Desak Usut Teror Keluarga Veronica Koman, KontraS: Jangan Ada Abuse of Process

Reporter

Tempo.co

Senin, 8 November 2021 15:32 WIB

Veronica Koman, pengacara hak asasi manusia dan pendamping mahasiswa Papua di Surabaya, menjadi tersangka karena dianggap melakukan provokasi dan menyebarkan berita bohong di media sosial. Facebook/Veronica Koman

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) Komisi untuk Orang Hilang dan Korban tindak Kekerasan (KontraS), Andi Muhammad Rezaldy, mengecam aksi teror oleh orang yang tidak dikenal terhadap keluarga Veronica Koman.

Ia mendorong kepolisian Republik Indonesia untuk segera menuntaskan kejadian teror ledakan yang terjadi di rumah orangtua Veronica Koman pada Minggu, 7 November 2021 dan menemukan aktor dibaliknya.

“Berkaitan dengan teror, tentunya pihak kepolisian harus memastikan melakukan penyidikan dan penyelidikan secara baik dan benar. Jangan sampai terjadi abuse of process,” ujarnya dalam konferensi pres, Senin, 8 November 2021.

Ia mencontohkan peristiwa penyiraman air keras yang dialami Novel Baswedan. Menurut dia, ada indikasi abuse of process dapat menghambat penyidikan dan penyelidikan, juga pengungkapan dan penuntasan kasus itu sendiri.

Andi juga berkaca pada peristiwa teror dan pembakaran rumah keluarga Murdani, direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) yang hingga kini belum tuntas. “Jangan sampai peristiwa yang dialami keluarga Veronica, sama seperti yang dialami keluarga Murdani yang sampai saat ini tidak ada proses penuntasan yang jelas,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Menurut dia, dalam kasus ini aparat harus menggunakan mekanisme pembuktian secara ilmiah. Sehingga, dapat membuat terang suatu peristiwa pidana. Yakni, melalui uji laboratorium forensik.

Selain itu, aparat kepolisian perlu menelusuri lebih jauh terhadap transaksi ojek online dalam peristiwa tersebut. Sebab, diketahui bahwa pengemudi yang mengantar paket teror ke rumah kerabat Veronica menggunakan jaket ojol.

Andi mengatakan aparat kepolisian perlu mendapatkan complete data record untuk mengetahui lintas komunikasi yang tidak biasa di kawasan tempat teror terjadi. “Aparat harus bergerak dengan cepat. Peristiwa ini merupakan serangan serius terhadap pembela HAM,” katanya.

Menurut Andi, peristiwa teror ini juga tentunya terencana. Misal, adanya usaha dalam mencari alamat keluarga Veronica Koman untuk kemudian dilakukan penyerangan. Kemudian, adanya persiapan atas teror dengan bom peledak berdaya rendah.

JESSICA ESTER

Baca juga: Densus 88 Sebut Bom di Rumah Veronica Koman Bukan yang Biasa Digunakan Teroris

Berita terkait

Polisi Ambil Alih Gedung Universitas California Irvine dari Demonstran Pro-Palestina

3 jam lalu

Polisi Ambil Alih Gedung Universitas California Irvine dari Demonstran Pro-Palestina

Polisi kembali mengambil alih gedung kampus Universitas California Irvine dari para pengunjuk rasa pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

22 jam lalu

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

Bulan Mei dikenang sebagai penanda lahirnya Reformasi. Namun, bagi sebagian masyarakat, bulan ini dikenang dengan duka mendalam dari kasus penculikan.

Baca Selengkapnya

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

1 hari lalu

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja

Baca Selengkapnya

5 Fakta Pembunuhan Sadis di Sukabumi, Puluhan Kali Pelaku Menusuk Ibu Kandungnya

1 hari lalu

5 Fakta Pembunuhan Sadis di Sukabumi, Puluhan Kali Pelaku Menusuk Ibu Kandungnya

Terjadi pembunuhan sadis di Sukabumi, pelaku diam dan belum mengaku menyesal.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Temuan Polisi dan Kemenhub terkait Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

2 hari lalu

Inilah 5 Temuan Polisi dan Kemenhub terkait Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

Polisi dan Kemenhub menemukan setidaknya lima temuan terkait kecelakaan bus yang ditumpangi Siswa SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

2 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

3 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

Tangkap 2 Juru Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Sebut Satu Pelaku Positif Narkoba

3 hari lalu

Tangkap 2 Juru Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Sebut Satu Pelaku Positif Narkoba

Polisi ringkus dua juru parkir liar di depan Masjid Istiqlal. Salah satu pelaku positif menggunakan narkoba.

Baca Selengkapnya

Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

3 hari lalu

Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

Sebuah video viral di media sosial menarasikan seorang wanita tewas bersimbah darah di Bekasi akibat dianiaya sekelompok gangster. Begini kata polisi.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

5 hari lalu

Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

Kelompok bersenjata dilaporkan melakukan penyerangan dan dan perampasan barang milik jemaat gereja di Distrik Borme, Papua.

Baca Selengkapnya