Hotel Yamato Surabaya Saksi Bisu Peristiwa Perobekan Bendera Belanda

Reporter

Tempo.co

Rabu, 10 November 2021 13:27 WIB

Peserta bersorak ketika bendera Merah Putih berkibar di Hotel Majapahit saat aksi teatrikal peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato, sekarang Hotel Majapahit, di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 19 September 2018. Aksi teatrikal ini melibatkan pelajar dan warga Surabaya. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 18 September 1945, Hotel Yamato di Surabaya, yang saat ini bernama Hotel Majapahit merupakan saksi bisu sejarah Indonesia. Hotel ini tempat terjadinya peristiwa perobekan bagian biru pada bendera Belanda di Surabaya.

Peristiwa tersebut menimbulkan konflik yang lebih besar pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia. Peristiwa tersebut diketahui terjadi karena perundingan antara Jenderal Soedirman yang merupakan residen Surabaya dan WVC Ploegman untuk menurunkan bendera Belanda mengalami kegagalan.

Perundingan tersebut mengakibatkan Ploegman tewas dicekik dan Sudirman yang melarikan diri ke luar Hotel Yamato. Sementara itu, di luar hotel, para pemuda yang mendengar kabar bahwa perundingan tersebut gagal langsung mendobrak masuk dan perkelahian di lobi pun terjadi. Mengutip dari Tempo edisi 19 September 2021, sejumlah pemuda berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda.

Hariyono, yang sebelumnya bersama Sudirman pun masuk kembali ke dalam hotel dan ikut memanjat tiang bendera. Hariyono bersama Kusno Wibowo berhasil menurunkan bendera Belanda, merobek bagian birunya, dan menaikannya kembali ke puncak tiang Hotel Yamato. Arek-arek Suroboyo di bawah Hotel Yamato yang menyaksikan peristiwa tersebut pun menyambut dengan pekik 'Merdeka' berulang kali.

Perundingan antara Indonesia dan AFNEI (Sekutu Pasukan Hindia Belanda) tidak pernah menemukan kesepakatan hingga pada 10 November 1945, perang terbesar pasca perang hari kemerdekaan pun terjadi. Mengutip dari Akvo RSR, perang tersebut memakan waktu 3 minggu hingga akhirnya tentara Inggris, yang saat itu merupakan pasukan sekutu Belanda mengklaim bahwa Indonesia adalah bagian dari penjajahan mereka.

Advertising
Advertising

Perang berakhir setelah tentara Inggris menyerah dan jatuhnya korban jiwa sebanyak 600 hingga 2.000. Di sisi lain, Indonesia telah kehilangan sedikitnya 6.000 sampai 16.000 korban jiwa dan 200.000 pengungsi. Kemudian sejak pertempuran tersebut, Indonesia memperingati 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional. Hotel Yamao pun menjadi perlawanan arek Surabaya saat itu.

VALMAI ALZENA KARLA

Baca: Mengenang Peristiwa Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato Surabaya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

18 jam lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

1 hari lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

2 hari lalu

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

Silverstone adalah salah satu sirkuit paling ikonik di dunia balap Formula 1.

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

2 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

3 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

3 hari lalu

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

Formula 1 pertama di Sirkuit Silverstone, Inggris dimenangkan oleh Guiseppe Farina, berikut profilnya

Baca Selengkapnya

AFC Nobatkan Rafael Struick Bintang Masa Depan Usai Piala Asia U-23 2024, Ini Profil Striker Timnas Indonesia

5 hari lalu

AFC Nobatkan Rafael Struick Bintang Masa Depan Usai Piala Asia U-23 2024, Ini Profil Striker Timnas Indonesia

Strikter Timnas Indonesia U-23, Rafael Struick raih penghargaan Bintang Masa Depan usai Piala Asia U-23. Kalahkan Ali Jasim dari Irak.

Baca Selengkapnya

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

6 hari lalu

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

Rishi Sunak menyerukan pada universitas di Inggris agar melindungi mahasiswa pemeluk yahudi dari pelecehan menyusul unjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Bertemu Pemerintah Belanda, AMAN Kaltim Minta Pastikan Komitmen Lindungi Masyarakat Adat sebelum Investasi di IKN

8 hari lalu

Bertemu Pemerintah Belanda, AMAN Kaltim Minta Pastikan Komitmen Lindungi Masyarakat Adat sebelum Investasi di IKN

AMAN Kaltim meminta pemerintah Belanda memastikan komitmen pemerintah Indonesia melindungi masyarakat adat sebelum berinvestasi di proyek IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Navarone Foor, Pesepak Bola Belanda Keturunan Indonesia

8 hari lalu

Mengenal Navarone Foor, Pesepak Bola Belanda Keturunan Indonesia

Pada 2017, Navarone Foor pernah masuk dalam deretan nama incaran untuk naturalisasi

Baca Selengkapnya