Meski Dalam Kondisi Sulit, Hoegeng Menolak Bergabung dengan Belanda

Jumat, 15 Oktober 2021 15:12 WIB

Hoegeng Iman Santoso

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Kepolisian RI, Hoegeng Iman Santoso, dikenal sebagai sosok yang berintegritas. Tidak hanya itu, ia memiliki kesetiaan yang tinggi pada Indonesia.

Kisah kesetiaan Hoegeng tercermin saat ia menolak tawaran bergabung dengan pemerintahan sipil Belanda (Netherland Indies Civil Administration/NICA) pada Juli 1947. Hal ini bermula saat Hoegeng mendapat tugas dari Kepala Umum Besar Kantor Polisi Semarang, Raden Soekarno Djojonegoro untuk mencari informasi di Pekalongan. Di saat bersamaan pemerintah Indonesia mengumumkan pasukan Belanda akan masuk ke Pekalongan.

Mengutip Majalah Tempo Edisi 14 Agustus 2021, keluarga Hoegeng saat itu harus mengungsi ke penampungan anak yatim-piatu, Balai Cintraka Mulya, tanpa membawa harta benda. Menurut cerita anak kedua Hoegeng, Aditya Sutanto Hoegeng, saat itu mereka hidup sangat susah bahkan ayahnya tidak memiliki celana dalam. “Mamimu membuatkan cawat untuk saya dari kelambu,” ujar Aditya menirukan ayahnya pada Majalah Tempo, Kamis 5 Agustus 20211.

Advertising
Advertising

Tak hanya berdiam, di pengungsian Hoegeng menggali informasi dari penghuni dan pedagang di sana mengenai keadaan di Pekalongan dan sekitarnya. Dari keterangan pegiat sejarah Kota Pekalongan, Mochamad Dirhamsyah, Hoegeng saat itu pernah ditangkap dan ditahan. Namun anehnya, saat ditahan oleh Pemerintahan Sipil Hindia Belanda (NICA) selama tiga pekan, Hoegeng mendapat kamar di kantor polisi NICA bukan di sel tahanan.

Saat ditahan, Hoegeng bertemu kawannya saat sekolah di Sekolah Tinggi Hukum Batavia, De Bretionniere, yang menjabat sebagai pimpinan polisi NICA. De Bretionniere menawari Hoegeng untuk bergabung dengan NICA. Seperti yang disebut dalam buku Hoegeng, Oase Menyejukkan di Tengah Perilaku Koruptif Para Pemimpin Bangsa, dengan yakin ia menjawab bahwa dia putra Indonesia. “Mustahil bagi saya bersikap lain,” tutur Hoegeng dengan pendiriannya.

TATA FERLIANA

Baca juga:

Hoegeng Ogah Dimakamkan di TMP Kalibata karena Ada Koruptor

Berita terkait

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

19 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

20 jam lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

20 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

1 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

1 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

1 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

2 hari lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

2 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

3 hari lalu

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

Menjelang transisi politik kepemimpinan nasional, MPR RI akan melakukan Silaturahmi Kebangsaan ke berbagai tokoh bangsa.

Baca Selengkapnya