Sjafruddin Prawiranegara Presiden RI ke-2 yang Kerap Dilupakan

Reporter

Tempo.co

Rabu, 22 Desember 2021 14:15 WIB

Syafruddin Prawiranegara. wikiepdia org

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 22 Desember 1948 merupakan hari saat Sjafruddin Prawiranegara memimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatera Barat. Ia lahir di Serang, 28 Februari 1911, dan merupakan seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang ahli dalam Bidang Hukum, Keuangan dan Agama.

Sjafruddin Prawiranegara merupakan putra dari Arsyad Prawiraatmadja dan Noeraini. Arsyad adalah putra dari Raden Haji Chatab Aria Prawiranegara atau Patih Haji yang
pernah menjadi patih Kabupaten Serang pada tahun 1879 sampai 1884.

Mengutip dari Sjafruddin Prawiranegara Lebih Takut Kepada Allah SWT, ayahanda Sjafruddin merupakan keturunan Sultan Banten seorang bangsawan yang berpengaruh di Banten tahun 1890an. Buyut dari ibunya yaitu Sutan Alam Intan adalah keturunan Raja Pagaruyung di Sumatera Barat merupakan keturunan priyayi yang taat beragama dan leluhurnya berasal dari Minangkabau.

Sjafruddin Prawiranegara beserta keluarga pindah mengikuti ayahnya ke Ngawi, Jawa Timur pada tahun 1924. Saat itu Sjafruddin Prawiranegara masih menempuh pendidikan di ELS. Namun di sana ia masuk kembali di ELS “eorpeesche lagere school” melanjutkan sekolahnya di tingkat SMP. Setelah lulus dari ELS Syafruddin Prawiranegara melanjutkan pendidikan di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) di Madiun.

Ia lalu melanjutkan pendidikannya di Algemeene Middelbare School (AMS) di Bandung pada 1931 serta Rechtshoogeschool (Sekolah Tinggi Hukum) di Jakarta (sekarang Fakultas Hukum Universitas Indonesia) pada tahun 1939, dan berhasil meraih gelar Meester in de Rechten (saat ini setara dengan Magister Hukum).

Advertising
Advertising

Selama hidupnya, ia pernah menjabat sebagai redaktur siaran radio PPRK di swasta pada tahun 1939 hingga tahun 1940, Menteri Kemakmuran pada tahun 1948, ketua Korp Mubaligh Indonesia pada tahun 1948. Tak hanya itu, Syafruddin juga memegang jabatan vital yaitu dimana ia menjadi Pemimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia pada 1948 sampai dengan 1949.

Sjafruddin yang ahli dalam bidang keuangan juga pernah menjabat menjadi Gubernur Bank Indonesia de javasche bank pada tahun 1951, Anggota Dewan Pengawas Yayasan Pendidikan dan Pembangunan Manajemen PPM pada tahun 1958, Pimpinan partai Masyumi pada tahun 1960, dan anggota pengurus yayasan Al-Azhar yayasan pesantren Islam pada tahun 1978.

Sjafruddin Prawiranegara merupakan orang Indonesia pertama serta satu-satunya orang yang menjadi Presiden De Javasche Bank (DJB) di masa-masa akhir (1951-1953). Ia juga memegang jabatan Gubernur Bank Indonesia (BI) pertama (1953-1958) sebagai hasil dari nasionalisasi DJB.

Sebelumnya, posisi nomor satu di DJB (1828 – 1951) selalu dipegang oleh orang Belanda. Ia sangat menonjol sebab saat masa kepemimpinannya ia sangat teguh dalam menjalankan fungsi utama bank sentral sebagai penjaga stabilitas nilai rupiah dan pengelolaan moneter.

Tak hanya itu, ia juga orang pertama yang mengusulkan agar pemerintah RI untuk menerbitkan mata uang sendiri untuk mengganti beberapa mata uang asing yang masih beredar. Mengutip dari BI.go.id, di lingkup pemerintahan, Sjafruddin pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan pada 1946 dan Menteri Kemakmuran pada 1948.

Saat dirinya menjabat sebagai Menteri Kemakmuran, ia ditugaskan membentuk Pemerintahan Darurat RI (PDRI). Ini merupakan peristiwa dimana Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta ditangkap pada Agresi Militer II serta diasingkan oleh Belanda ke Pulau Bangka.

Sjafruddin Prawiranegara yang saat itu menjabat Menteri Kemakmuran menggelar rapat karena mendapatkan informasi situasi di Yogyakarta yang memburuk lewat siaran radio meskipun kawat dari Soekarno-Hatta tak sampai di tangannya.

Akhirnya, rapat di Bukittinggi memutuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik (PDRI). Sjafruddin ditunjuk sebagai ketua PDRI. Teuku Moh. Hasan yang menjabat Komisaris Pemerintah Pusat di Sumatera ditunjuk sebagai wakil ketua. Mereka pun menyusun kabinet pemerintah darurat.

Pasca menyerahkan kekuasaan PDRI, Sjafruddin menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri RI pada 1949 yang lalu diangkat lagi menjadi Menteri Keuangan pada 1949-1950. Saat menjabat sebagai Menteri Keuangan, ia membuat terobosan ‘Gunting Syafruddin’ dan ‘Sertifikat Devisa’ untuk mengatasi krisis.

Sjafruddin Prawiranegara wafat pada 15 Februari 1989 dan dimakamkan di Tanah Kusir Jakarta Selatan. Mengutip dari bakesbangpoldagri.lomboktimurkab.go.id, Sjafruddin Prawiranegara dinobatkan dengan gelar Pahlawan Nasional berkat perjuangannya untuk Indonesia.

VALMAI ALZENA KARLA

Baca: Sjafrudin Prawiranegara Presiden RI ke-2 Kata Ketua MPR

Berita terkait

Airin-Ade Didukung Jarnas Aktivis 98, Dinilai Berpengalaman Memimpin Banten

1 hari lalu

Airin-Ade Didukung Jarnas Aktivis 98, Dinilai Berpengalaman Memimpin Banten

Jarnas Aktivis 98 menilai Airin adalah sosok pemimpin yang tangguh, berintegritas, cerdas, dan layak memimpin Banten.

Baca Selengkapnya

Dubes Rusia Kenang Pertemuan Soekarno dan Kosmonot Yuri Gagarin

3 hari lalu

Dubes Rusia Kenang Pertemuan Soekarno dan Kosmonot Yuri Gagarin

Dubes Rusia mengenang pertemuan Soekarno dan Yuri Gagarin.

Baca Selengkapnya

KPU Banten Rilis Dana Sumbangan Kampanye Airin-Ade dan Andra-Dimyati

3 hari lalu

KPU Banten Rilis Dana Sumbangan Kampanye Airin-Ade dan Andra-Dimyati

KPU Provinsi Banten merilis LPDSK Airin-Ade dan Andra-Dimyati. Siapa yang menerima sumbangan kampanye paling banyak?

Baca Selengkapnya

DPMPTSP Kota Cilegon Tiga Kali Raih Penghargaan Investasi Tertinggi di Banten

4 hari lalu

DPMPTSP Kota Cilegon Tiga Kali Raih Penghargaan Investasi Tertinggi di Banten

Potensi investasi di Banten masih sangat luas dan mengundang para investor untuk berkontribusi.

Baca Selengkapnya

Alasan Kakek Presiden Prabowo Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

5 hari lalu

Alasan Kakek Presiden Prabowo Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Sebuah lembaga riset dan konsultasi menyatakan, kakek Presiden Prabowo layak menjadi pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Pulau Merak Kecil: Daya Tarik, Lokasi, dan Harga Tiket

9 hari lalu

Pulau Merak Kecil: Daya Tarik, Lokasi, dan Harga Tiket

Bagi Anda yang ingin liburan ke pantai, bisa berkunjung ke Pulau Merak Kecil di Banten. Berikut ini daya tarik, lokasi, dan harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Andra Soni dan Program Sabda Banten di Hari Santri 2024

11 hari lalu

Andra Soni dan Program Sabda Banten di Hari Santri 2024

Program Santri Bagi Pembangunan Banten (Sabda Banten) bertujuan agar masyarakat yang menempuh pendidikan di pondok pesantren juga diberikan kesempatan untuk penyetaraan pendidikan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mantan Kades dan Lurah Dukung Airin-Ade di Pilkada Banten

14 hari lalu

Ratusan Mantan Kades dan Lurah Dukung Airin-Ade di Pilkada Banten

Komunitas Purnabakti Kepala Desa (Kades) dan Lurah seluruh Indonesia atau Kompakdesi Provinsi Banten menggelar silaturahmi bersama calon Gubernur Banten nomor urut 1 Airin Rachmi Diany, di Kota Serang, Sabtu, 19 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Kampanye di Senam Gemoy Kota Tangerang, Andra Soni-Dimyati Janjikan Sekolah Gratis

14 hari lalu

Kampanye di Senam Gemoy Kota Tangerang, Andra Soni-Dimyati Janjikan Sekolah Gratis

Relawan Sahabat Andra Soni (SAS) menggelar senam gemoy bersama pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten nomor urut 02, Andra Soni-Dimyati Natakusumah di Lapangan Parkir CBD, Ciledug, Kota Tangerang, pada Sabtu pagi, 19 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Tentang Dimyati Natakusumah Cawagub Banten yang Sebut Wanita Tak Perlu Diberi Beban Berat Menjadi Gubernur

15 hari lalu

5 Fakta Tentang Dimyati Natakusumah Cawagub Banten yang Sebut Wanita Tak Perlu Diberi Beban Berat Menjadi Gubernur

Calon Wakil Gubernur Banten, Dimyati Natakusumah menyebut bahwa wanita sebaiknya tidak diberi beban berat seperti menjadi gubernur, serta berbagai fakta menarik terkait karier politiknya.

Baca Selengkapnya