Isi Kuliah Umum di Unhan, Yahya Staquf: Dunia Ingin Indonesia Jadi Negara Kuat

Reporter

Antara

Rabu, 10 November 2021 21:45 WIB

Mantan juru bicara (Jubir) Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yahya Cholil Staquf menyapa para undangan usai dilantik menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara, Jakarta, Kamis 31 Mei 2018. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Staquf mengatakan dunia internasional menginginkan Indonesia menjadi negara yang kuat bukan hanya di tingkat regional, melainkan juga di kawasan Indo-Pasifik. "Indonesia letaknya sangat strategis dalam menjaga stabilitas dunia menuju equilibrium baru," kata Yahya dalam keterangan tertulis, Rabu. 10 November 2021.

Hal itu disampaikan Yahya saat memberikan kuliah umum secara hybrid di Universitas Pertahanan (Unhan) Bogor, Jawa Barat. Kuliah umum itu diikuti semua civitas akademika, mahasiswa S1, S2, dan S3 serta segenap staf pengajar. Yahya memberi kuliah umum dengan tema "Kontribusi Perjuangan Pahlawan Santri Ditinjau dari Perspektif Sosio-Kultural dan Kontekstualisasi Semangat Persatuan dan Rela Berkorban di Era Digital."

Ia berujar dunia internasional berkepentingan dengan Indonesia yang kuat, stabil, dan jauh dari gejolak. Dari pendekatan sejarah tatanan dunia saat ini belum bisa disebut stabil apalagi kokoh. Gejolak secara sporadis dengan mudah terjadi di sejumlah negara dengan pemicu yang susah dijelaskan.

Tatanan dunia baru, kata Yahya, dibangun di atas puing-puing kolonialisme dan imperialisme yang selama kurang lebih 1.300 tahun lalu diadopsi oleh banyak bangsa di dunia. Jika dibanding era-era penjajahan tersebut, usia tatanan dunia baru ini amatlah belia. Ratusan tahun silam, kata dia, dunia dikuasai oleh imperium-imperium besar. Mereka saling berekspansi untuk menguasai kawasan tertentu. Satu bangsa menjajah bangsa lainnya.

Imperium Romawi, Persia, Byzantium, Ottoman, dan Tsar adalah contoh dari praktik penguasaan satu bangsa atas banyak bangsa lain di dunia. Situasi itu berlangsung berabad-abad lamanya. Hingga akhirnya, menurut Yahya, sejumlah bangsa mulai muak dengan penjajahan dalam segala bentuknya.

"Mereka mulai berani berteriak, melawan ketidakadilan dan ketidaksetaraan. Perlawanan itu perlahan tapi pasti muncul di sejumlah negara jajahan. Termasuk bangsa Indonesia," kata Yahya Staquf yang juga kandidat Ketua PBNU itu.

Baca Juga: Katib Aam PBNU Yahya Staquf Bicarakan Perdamaian Global Saat Melawat ke Amerika

Berita terkait

KH Marzuki Mustamar Disiapkan Tantang Khofifah, PKB Jatim: Tinggal Menunggu

11 jam lalu

KH Marzuki Mustamar Disiapkan Tantang Khofifah, PKB Jatim: Tinggal Menunggu

PKB tengah mempersiapkan nama KH Marzuki Mustamar untuk maju di Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jawa TImur 2024 untuk menantang Khofifah.

Baca Selengkapnya

Mahasiswi Palestina di Indonesia Memaknai Hari Nakba

4 hari lalu

Mahasiswi Palestina di Indonesia Memaknai Hari Nakba

Hari Nakba merupakan peristiwa pengusiran dan pembersihan etnis massal terhadap sebagian besar rakyat Palestina yang berlangsung pada 1947 - 1948.

Baca Selengkapnya

LBM PBNU Sebut Haji Ghasab Termasuk Kegiatan Ilegal, Apa itu Haji Ghasab?

7 hari lalu

LBM PBNU Sebut Haji Ghasab Termasuk Kegiatan Ilegal, Apa itu Haji Ghasab?

Praktik haji ghasab berada di luar prosedur atau manasik tanpa visa haji, sehingga bertentangan dengan substansi syariat Islam.

Baca Selengkapnya

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

22 hari lalu

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

Ketua PBNU mengatakan kehadiran Prabowo dan Gibran ada konteks khusus.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

22 hari lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

22 hari lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

22 hari lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

22 hari lalu

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

22 hari lalu

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

Halalbihalal PBNU juga akan dihadiri duta besar negara sahabat.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

22 hari lalu

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato di acara tersebut.

Baca Selengkapnya