Bedah Buku Yudian Wahyudi, Pemikiran Komparatif antara 4 Tokoh Islam Indonesia

Reporter

Tempo.co

Kamis, 16 Desember 2021 11:40 WIB

Acara bedah buku "Pembaruan Islam Yudian Wahyudi: Komparasi dengan Hasbi Ash Shiddieqy, Hazairin, Nurcholish Madjid dan Quraish Shihab" di UIN SUnan Kalijaga Yogyakarta, pada Rabu, 15 Desember 2021 (Foto Dok UIN SUKA Yogyakarta)

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA) Yogyakarta menggelar acara bedah buku di Gedung Convention Hall berjudul “Pembaruan Islam Yudian Wahyudi: Komparasi dengan Hasbi Ash Shiddieqy, Hazairin, Nurcholish Madjid dan Quraish Shihab” pada Rabu, 15 Desember 2021.

Acara bedah buku bertajuk “Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila melalui Festival Ide Kebangsaan” tersebut diisi oleh Dr KH. Agus Moh. Najib, M.Ag. selaku Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga dan Khoirul Anam selaku editor dari buku ini.

Secara garis besar buku ini adalah pendekatan yang mengkomparasikan pemikiran Yudian dengan empat pemikir muslim kontemporer terutama dalam bidang filsafat dan hukum Islam, yaitu Hasbi Ash Shiddieqy, Hazairin, Nurcholish Madjid, dan Quraish Shihab. Melansir press release dari BPIP, Buku ini memaparkan tawaran Yudian soal gagasan pembaruan hukum Islam yang berasal dari kegelisahannya terhadap maraknya ide pemberlakuan hukum Islam yang terkesan kaku. Yudian juga tidak jarang melengkapi kekurangan dari pemikiran empat tokoh sebelumnya.

Ketika dikerucutkan, setidaknya terdapat dua konsep gagasan pembaruan hukum Islam yang dapat disarikan dari pemikirannya. Pertama, mengisi hukum yang diterapkan di Indonesia dengan nilai-nilai Islam substantif. Kedua, mengkolaborasikan hukum Islam dengan nilai-nilai keindonesiaan (‘urf).

Bedah buku diawali dengan pemaparan dari Najib. Dalam pemaparannya, Najib mengatakan bahwa Yudian memiliki sanad keilmuan kombinasi antara Barat dan Timur sehingga Yudian memiliki cakupan keilmuan yang luas. “Bidang keahlian Prof. Yudian sangat luas mulai dari politik, filsafat, hukum, pendidikan, dan Islam,” kata Najib.

Advertising
Advertising

Najib kemudian mengatakan perlunya umat islam untuk melihat alam sebagai bagian dari kehidupan secara menyeluruh. Hal ini karena menurut Najib, untuk menguasai dunia, manusia dituntut untuk memiliki kausa materialis dan spiritualis yang seimbang.

Sepakat dengan Najib, Anam yang melanjutkan pemaparan juga setuju bahwa salah satu faktor yang menyebabkan peradaban umat Islam mundur adalah karena meninggalkan experimental sciences. “Kita beragama, menurut Prof. Yudian, hanya mengambil dari quraniyah saja dan melupakan bagian pentingnya terutama ilmu alam dan non alam,” kata Anam. Absennya experimental sciences ini juga yang mendorong lahirnya buku ini. “Buku ini lahir dari situasi kondisi mundurnya peradaban umat Islam yang meninggalkan experimental sciences,” kata Anam.

Padahal, menurut Anam, di era disrupsi seperti saat ini, umat Islam membutuhkan pemikiran yang radikal dan progresif agar ilmu fiqh tetap dinamis dan tidak ditinggalkan oleh umat. Untuk mencapai hal ini, umat Islam perlu untuk mengaplikasikan dan membumikan teori empiris yang dimiliki.

Dalam pidato pengantarnya, Dr Phil. Sahiron, M.A, Wakil Rektor II UIN Sunan Kalijaga mengatakan bahwa dibalik sosok Yudian yang kontroversial, Yudian sebenarnya adalah sosok pembaharu Islam. Sahiron bahkan mengatakan banyak masyarakat yang menganggap Yudian sebagai Mujtahid atau pemikir islam kontemporer.

Anam yang juga ikut menyumbang tulisan dalam buku ini bahkan menyebut Yudian sebagai “Sunan NKRI”. Hal ini karena Yudian telah mendirikan dua yayasan dengan semangat menyematkan label “Sunan” dalam lembaga yang berada di bawah dua yayasannya. Pertama, adalah Yayasan Nawesea yang mempunyai TKIT, SDIT dan SMP Sunan Averroes. Kedua. Yayasan Tarekat Sunan Anbia. Itulah sebabnya pembaruan yang dilakukan Yudian ini disebutnya seperti “Sunan NKRI”.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca: Setjen MPR Gelar Bedah Buku Lopa yang Tak Terlupa

Berita terkait

Apa Maksud Negara Kesatuan Republik Indonesia?

1 hari lalu

Apa Maksud Negara Kesatuan Republik Indonesia?

Apa yang dimaksud dengan negara kesatuan Republik Indonesia? Berikut artinya, ciri-ciri, hingga proses terbentuknya.

Baca Selengkapnya

BNPT Komitmen Jaga Ideologi Negara Sesuai dengan Arahan Presiden

5 hari lalu

BNPT Komitmen Jaga Ideologi Negara Sesuai dengan Arahan Presiden

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komisaris Jendral Polisi, Eddy Hartono mengatakan, BNPT berkomitmen untuk mendukung arahan Presiden Republik Indonesia (RI) Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, terkhusus dalam hal pentingnya menjaga keutuhan negara.

Baca Selengkapnya

30 Link Twibbon Hari Kesaktian Pancasila 2024 Serta Cara Pasangnya

35 hari lalu

30 Link Twibbon Hari Kesaktian Pancasila 2024 Serta Cara Pasangnya

Dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Anda bisa menggunakan twibbon Hari Kesaktian Pancasila 2024 berikut ini.

Baca Selengkapnya

Mantan Anggota dan Simpatisan di Riau Mendukung Pembubaran Jamaah Islamiyah

39 hari lalu

Mantan Anggota dan Simpatisan di Riau Mendukung Pembubaran Jamaah Islamiyah

Deklarasi dukungan pembubaran Jamaah Islamiyah ini diikuti mantan anggota dan simpatisan di berbagai tempat, ada yang hadir secara online.

Baca Selengkapnya

BNPT: Pancasila Kunci Perkuat Generasi Z Hadapi Radikalisme dan Terorisme

41 hari lalu

BNPT: Pancasila Kunci Perkuat Generasi Z Hadapi Radikalisme dan Terorisme

Direktur Pencegahan BNPT menekankan anak muda, generasi Z dan generasi Alpha, harus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sehingga tidak terpapar paham radikalisme dan terorisme.

Baca Selengkapnya

IPKI Bicara tentang Ekonomi Pancasila, Bamsoet: Beri Perhatian UMKM

42 hari lalu

IPKI Bicara tentang Ekonomi Pancasila, Bamsoet: Beri Perhatian UMKM

IPKI atau Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia menyampaikan kepada Bamsoet tentang pentingnya mengimplementasikan ekonomi Pancasila. Usulan ini berarti memberi perhatian lebih kepada UMKM.

Baca Selengkapnya

Perubahan RUU Keimigrasian, Wujud Optimalisasi Penegakan Kedaulatan atas Wilayah NKRI

43 hari lalu

Perubahan RUU Keimigrasian, Wujud Optimalisasi Penegakan Kedaulatan atas Wilayah NKRI

Perubahan ke tiga atas Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian sangat diperlukan untuk mengoptimalisasi kinerja keimigrasian.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Elit Politik Implementasikan Pancasila dalam politik Kebangsaan

57 hari lalu

Bamsoet Ajak Elit Politik Implementasikan Pancasila dalam politik Kebangsaan

Bamsoet mengatakan, pengimplementasian Pancasila dalam politik kebangsaan oleh para elite politik sangat penting.

Baca Selengkapnya

Kembali ke NKRI, Eks Amir Jamaah Islamiyah Sampaikan Permintaan Maaf

58 hari lalu

Kembali ke NKRI, Eks Amir Jamaah Islamiyah Sampaikan Permintaan Maaf

Mantan pimpinan Jamaah Islamiyah (JI) meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan kelompoknya

Baca Selengkapnya

Petinggi dan Ratusan Anggota Jamaah Islamiyah Ikrar Kembali Setia ke NKRI

58 hari lalu

Petinggi dan Ratusan Anggota Jamaah Islamiyah Ikrar Kembali Setia ke NKRI

Ratusan eks anggota Jamaah Islamiyah berkumpul di Bekasi dan berikrar kembali setia pada NKRI

Baca Selengkapnya