Puan Tanam Padi hingga Anies Sowan ke PWNU Jatim, Berdampak pada Elektabilitas?

Reporter

Friski Riana

Sabtu, 13 November 2021 14:34 WIB

Ketua DPR RI Puan Maharani

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah tokoh yang digadang sebagai calon presiden atau capres 2024 mulai memperlihatkan gimmick politik. Seperti yang dilakukan Puan Maharani, Anies Baswedan hingga Airlangga Hartarto.

Pengamat politik, Dedi Kurnia, menilai aktivitas yang dilakukan sejumlah tokoh yang memiliki relevansi bisa saja meningkatkan elektabilitas mereka di Pilpres 2024. “Sekurangnya dukungan dari kelompok yang terlibat,” kata Dedi kepada Tempo, Sabtu, 13 November 2021.

Dedi mencontohkan, dalam silturahmi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke PWNU Jawa Timur bisa saja berpengaruh pada elektabilitasnya. Sebab, sulaturahmi dari sisi masyarakat nahdliyin adalah baik. “Meskipun semua mahfum, itu memiliki nuansa politik,” katanya.

Sebaliknya, gimmick politik yang dilakukan Ketua DPR Puan Maharani ketika menanam padi di tengah hujan justru terlalu jauh relevansinya. Dedi mengatakan, satu sisi Puan tidak memiliki hubungan apapun dengan proses menanam padi. Sementara petani, terutama di Jawa, memahami jika masa menanam tidak akan dilakukan saat hujan, karena berbahaya dalam kaitannya dengan cuaca.

Menurut Dedi, kondisi itu akan membedakan respons publik. “Puan bisa saja justru mendapat cibiran, dan nuansa politisnya tentu tidak elegan. Dari konteks ini, sulit mendapat elektabilitas dari upaya itu,” kata dia.

Advertising
Advertising

Adapun Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, kata Dedi, akan lebih diuntungkan dengan posisi mereka. Sebab, apapun yang mereka lakukan bersama publik di wilayahnya, mereka memiliki relasi dengan posisinya sebagai kepala daerah. Misalnya, Dedi menyebutkan kegiatan Ganjar dan RK yang selalu menyapa warga lalu dipamerkan di media sosial.

Sementara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Dedi menilai sulit meningkatkan elektabilitasnya jika melakukan aktivitas di luar posisinya sebagai Menteri Koordiantor Perekonomian. Pasalnya, Dedi mengungkapkan, tren kontestasi 2024 akan memunculkan banyak nama, sehingga publik memiliki banyak pilihan.

Di sisi lain, banyaknya nama yang muncul akan membuat tokoh-tokoh tertentu tergesa-gesa melakukan promosi politik, dan itu akan membuat publik mudah menafsirkan jika aktivitas elite itu hanya untuk urusan politik. Alasan berikutnya, banyaknya tokoh yang muncul dengan berbagai manuvernya juga membuat publik menyamaratakan semuanya.

“Sehingga apapun yang akan dilakukan elite, tetap dianggap bukan sesuatu yang penting. Inilah yang membuat elektabilitas meningkat lambat pada tiap-tiap elite,” ujar dia.

FRISKI RIANA

Baca juga: Golkar Buka Pintu Bagi Ganjar Jadi Pendamping Airlangga di Pilpres 2024

Berita terkait

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

1 jam lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

13 jam lalu

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pakar politik menilai deklarasi Ganjar yang akan jadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran bisa saja mewakili sikap PDIP.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN

14 jam lalu

Fakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN

PDIP mengajukan gugatan ke PTUN karena menganggap KPU melakukan perbuatan melawan hukum.

Baca Selengkapnya

Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

14 jam lalu

Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

Anies mengaku banyak mendapat aspirasi dari warga untuk mendorong kembali dirinya mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

15 jam lalu

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

Anies mengatakan belum ada rencana bertemu Prabowo. Masih konsentrasi menata langkah ke depan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

15 jam lalu

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

Anies mengatakan enggan mendahului sikap apakah bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Sinyal Awal PDIP Diprediksi Bakal Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

16 jam lalu

Sinyal Awal PDIP Diprediksi Bakal Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PDIP disebut bakal menentukan sikap politiknya terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran pada Rakernas: Koalisi atau oposisi.

Baca Selengkapnya

Warga Datangi Kediaman Anies Baswedan di Acara Ulang Tahun

17 jam lalu

Warga Datangi Kediaman Anies Baswedan di Acara Ulang Tahun

Anies menggelar acara ulang tahun di kediamannya, Pendopo Anies Baswedan, dengan membawa jajanan dari luar.

Baca Selengkapnya

Singgung soal Pilpres 2024 Tak Benar, Ganjar: Jangan Dikloning di Pilkada

20 jam lalu

Singgung soal Pilpres 2024 Tak Benar, Ganjar: Jangan Dikloning di Pilkada

Ganjar Pranowo, mengatakan tidak mau buruknya Pilpres 2024 terulang di Pilkada serentak akhir tahun nanti.

Baca Selengkapnya

Hasto Sebut Putusan PDIP Jadi Koalisi atau Oposisi akan Dibahas dalam Rakernas V

21 jam lalu

Hasto Sebut Putusan PDIP Jadi Koalisi atau Oposisi akan Dibahas dalam Rakernas V

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, partainga menyadari tantangan pemerintahan ke depan yang tidak ringan.

Baca Selengkapnya