Kapolri: Tak Mampu Bersihkan Ekor, Kepalanya Saya Potong
Reporter
Tempo.co
Editor
Iqbal Muhtarom
Jumat, 29 Oktober 2021 08:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai peringatan keras disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada jajarannya, mulai dari level Kapolda hingga Kapolsek yang berhadapan langsung dengan masyarakat di lapangan.
Dalam sambutannya di acara penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66, di Lembang, Jawa Barat, Rabu 27 Oktober 2021, Jenderal Listyo Sigit Prabowo kembali menegaskan dirinya tidak akan ragu menindak tegas para Kapolda, Kapolres, hingga Kapolsek apabila tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya.
Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, keteladanan itu diperlukan kebaikan Korps Bhayangkara ke depan. Sigit memerintahkan kepada para jajarannya, untuk turun langsung ke lapangan agar tahu apa yang dirasakan masyarakat dan anak buah.
Sigit mengingatkan kapada anggotanya agar menjaga emosi, dan jangan mudah terpancing. Emosi akan mudah meledak akan akibatkan perbuatan yang tidak terukur.
"Apalagi diberikan kewenangan oleh undang undang, maka tindakan tidak tersebut akan berpotensi menjadi masalah,” kata Kapolri dalam arahannya.
"Ini semua untuk kebaikan organisasi yang susah payah berjuang. Menjadi teladan, pelayan dan pahami setiap masalah dan suara masyarakat agar kita bisa ambil kebijakan yang sesuai,” tutur Kapolri
Menurut Sigit, pemimpin harus mampu menjadi teladan bagi semua pihak sebagaimana semangat dari lahirnya konsep Presisi yakni Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan. Konsep Presisi, menurutnya, baru bisa dirasakan oleh masyarakat dan internal kepolisian apabila benar-benar diimplementasikan dengan baik.
Eks Kabareskrim Polri ini menyayangkan tren kepercayaan publik terhadap Polri mengalami penurunan karena adanya sejumlah perbuatan sejumlah polisi yang tidak terpuji. Kapolri berharap ini menjadi koreksi bagi internal Polri untuk melakukan perbaikan.
“Masih sangat banyak polisi yang baik dibanding oknum sehingga manfaatkan perkembangan teknologi untuk memunculkan terobosan kreatif dan positif yang ada,” ujar Kapolri.
Kapolri mengutip peribahasa ‘ikan busuk mulai dari kepala‘. Artinya, permasalahan di internal kepolisian bisa terjadi jika pemimpinnya bermasalah atau tidak mampu menjadi teladan.
“Ada pepatah, ‘ikan busuk mulai dari kepala‘, kalau pimpinannya bermasalah, maka bawahannya akan bermasalah juga. Pimpinan harus jadi teladan, sehingga bawahannya akan meneladani," ucapnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan seorang pemimpin tidak mungkin diikuti kalau tidak memulai yang baik, tidak mungkin menegur kalau tidak jadi teladan. “Kalau tak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong," katanya.
Ia meminta kepada para Kapolda, Kapolres dan Kapolsek untuk mulai menjadi teladan, bukan hanya menjadi teori dan pepatah. "Ini semua untuk kebaikan organisasi yang susah payah berjuang. Menjadi teladan, pelayan dan pahami setiap masalah dan suara masyarakat agar kita bisa ambil kebijakan yang sesuai,” tutur Kapolri
Sebagai Kapolri, Sigit memastikan, dirinya beserta pejabat utama Mabes Polri memiliki komitmen untuk memberikan reward kepada personel yang menjalankan tugasnya dengan baik dan bekerja keras untuk melayani serta mengayomi masyarakat.
“Saya dan seluruh pejabat utama memiliki komitmen kepada anggota yang sudah bekerja keras di lapangan, kerja bagus, capek, meninggalkan anak-istri. Akan selalu komitmen berikan reward. Kalau saya lupa, tolong diingatkan,” ucap Kapolri.
Namun sebaliknya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, sanksi tegas akan diberikan kepada seluruh personel yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik, atau melanggar aturan.
NAUFAL RIDHWAN ALY
Baca juga: Kapolri Ingatkan Kapolda Kapolres Kapolsek: Ikan Busuk Mulai dari Kepala
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.