Indikator Politik Sebut Bursa Capres 2024 Masih Terbuka Lebar, Ini Alasannya

Reporter

Tempo.co

Jumat, 14 Januari 2022 06:02 WIB

Warga menunjukkan jarinya usai melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu, 27 April 2019. Pemilu dilakukan kembali karena pada pemungutan suara 17 April lalu terdapat pemilih luar daerah hanya menggunakan EKTP tidak disertakan formulir A5 saat melakukan pencoblosan. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan bursa calon presiden atau capres 2024 masih terbuka lebar. Alasannya, hingga saat ini tidak ada tokoh yang mampu mengakomodir semua kalangan. Menurut dia, hal tersebut merupakan imbas dari pilkada serentak 2016.

“Polarisasi dan stigma jadi semakin kencang kepada tokoh-tokoh tertentu. Hal ini juga membuat peta pemilih pada 2024 semakin kompleks,” kata dia pada Kamis 13 Januari 2022.

Dengan adanya kompleksitas pada peta politik masyarakat, Burhanuddin mengatakan tokoh dengan elektabilitas tinggi saja tidak cukup. Sebab, ia menuturkan partai politik akan bersikap realistis dalam mengusung capres. Jadi parpol akan selektif dengan menentukan kriteria tertentu bagi capres yang akan mereka usung.

“Secara umum ada tiga kriteria yang mempengaruhi yaitu elektoral, popularitas, dan penerimaan publik,” kata dia

Berdasarkan analisis tersebut, Burhanuddin menyebut, para tokoh dengan elektabilitas rendah masih berpeluang untuk menyalip tokoh-tokoh dengan elektoral tinggi. Hal ini berarti juga membuka peluang para ketua umum partai yang elektoralnya masih berada di papan bawah.

Advertising
Advertising

“Saya rasa ini saat yang tepat bagi ketum partai seperti Airlangga Hartarto, Puan Maharani, Cak Imin jika ingin meningkatkan popularitas mereka. Tapi ini dengan catatan popularitas dengan citra baik di mata publik,” kata Burhanuddin.

Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia merilis survei teranyar tingkat keterpilihan tokoh potensial calon presiden atau capres 2024. Pada simulasi 19 nama, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di posisi teratas. Kemudian disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca juga: Indikator Politik Nilai Belum Ada Kandidat Capres 2024 yang Menonjol

Berita terkait

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

50 menit lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

4 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

5 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

6 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

7 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

8 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

9 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

10 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

13 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya