Inisiator Ijtima Ulama: Deklarasi Dukung Sandiaga Sudah Dipikirkan Matang

Sabtu, 18 Desember 2021 16:14 WIB

Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno datang di Kabupaten Bantaeng, Rabu, 24 November 2021

TEMPO.CO, Jakarta - Inisiator Ijtima Ulama dan Pemuda Islam Arief Fahrudin mengatakan dukungan mereka agar Politikus Partai Gerindra, Sandiaga Uno, menjadi Calon Presiden 2024, bukanlah upaya memecah belah.

Ia menyebut keputusan itu sudah dipikirkan dengan matang. "Itu panggilan dari ulama pemuda Islam, bahwa ini membuat bangsa menjadi lebih baik. InsyaAllah dalam perspektif ulama dan pemuda pilihannya itu," kata Arief saat dihubungi, Sabtu, 18 Desember 2021.

Menurut dia, keputusan ini muncul setelah berkali-kali diskusi. Dari penilaian mereka, Sandiaga merupakan capres yang tepat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu dinilai dapat merangkul pemilih milenial, memiliki sifat yang baik, tidak memiliki masalah di kehidupan beragama, juga kemampuan ekonomi yang kuat. "Itu yang membuat kami punya pandangan ini. Kami tak melihat tudingan memecah belah umat di mana," kata Arief.

Deklarasi ini dilakukan Arief dengan mengatasnamakan Ijtima Ulama dan Pemuda Islam, pada 9 November 2021 lalu di Jakarta Timur. Namun belakangan, deklarasi tersebut dituding rekayasa dan merupakan upaya memecah belah umat.

Advertising
Advertising

Tudingan itu muncul dari kader Partai Gerindra lain, Kamarussamad. Ia mengatakan ulama seharusnya lebih fokus pada pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia. Ia juga meminta ulama fokus memperbaiki citra pondok pesantren setelah kasus pemerkosaan terhadap santriwati yang terjadi.

"Saya khawatir ada sekelompok oknum yang bekerja secara sistematis bersama Sandiaga sehingga tega lakukan eksploitasi identitas ulama," kata Kamarussamad.

Arief membantah hal ini. Selama ini ia menyebut para ulama dan pemuda Indonesia yang berbasis di pesantren juga telah bersuara dan bertindak tentang pandemi dan kasus kekerasan seksual di pondok pesantren.

Deklarasi Sandiaga untuk maju dalam Pilpres 2024, kata dia, adalah bentuk pembahasan lain yang dilakukan mereka. "Tak ada larangan selama itu diniatkan untuk kemaslahatan negara ini. Tak hanya kami juga yang sudah bicara pilpres," kata Arief.

Berita terkait

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

1 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

3 jam lalu

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

Muhaimin Iskandar mengatakan Prabowo menerima masukan dari PKB untuk menjadi agenda nasional.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Kumpulkan 230 Bakal Calon Kepala Daerah dari PKB di Makassar, Sampaikan 3 Kriteria Ini

5 jam lalu

Cak Imin Kumpulkan 230 Bakal Calon Kepala Daerah dari PKB di Makassar, Sampaikan 3 Kriteria Ini

Cak Imin menyebutkan tiga kriteria utama untuk calon kepala daerah dari PKB pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

7 jam lalu

Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menanggapi soal jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

8 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

14 jam lalu

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

Menurut Adi, menteri toxic yang dimaksud Luhut bisa menjadi racun bagi presiden dan merugikan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

16 jam lalu

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Koalisi Perubahan dapat mengusung calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

17 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Ada Pihak Klaim Kerja Relawan Ingin Dapat Jabatan: Toxic yang Sesungguhnya

18 jam lalu

Gerindra Ungkap Ada Pihak Klaim Kerja Relawan Ingin Dapat Jabatan: Toxic yang Sesungguhnya

Kata Gerindra soal politik toksik.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

1 hari lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya