Kepala Bappenas Jelaskan Pemilihan Nusantara Sebagai Nama Ibu Kota

Senin, 17 Januari 2022 16:29 WIB

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan PerencanaanPembangunan Nasional Suharso Monoarfa.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan pemilihan kata Nusantara sebagai nama Ibu Kota Negara yang baru. Suharso mengatakan Nusantara adalah konseptualisasi atas wilayah geografi sebuah negara dengan pulau-pulau yang menjadi konstituennya.

Bersatunya pulau-pulau itu, kata Suharso, terungkap pengakuan kemajemukan geografis yang melandasi budaya, etnis, dan seterusnya. Sehingga, Nusantara merupakan konsep kesatuan yang bersedia mengakomodasi kemajemukan itu.

"Ibu kota Indonesia dengan nama itu mengungkap realitas tadi," ujar Suharso Monoarfa dalam rapat Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara bersama pemerintah di Kompleks Parlemen, Senin, 17 Januari 2022.

Suharso mengatakan nama Nusantara dipilih karena kata tersebut sudah dikenal sejak lama dan ikonik di dunia internasional. Sebelum nama Nusantara terpilih, Suharso menjelaskan, ada beberapa nama yang diajukan kepada Presiden Joko Widodo. Dalam penjaringan nama-nama itu, Suharso mengklaim telah memanggil para ahli bahasa dan ahli sejarah.

"Kemudian mereka yang punya otoritas memberikan knowledge kepada kami, para pakar itu, untuk memilih kata-kata yang paling tepat," kata dia.

Di antara nama-nama yang diusulkan, Suharso menjelaskan, ada nama Nusantara Jaya, Nusa Karya, Nusajaya, Pertiwipura, Wanapura, Cakrawalapura, hingga Kertanegara.

"Ada sekitar 80an lebih tetapi kemudian akhirnya dipilih kata nusantara tanpa kata jaya," ucap dia.

Pemilihan kata Nusantara sebagai nama Ibu Kota Negara yang baru sempat menimbulkan perdebatan di kalangan anggota Pansus RUU IKN. Sejumlah anggota khawatir penamaan itu akan menimbulkan multitafsir karena selama ini Nusantara sudah melegenda menjadi nama yang merujuk pada wilayah Indonesia. Para anggota fraksi pun meminta pemerintah memberikan penjelasan yang lebih komprehensif dalam pemilihan kata tersebut.

Advertising
Advertising

Sebanyak delapan fraksi sepakat dengan pemilihan kata Nusantara sebagai nama ibu kota negara. Satu fraksi, yakni Partai Keadilan Sejahtera belum menentukan sikap.

Anggota Pansus RUU IKN dari Fraksi PKS Ecky Awal Mucharam menuturkan PKS bisa memahami pemilihan nama Nusantara. Namun, belum ada penjelasan yang komprehensif dan terdokumentasikan dalam undang-undang ini.

"Jadi PKS masih menunggu penjelasan secara komprehensif, terdokumentasikan. Dan penjelasan dari ahli bahasa jangan sampai ada miss ketika digabung dengan kata IKN," kata Ecky.

MAYA AYU PUSPITASARI


Baca: Pansus Sebut Ada 80 Calon Nama Ibu Kota Baru, Terpilih Nusantara

Berita terkait

World Water Forum, Indonesia Siapkan Masakan Khas Nusantara

1 hari lalu

World Water Forum, Indonesia Siapkan Masakan Khas Nusantara

Para kepala negara dan delegasi World Water Forum (WWF) ke-10 akan dijamu pada sambutan makan malam dengan jamuan masakan tradisional khas Nusantara

Baca Selengkapnya

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

12 hari lalu

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

BIN menyatakan siap membantu Otorita IKN untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

13 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Bicara Pentingnya Sosialisasi UU DKJ

19 hari lalu

Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Bicara Pentingnya Sosialisasi UU DKJ

Heru Budi menegaskan bahwa perpindahan ibu kota ke Kalimantan Timur harus diterima dengan baik.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

25 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Jakarta Tetap Menarik Meski Bukan Ibu Kota, Ini Alasannya

48 hari lalu

Jakarta Tetap Menarik Meski Bukan Ibu Kota, Ini Alasannya

Menteri Sandiaga Uno mengatakan Jakarta akan tetap menarik meski tidak berstatus ibu kota negara. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Soal Wacana Jakarta Ibu Kota Legislatif, Pakar Bilang Lebih Baik Berfokus Pindah ke IKN

49 hari lalu

Soal Wacana Jakarta Ibu Kota Legislatif, Pakar Bilang Lebih Baik Berfokus Pindah ke IKN

DPR dan pemerintah diminta tetap mempersiapkan kepindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN.

Baca Selengkapnya

Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

55 hari lalu

Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

Tetap saja pembangunan IKN dinilai akan membuat tekanan terhadap habitat satwa liar. Dan bukan hanya dugong dan pesut, tapi 23 spesies.

Baca Selengkapnya

Konflik Internal Disebut Jadi Penyebab PPP Tak Lolos ke Senayan di Pemilu 2024

21 Maret 2024

Konflik Internal Disebut Jadi Penyebab PPP Tak Lolos ke Senayan di Pemilu 2024

Selain PPP, ada sembilan partai lain yang tak lolos parlemen.

Baca Selengkapnya

Hari Dongeng Sedunia, Memahami Kedaulatan Pangan Nusantara melalui Folklor Dewi Padi

20 Maret 2024

Hari Dongeng Sedunia, Memahami Kedaulatan Pangan Nusantara melalui Folklor Dewi Padi

Buku Manifestasi Folklor Dewi Padi: Simbol Kearifan tentang Keberlanjutan Pangan, dirilis bertepatan momentum Hari Dongeng Sedunia

Baca Selengkapnya