Top Nasional: Pemerintah Dituding Tak Transparan soal PCR dan Sikap 4 DPD PDIP

Reporter

Tempo.co

Senin, 1 November 2021 07:41 WIB

Calon penumpang mendaftar untuk tes PCR secara drive thru di Terminal 3 Bandara Internasional Sukarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 25 Oktober 2021. Percepatan hasil tes PCR ini sebagai upaya mendukung penumpang pesawat dalam memenuhi ketentuan tes RT-PCR. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Berita paling banyak menjadi perhatian hingga pagi ini di antaranya, Koalisi Masyarakat Sipil untuk Kesehatan dan Keadilan menilai, penurunan harga tes PCR tidak mencerminkan asas transparansi dan akuntabilitas. Kemudian, Empat ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan menyatakan tak terpengaruh dengan isu calon presiden-calon wakil presiden 2024. Mereka mengaku tetap fokus dan menunggu keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Berikut ringkasannya:

1. Harga Tes PCR 4 Kali Turun, Koalisi: Bukti Pemerintah Tak Transparan Sejak Awal

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Kesehatan dan Keadilan menilai, penurunan harga tes PCR tidak mencerminkan asas transparansi dan akuntabilitas.

Salah satu perwakilan koalisi dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Wana Alamsyah, menduga kebijakan tersebut hanya untuk mengakomodir kepentingan kelompok tertentu yang memiliki bisnis alat kesehatan.

Advertising
Advertising

"Ketentuan mengenai harga pemeriksaan PCR setidaknya telah berubah sebanyak empat kali," ujar Wana melalui keterangan tertulis pada Ahad, 31 Oktober 2021.

Wana menyatakan, pemerintah tidak menggunakan prinsip kedaruratan kesehatan masyarakat dan mementingkan kepentingan kelompok bisnis tertentu.

Koalisi melihat bahwa penurunan harga seharusnya dapat dilakukan ketika gelombang kedua melanda, sehingga warga tidak kesulitan mendapatkan hak atas kesehatannya.

"Penurunan harga PCR untuk kebutuhan mobilitas juga mencerminkan bahwa kebijakan ini tidak dilandasi asas kesehatan masyarakat, namun pemulihan ekonomi," ucap Wana.

Dari seluruh rangkaian perubahan tarif pemeriksaan PCR sejak awal hingga akhir, koalisi mencatat setidaknya ada lebih dari Rp 23 triliun uang yang berputar dalam bisnis tersebut. Total potensi keuntungan yang didapatkan adalah sekitar Rp 10 triliun lebih.

Ketika ada ketentuan yang mensyaratkan penggunaan PCR untuk seluruh moda transportasi, perputaran uang dan potensi keuntungan yang didapatkan tentu akan meningkat tajam. "Kondisi tersebut menunjukan bahwa pemerintah gagal dalam memberikan jaminan keselamatan bagi warga," kata Wana.

Berdasarkan anggaran penanganan pandemi Covid-19 sektor kesehatan tahun 2020, diketahui bahwa realisasi penggunaan anggaran untuk bidang kesehatan hanya 63,6 persen dari Rp 99,5 triliun.

Kondisi keuangan tahun ini pun demikian. Per 15 Oktober diketahui bahwa dari Rp193,9 triliun alokasi anggaran penanganan Covid-19 untuk sektor kesehatan, baru terserap 53,9 persen. Dari kondisi tersebut, menurut koalisi, sebenarnya pemerintah masih memiliki sumber daya untuk memberikan akses layanan pemeriksaan PCR secara gratis kepada masyarakat.

Koalisi pun mendesak agar pemerintah menghentikan segala upaya untuk mengakomodir kepentingan bisnis tertentu melalui kebijakan.

Selain itu, Kementerian Kesehatan harus membuka informasi mengenai komponen pembentuk tarif tes PCR beserta dengan besaran persentasenya. "Dan pemerintah harus menggratiskan pemeriksaan PCR bagi seluruh masyarakat," ujar Wana.

2. 4 DPD PDIP Ini Manut ke Megawati soal Capres 2024

Empat ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan menyatakan tak terpengaruh dengan isu calon presiden-calon wakil presiden 2024. Mereka mengaku tetap fokus dan menunggu keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Ketua DPD PDIP Aceh, Muslahuddin Daud, mengatakan seluruh kader partai banteng di Aceh tegak lurus bahwa keputusan Capres 2024 merupakan hak prerogatif Megawati Soekarnoputri. Tugas kader, kata dia, ialah menyiapkan struktur dan gerak pemenangan.

"Sebagai petugas partai, kami siap melaksanakan instruksi agar di lapangan kami siap melaksanakan pemenangan," kata Muslahuddin, dikutip dari keterangan tertulis, Ahad, 31 Oktober 2021.

Ketua DPD PDIP Nusa Tenggara Barat (NTB) Rachmat Hidayat mengatakan para kader saat ini fokus melaksanakan instruksi pengurus pusat agar mengonsolidasikan seluruh kekuatan struktur dan kader. Dia menilai isu capres-cawapres yang muncul sekarang merupakan isu yang sengaja digaungkan pihak tertentu untuk mengganggu konsolidasi PDIP.

Kendati begitu, Rachmat mengatakan DPD PDIP NTB tak terganggu. Ia menyebut partai banteng sudah biasa menghadapi gangguan-gangguan semacam ini.

"Kalau berusaha diadu domba dengan isu capres itu biasa. Mereka ingin ganggu kami karena kami besar," ucap Rachmat.

Ketua DPD PDIP Sulawesi Selatan, Andi Ridwan Wittiri memastikan jajarannya tetap tegak lurus menyerahkan keputusan capres-cawapres di tangan Megawati, sesuai amanat kongres.

"Dan bagi kami sesuai pengalaman-pengalaman sebelumnya, kalau struktur dan lapangan siap, siapa pun capres-cawapresnya kami berjuang dengan penuh keyakinan untuk menang," kata Wittiri.

Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono mengatakan akan segera melaksanakan safari politik ke Jabar bagian Selatan. Hal ini demi memperkuat terus konsolidasi pemenangan di sana.

Ono berujar bagi kader PDIP Jabar soal capres-cawapres tak lebih penting ketimbang konsolidasi struktur, mesin kepartaian, dan pengorganisasian rakyat. Ia juga mengungkit pengalaman Pemilu 2014 saat Megawati memutuskan mencalonkan Jokowi sebagai kandidat presiden enam bulan sebelum pemilihan.

Tak seperti saat ini, kata dia, saat sejumlah pihak berusaha 'memaksa' partainya buru-buru menetapkan calon. "Dan kami pastikan, relawan di Jabar hanya akan dibentuk setelah keputusan capres-cawapres diambil oleh Ibu Ketua Umum," kata Ono.

Sejak Sabtu, 30 Oktober 2021, seluruh ketua DPD PDIP berkumpul di Gedung Sekolah Partai yang terletak di Jalan Lenteng Agung Nomor 99, Jakarta Selatan. Mereka melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pra-Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang dijadwalkan pada 1-3 Desember 2021.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan semua pernyataan para ketua DPD tersebut membuktikan soliditas partai. Megawati, kata dia, selalu berpesan bahwa menjaga kepercayaan rakyat adalah hal utama.

Menurut Hasto, menjaga kepercayaan publik itu tak bisa dilakukan dengan pencitraan tokoh saja. Melainkan, ucapnya, mesti dengan kerja konsolidasi dan pengorganisasian di internal PDIP. "Itulah kunci kemenangan kami di 2024," kata Hasto.

Baca juga: Tes PCR Jadi Syarat Perjalanan, Jokowi Sempat Persoalkan Koordinasi Anak Buahnya

Berita terkait

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

2 jam lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan, gugatan PDIP salah alamat jika ingin membatalkan pelantikan kliennya

Baca Selengkapnya

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

3 jam lalu

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

PDIP sudah mengajukan gugatan ke PTUN sebelum MK menyampaikan putusan sengketa pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

3 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

3 jam lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan PDIP tidak memiliki legal standing mengajukan gugatan ke PTUN di perkara ini

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

4 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Ajukan Permohonan Intervensi Gugatan PDIP di PTUN

5 jam lalu

Prabowo-Gibran Ajukan Permohonan Intervensi Gugatan PDIP di PTUN

Tim Hukum PDIP diketahui menggugat KPU karena diduga melakukan perbuatan melawan hukum atas penerimaan pendaftaran Gibran sebagai cawapres.

Baca Selengkapnya

PTUN Minta PDIP Perbaiki Gugatan terhadap KPU

6 jam lalu

PTUN Minta PDIP Perbaiki Gugatan terhadap KPU

PDIP mengajukan gugatan ke PTUN karena menganggap KPU melakukan perbuatan melawan hukum.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

6 jam lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

12 Nama Daftar Pilkada Solo Lewat PDIP, dari Kader Partai hingga Pedagang Baut

7 jam lalu

12 Nama Daftar Pilkada Solo Lewat PDIP, dari Kader Partai hingga Pedagang Baut

PDIP telah membuka pendaftaran dan penyaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Solo. Sebanyak 12 orang telah mendaftar.

Baca Selengkapnya

12 Nama Mendaftar Pilkada Solo lewat PDIP, Dari Kader Partai Hingga Pedagang Mur Baut

7 jam lalu

12 Nama Mendaftar Pilkada Solo lewat PDIP, Dari Kader Partai Hingga Pedagang Mur Baut

Para pendaftar baka calon wali kota dan wakil wali kota Solo dari PDIP memiliki latar belakang beragam.

Baca Selengkapnya