Peran Mayjen Sungkono Saat Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya

Reporter

Tempo.co

Rabu, 10 November 2021 18:31 WIB

Sungkono. nationaalarchief.nl

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 10 November 1945, telah terjadi peristiwa besar di Surabaya yang mengharuskan tokoh militer ikut terlibat, termasuk mantan PETA dan juga laskar-laskar. Salah seorang tokoh yang ikut andil dalam peristiwa ini adalah Mayjen Sungkono. Ia merupakan salah satu tentara PETA yang mengikuti pelatihan di Bogor.

Tepat pada 9 November 1945, telah dikeluarkan surat ultimatum. Gubernur Suryo, sebagai pimpinan Jawa Timur saat itu menyampaikan pesan dari Presiden Soekarno yang menyerahkan nasib Kota Surabaya kepada warga Surabaya. Surjo pun menyatakan rakyat Jawa Timur tidak akan menyerah.

Letkol Sungkono yang telah mendengar perintah Gubernur Surjo pun segera menyusun rencana malam itu juga untuk berperang pada tanggal 10 November bersama dengan para pejuang lainnya.

Saat itu, Sungkono masih berumur 31 tahun dan berpangkat kolonel. Ia merupakan salah satu tokoh pendiri BKR (Badan Keamanan Rakyat) dan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) yang kemudian menjadi cikal bakal TNI (Tentara Nasional Indonesia).

"Saudara-saudara, saya ingin mempertahankan Kota Surabaya...Surabaya tidak bisa kita lepaskan dari bahaya ini,” ujar Sungkono dalam pidato singkatnya seperti dikutip dari Surabaya 1945: Sakral Tanahku.

Advertising
Advertising

Pidato singkat Sungkono tersebut disambut dengan deklarasi kebulatan tekad. Deklarasi itu berupa sumpah pejuang Surabaya yang menggunakan semboyan ‘Merdeka atau Mati’. Sumpah tersebut kemudian ditandatangani para komandan, termasuk Sungkono.

Tidak hanya itu, Sungkono juga berjasa saat pemberontakan PKI Madiun. Saat itu, Presiden Soekarno menyatakan SOB Negara Dalam Keadaan Bahaya (Staats van Oorlog en Beleg) sebab pemberontakan PKI Madiun pada tanggal 18 September 1948.

Lalu untuk mengatasi pemberontakan PKI, Presiden Soekarno mengangkat Sungkono menjadi Gubernur Militer Jawa Timur dan pangkatnya dikembalikan menjadi Kolonel. Ia memiliki tugas utama untuk menumpas pemberontakan PKI Madiun.

Satu bulan kemudian pada bulan Oktober 1948 pemberontakan tersebut pun berhasil ditumpas dan keamanan berhasil pulih kembali. Kolonel Sungkono kemudian dilantik menjadi Panglima Divisi I Brawijaya, Jawa Timur.

Berkat jasa-jasanya terhadap Indonesia, nama Mayjen Sungkono pun diabadikan sebagai nama Jalan di Surabaya.

VALMAI ALZENA KARLA

Baca: Hotel Yamato Surabaya Saksi Bisu Peristiwa Perobekan Bendera Belanda

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

2 jam lalu

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

1 hari lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

3 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

3 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengakui banyak menangani kasus anggota TNI-Polri yang berjual-beli amunisi dengan TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Aparat Gabungan TNI Halau Serangan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa Intan Jaya

5 hari lalu

Aparat Gabungan TNI Halau Serangan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa Intan Jaya

Dalam pengejaran kelompok TPNPB-OPM ini, aparat gabungan menemukan senjata anak panah dan busur, senter, beberapa foto.

Baca Selengkapnya

Jaringan Komunikasi di Pogapa Terputus, TPNPB-OPM Sebut Warga Mengungsi

6 hari lalu

Jaringan Komunikasi di Pogapa Terputus, TPNPB-OPM Sebut Warga Mengungsi

Warga Nabire tak bisa berkomunikasi dengan keluarganya di Pogapa setelah TNI-Polri datang menggunakan tiga helikopter menjemput jenazah Alexsander.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tuding Serangan Udara Bakar 3 Rumah Warga Sipil di Kampung Pogapa, Ini Kata TNI

6 hari lalu

TPNPB-OPM Tuding Serangan Udara Bakar 3 Rumah Warga Sipil di Kampung Pogapa, Ini Kata TNI

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas pembakaran tiga rumah warga sipil di Kampung Pogapa itu.

Baca Selengkapnya

TNI Klaim Tembak Anggota TPNPB-OPM, Amankan Kampung Pogapa Papua Tengah

6 hari lalu

TNI Klaim Tembak Anggota TPNPB-OPM, Amankan Kampung Pogapa Papua Tengah

TNI menyatakan berhasil mereduksi kekuatan OPM kelompok Afrianus Bagubau dan Keny Tipagau.

Baca Selengkapnya

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

6 hari lalu

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bangun Sistem Pertahanan Cerdas di IKN

6 hari lalu

Pemerintah Bangun Sistem Pertahanan Cerdas di IKN

Pemerintah tengah berupaya membangun sistem pertahanan cerdas di Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya