparkan banyak terjadi pembatasan berpendapat dalam isu pemberantasan korupsi selama rentang 2020-2021. Koordinator Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Endang Sri Melani berkata Komnas HAM telah menerima setidaknya 44 laporan kasus selama periode tersebut.

Menurut Endang upaya pembungkaman suara paling banyak adalah berupa serangan digital. Dengan jumlah sebanyak 52 persen, serangan digital membawahi pola serangan lain, seperti kriminalisasi, intimidasi teror, pembatasan menyampaikan pendapat di muka umum, dan kekerasan. “Bentuk-bentuk serangan digital paling banyak berupa hacking dan doxxing di media sosial,” kata Endang pada Senin, 17 Januari 2022.

Kasus yang paling banyak diadukan oleh masyarakat, kata dia, adalah kritik kepada kebijakan pemerintah. Endang menyebut di 2020 kasus yang paling banyak diadukan adalah kritik Undang-Undang Omnibus Law, kritik penanganan Covid-19, kritik pemberantasan korupsi, dan kritik kepada perusahaan. “Semuanya berjumlah masing-masing sebanyak tiga kasus,” kata Endang.

Adapun untuk 2021, kasus paling banyak diadukan warga adalah kritik terhadap revisi UU KPK sebanyak enam kasus. Lalu diikuti oleh kritik kepada presiden atau pejabat negara sebanyak empat kasus, dan kritik pada perusahaan sebanyak tiga kasus.

Endang juga mengatakan korban pembungkaman suara terbanyak adalah individu atau perorangan dengan sepuluh orang. Setelah itu jurnalis mengikuti dengan delapan orang dan aktivis dengan enam orang. “Lalu sisanya ada mahasiswa, akademisi, media massa, buruh, kelompok masyarakat, dan lain-lain,” ujar Endang dalam konferensi pers Komnas HAM.

MIRZA BAGASKARA

Baca Juga: Komnas HAM Kritik Pidato Kenegaraan Jokowi sebagai Kemunduran

Berita terkait

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

4 jam lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

5 jam lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

7 jam lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

8 jam lalu

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan dua tuntutan para pekerja di Indonesia pada Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

17 jam lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Alexander Marwata dengan Eko Darmanto Diusut Polda Metro Jaya, Ini Kata KPK

6 hari lalu

Pertemuan Alexander Marwata dengan Eko Darmanto Diusut Polda Metro Jaya, Ini Kata KPK

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan pertemuannya dengan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto terjadi sebelum penindakan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

9 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya